Showing posts with label Culinary. Show all posts
Showing posts with label Culinary. Show all posts

Friday, 12 April 2013

Don't Judge the Cake by its Price

Pernah penasaran kenapa harga kue tertentu begitu mahal padahal teksturnya terasa familiar dan komentar tentang rasa yang bisa terucap cuma "Enaaaakkk banget!"?

Let me tell you a story...


Photo: sweettampa

Mungkin beberapa waktu belakangan booming Macarons, yang warna serta varian rasanya beragam--dan konon populer di kalangan sosialita di Jakarta. Well, di Surabaya sih udah bisa dibeli di toko-toko kue ternama atau di kafe-kafe tertentu di mall. Tapi itu tidak menjadikan kudapan yang satu ini terbatas pada kalangan sosialita di Surabaya, siapa saja bisa menjangkaunya. Cuma memang, ada harga ada rasa. Pun ukurannya: semakin besar ukuran diameternya, semakin mahal harganya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkD91jZceOWYQZPZh8t5pFclN-cCAJuvjCFr-_QU6WpyAiM2RxhpayizxUjxWMkMuNvJYJXcZja784LjrKZPRNV-x-sbWXMKmez0l0dF9Rvcma-MeHjmHgdYs4nVnbDoFogeKKB96RuRp6/s1600/cheesecake.jpg"/>

Cheesecake mungkin masih terdengar asing di telinga dan tidak sefamiliar cupcake atau jenis-jenis cake lainnya yang lebih merakyat. Harganya per potong pun tidak bisa dibilang murah, sepotong strawberry cheesecake di Breadtalk berkisar Rp 12.000 (kalau saya tidak salah ingat). Bandingkan dengan brownies yang lebih populer dan bisa mendapatkan berpotong-potong brownies dengan uang sebesar Rp 12.000. Saya belum pernah menemukan sendiri cheesecake di toko kue yang dijual per loyang, bukan per potong. Entah berapa harganya saya nggak berani bayangin.


Photo: tumblr

Molten Lava Cake atau bisa disingkat dengan Lava Cake, kue apa lagi itu? Semakin asing saja namanya. Ya, di Surabaya sendiri saya belum pernah tau tapi mungkin restauran fine dining atau hotel-hotel berbintang menghidangkan dessert yang satu ini dalam menunya. Saya kurang tau kisaran harganya, tapi sekali saji, (umumnya) besarnya tidak lebih dari biskuit Oreo. Yah, sedikit lebih besar lah sekian sentimeter. The point is, kue ini tidak pasaran dan tidak bisa sembarangan dibeli di toko kue atau di kafe. Di Jakarta, setau saya sih kafe yang jual cuma Ninotchka punya Sonia Eryka. Kalau di restauran atau di hotel jangan tanya ya, saya sih nggak meragukan lagi. Kue ini sangat eksklusif, baik dari segi pemasaran maupun saat dihidangkan di hadapan pembeli.



Mungkin suatu saat kalian akan mencicipi kue-kue yang saya sebutkan di atas (atau kue lainnya yang harganya sama mencekiknya) dan berujar, "Ah begini aja kenapa mahal banget!". Because I've been there dan cuma kesan "Enak banget!" yang tersisa di lidah. Well, belakangan saya belajar mencicipi sebenar-benarnya, nggak asal hlep-kunyah-telan aja. Tapi dirasakan teksturnya dan mencoba mencicip rasa yang ditawarkan si kue.

Sampai tibalah saya di fase mengenal pembuatan kuenya itu sendiri. Di sinilah inti dari tulisan kali ini, bahwasanya memang mudah menghakimi sesuatu dari apa yang tampak indera tanpa mengetahui bagaimana proses di baliknya. Well, emang sih pembeli nggak mau tau ya gimana prosesnya pokoknya dia suka rasanya ya dia bayar. But still, I think when I get to know the process, I'm getting to appreciate the cake. Why is it exclusive, or for most of us-why is it damn expensive?

Dulu pernah iseng nyobain resep Macarons dari internet karena tergiur gambarnya yang cantik. Beberapa bahan saya ganti dan hasilnya keras banget nggak seperti yang diharapkan padahal keliatannya gampang. Ternyata oh ternyata, apa yang ada di resep jauh berbeda dengan pembuatan Macarons yang sebenarnya. Salah satu sahabat saya, si Cece, yang ambil kuliah Culinary pun lalu menjelaskan 'kesalahan' saya. Bahwa mengocok adonan Macarons ada tekniknya dan bahwa kecepatan mixer sangat berpengaruh, dan yang terpenting bahan-bahan nggak bisa diganti seenaknya. Well, that's my bad :D

Pun waktu saya bikin Chocochip Cookies (untuk yang ini, kafe-kafe atau bakery tertentu menawarkan cookies jenis ini yang rasanya tiada tara. Itulah kenapa saya masukkan ke dalam kategori ini) dan Molten Lava Cake. Mengikuti resep saja belum tentu sukses, harus ada trial and error. Terutama resep-resep dari luar negeri yang entah kenapa saya curiga tepung aja kayaknya beda rasa #pembelaan Soal takaran pun bisa menjadi perkara besar, karena resep dari luar negeri menggunakan satuan "cup" dan bukan "gram" atau "kilogram" maka ketepatan jumlah bahan bisa berpengaruh pada hasilnya ketika kue matang.

Kalau kata nyokap, "Bikin kue itu nggak seperti memasak. Nggak bisa asal campur atau asal kira-kira-seperti menaburkan garam di masakan, semua harus diperhitungkan karena bahan cair dan bahan kering harus seimbang.". Well, ini juga yang jadi bahan analisis nyokap atau bude saya (yang emang jago bikin kue dan cetakannya sering saya pinjem tapi nggak dibalikin) ketika saya bikin kue gagal. Tepungnya seberapa, gulanya seberapa, mentega seberapa, semuanya ditanyain sampai saya ngaduk adonan atau memanggang berapa lama pun ikut diungkit.

Dan dari sekian resep yang sudah saya coba, saya makin mengerti kenapa beberapa kue tertentu mahal harganya. Bukan, bukan karena bahan dan alat yang digunakan memang khusus, top quality and it costs more. Tapi karena yang dijual sebenarnya bukan kuenya, melainkan skill si pembuat. Bayangin aja, kalau si pembuat Macarons nggak jago dan salah atur kecepatan mixer (or simply 'sotoy' like me), pasti hasilnya Macarons bantet alias gagal.

Begitu juga dengan proses pembuatan cheesecake, lava cake hingga chocochip cookies terenak di dunia. Prosesnya nggak semudah yang ditulis di resep-resep (well, or just like I thought it would be). Coba deh iseng browse resep cheesecake berikut tips pembuatannya, nggak usah muluk pake yang Bahasa Inggris yang lokal aja dan bakal jiper duluan deh sebelum belanja bahan-bahannya saking ribetnya proses yang harus dilalui.

Back to basic, semua kembali pada ide. Manusia penciptanya, manusia pula yang mengendalikannya. Kue hanyalah hasil nyata sebuah ide, balik lagi deh semua ke proses. Siapa yang melalui prosesnya? Ya manusia. Karena manusia yang punya skill, dan bahan serta alat hanya fasilitator. Balik lagi, manusia yang mengendalikan kemampuannya. #kokjadifilsafat

Anyway, it's just a random post after I've read a long explanation of how to bake cheesecake and failed on baking Lava Cake (it turns out to be muffin instead) recently. I just wanna share what I thought and I hope you won't judge a cake by its price (or the taste) only anymore, but think about the skill of the baker also. It's priceless :)

Have a good day! :)

Monday, 5 December 2011

Still alive, pretty much

Yes, healthy and crazy as I am. Hello again! I don't feel like writing that much right now, so I guess the pictures below will tell you the story. Enjoy! :D



wisuda mia + peni
wish I'm gonna be the next fresh graduate in 2012. AMEN!

Bo 01
This guy named Kaisar Bo-San, or you can just call him, Bo :D

Bo 02
He's my best birthday gift I've ever had (ssstt... it's from God)


Bo 03
He'd like to say 'hello', but he's too sleepy to do that. Maybe next time ;)


surprise anty
Total surprise from my bestie, Anty :)

APIO 03
This is what keeps me busy lately

APIO 01
Thank God I have them! :D

APIO 02
Beyond the smile

tyas 01
tyas 02
A little hang out :D

hanamasa 01


hanamasa 02


hanamasa 03
hanamasa 04
Hanamasa. All the hard works, it's all over and thank God I have this incredible people around to work with me

Monday, 30 May 2011

Oh I hit it again!

It's been a while, huh?

Yah, udah lama juga nggak posting travel journal lagi ya. Kali ini saya mau nulis tentang perjalanan saya lagi. Destinasi yang jadi target saya adalah Pantai Lombang, Sumenep yang ada di Pulau Madura.

Oh kenapa mendadak pengen ke sana?

Berawal dari foto yang saya lihat di galeri punya mbak Titis setahun lalu, pada bagian caption ada keterangan tentang lokasi pemotretan yang ternyata ada di Lombang, Sumenep. Di foto, pantainya berpasir putih dan kelihatan cantik sekali. Saya tanya deh sama mbak Anty, secara dia udah sering banget ke Madura. Ternyata dia juga tau pantai itu dan tanpa babibu kita rencanain trip ke Lombang dalam waktu dekat. Err... 'waktu dekat' ini sebenarnya adalah Desember tahun 2010 lalu, tapi karena kesibukan dan jadwal kuliah yang nggak bisa ditawar, akhirnya rencana ini baru bisa terlaksana tahun ini.

Mungkin saya perlu berterima kasih pada pemerintah yang udah ngasih hari libur tambahan pada tanggal 16 Mei kemarin. Begitu ngeliat tanggal merah yang berderet, mbak Anty ngajakin jalan-jalan. Awalnya mau ke baby zoo karena saya udah lama ngidam ke sana, tapi ngebayangin wahana liburan di long weekend pasti bakalan kayak es dawet saking ramenya. Saya ogah kalo harus desak-desakan dan ujungnya nggak bisa nikmatin suguhan hiburan yang disajikan. Tercetuslah Lombang sebagai tujuan jalan-jalan kita akhirnya. "Mumpung libur panjang", kata mbak Anty.

Ada benernya juga, pikir saya. Rencana sih berangkat hari Senin, tapi ternyata si pacar ada urusan dan mbak Anty juga jadinya diundur hari Selasa-nya. Hari itu sekaligus hari besar buat saya dan si pacar ;]

Anyway, hari demi hari berlalu, jumlah anggota yang berangkat bolak-balik berubah dan akhirnya kurang sehari mbak Anty mutusin batal ikut karena urusan keluarga. Saya sempat mau ngebatalin buat nggak berangkat aja, karena nggak tau jalan ke sana sama sekali. Tapi si pacar minta buat berangkat aja, alasannya udah terlanjur ngajak banyak orang. Berbekal nekat, kita berangkat deh ke Sumenep dengan pengetahuan tentang rute yang pas-pasan (baca: cuma pacar doang yang tau jalan). Oh and FYI, saya jadi Sanchai sehari gara-gara formasi yang ikut adalah 4 cowok dan saya satu-satunya yang paling cantik :p

Perjalanan memakan waktu 4 jam lebih 30 menit, karena kita harus nanya-nanya dulu waktu mendekati area Lombang dan itu lumayan memakan waktu sekitar setengah jam. Memasuki area wisata, kami disambut gerbang khas dengan bilik karcis di tengahnya. Biaya masuknya cukup murah lho, Rp 3000,00 per orang dan Rp 5000,00 untuk satu mobil.

Setelah bayar karcis, masuklah kita ke dalam area yang ternyata bener-bener masih virgin. Kanan-kiri masih berupa tanah kosong dengan hutan cemara udang yang membentang luas, tempat ini indah dengan kealamiannya. Meskipun ini tempat wisata dengan pantai yang tersohor karena keindahannya namun area sekitarnya nggak dirawat seperti selayaknya. Sampah, tanaman-tanaman kering dan tumpukan bebatuan di beberapa sudut bisa kita temui di sana.

Waktu masuk, asumsi saya bakalan rame karena ini hari libur. Begitu liat area parkiran, beberapa mobil yang berjejer membuat saya berpikir ulang. Mungkin di dalam nggak seramai yang saya pikirin. And it was! Meskipun ada sejumlah motor dengan jumlah yang lumayan banyak yang juga diparkir di area yang lebih dekat dengan pantai, tapi suasana pantainya sepi banget. Tenang dan berasa pantai pribadi! :D

Begitu datang, kita berlima langsung duduk menikmati semilir angin di bangku yang menghadap pantai (oh dan di depan kita juga ada seekor kuda yang lagi parkir). Itung-itung ngelurusin kaki setelah 4,5 jam penuh duduk dengan kaki nekuk. Oh it feels like heaven!

feet vs water
Kaki udah nggak sabar aja pengen segera lari ke pantai, main air, ngerasain pasir pantai. Tapi semua itu harus saya tahan karena si pacar pengen istirahat dulu, saya maklum dia pasti capek setelah nyetir nonstop. Alhasil saya temani dia dulu sebentar sebelum lari ke laut :D

yayy
watersteps
Karena males cebur-ceburan sama pengunjung yang lain, saya jalan ke sebelah barat pantai yang cenderung lebih sepi dan view-nya ternyata lebih alami. Bukannya warung-warung penjual makanan, di balik bagian pantai yang saya datangi adalah bukit pasir berwarna putih pucat, sedikit berbeda dengan pasir yang ada di bibir pantai. Ngeliat pasir cantik nganggur, saya ajak si pacar main pasir dan pendem kakinya sama scrub muka sekalian. Itung-itung spa gratis, iya ga? :D

Oh dan untuk kali pertama saya ngerasain sun-bathing, it feels pretty good. Terutama karena pemandangan air laut torquise sejauh mata memandang terbentang di hadapan saya, desir-desir ombak di bawah kaki dan hembusan lembut angin menyentuh kulit wajah. Oh seandainya saya bisa berada di kondisi itu setiap hari...

Bosan sun-bathing, saya jalan sedikit masuk ke air dan refleks yang kita rasain begitu masuk air pasti.... main air!!! :D Waktu jalan dengan kaki terendam air, saya juga sempat melihat anak-anak ikan berenang gesit sekali menjauhi tangkapan saya. Mungkin ikan-ikan kecil itu terbawa ombak, bukannya anak-anak ikan suka berenang di sekitar terumbu karang dan rumput laut? Sedangkan di pantai yang saya datangi, nggak ada tuh karang-karang atau padang rumput laut. Atau mungkin saya kurang jauh ke tengah laut? Hmm, maybe.

oh helloww
Capek main air dan kulit rasanya udah kepanasan, saya ngadem deh di atas bukit pasir putih dan duduk di atasnya dengan beralaskan rerumputan liar. Ngeliat Agus beli kelapa muda, saya jadi pengen. Saya ajak pacar buat beli itu kelapa muda buat diminum bareng karena porsinya gede banget, satu buah kelapa muda dihargai Rp 3500,00. Murah banget gelaakk! Di Surabaya yang kayak gitu nggak boleh tuh segitu.

Usai minum kelapa muda langsung dari buahnya, kami berlima mutusin buat balik ke Surabaya. Lagipula perut juga udah krucuk-krucuk minta diisi. Atas saran salah satu temen kuliah kita yang pribumi situ, Halida, mampir deh makan di rujak Madura "Bu Sri" yang tempatnya nyempil banget kayak upil. Masuk-masuk gang gitu, jalannya belok-belok, tapi lokasinya di tengah kota. Kata Halida, kuliner enak di Sumenep ada di tengah kota tapi lokasinya nyempil. Mungkin biar resepnya nggak ditiru kali ya? hehe

rujak madura
Rujak Madura, di lidah saya, serupa macam gado-gado dan tahu telor. Bedanya krupuk yang ada di gado-gado atau tahu telor diganti dengan semacam krupuk melinjo yang lebar-lebar, selain itu ada potongan singkong rebusnya juga. Overall sih enak buat pengganjal perut :D

Perjalanan hari itu bener-bener menyenangkan, santai and I enjoy it. Satu hal sih sebenernya yang bikin agak kesel, waktu mau masuk mobil seorang pria mendekati si pacar minta upah. Tadinya sih bilangnya buat uang parkir. Tapi kemudian pacar saya bilang udah bayar, eh si mas-masnya malah berdalih buat biaya pemeliharaan sama kebersihan. Dan nggak tanggung-tanggung, mintanya Rp 10.000,00! Itu 3x lipat dari harga tiket masuknya for God's sake!!!

Menurut saya sih ngeselin banget. Anggaplah saya mau traveling hemat, semua pengeluaran udah diperhitungin eh mendadak ada pajak parkir asal-asalan kayak gitu. Mana mintanya juga nggak sopan, nominal yang diminta juga nggak kecil. Kalau di pintu gerbang udah dimintain karcis (yang mana uang yang dibayarin sesuai sama harga yang tertera di karcis), kenapa di dalam masih ditarik uang lagi? FYI, karcis yang diberikan di pintu masuk itu ada tulisannya "Karcis Parkir" lho.

Bukannya saya nggak peduli sama pemeliharaan lingkungan, tapi seharusnya kalau memang beban pemeliharaan dan kebersihan ditanggung pengunjung, ya lakukan dengan resmi. Seperti dimasukkan dalam karcis retribusi misalnya, bukannya dengan parkir liar kayak gitu dong. Dan hey pemerintah daerah, setahu saya ada anggaran kan buat pemeliharaan lingkungan. Apalagi ini tempat wisata yang (di internet sih) sering dikunjungi wisatawan asing, dan keindahannya masih terjaga. Kenapa nggak berusaha mengangkat potensi wisata sendiri daripada didiemin aja duitnya di brankas?

Selama perjalanan ke Lombang, saya sempat browsing mengenai lokasi wisata itu. Beberapa link mengarahkan saya pada berita mengenai kasus sengketa tanah antara pemerintah daerah dan penduduk lokal terkait dengan pantai Lombang. Ini juga nih biang keladinya, mungkin konflik ini belum kelar sehingga pihak kedua pun memberlakukan 'pajak' tersendiri pada pengunjung. Sebelum menginjak pantai pun saya sempat melihat papan yang berdiri di tengah jalan yang menunjukkan kepemilikan tanah oleh seorang penduduk lokal. Allah aja ngasih kita pantai indah nggak minta pajak apa-apa lho :]

Yah, semoga duit Rp 10.000,00 itu bener-bener difungsikan buat pemeliharaan lingkungan dan kebersihan yang emang beneran dibutuhin (kalau pemerintah emang nggak ngucurin dana buat itu).

Well, kalau ditanya capek atau nggak? Saya bilang sih nggak (iyalah, kan nggak ikut nyetir hehe). Masih lebih capek waktu ke Sempu dulu, karena emang harus trekking dulu. Yang ini, begitu parkir mobil, tinggal jalan sekitar 100 meter aja udah nyampe. Meski demikian, pemandangannya juga nggak kalah cantik lho. Pasir pantainya juga lebih lembut, menyerupai tepung, saya sampai mau ambil spons lho buat bedakan :D

Yang bikin saya suka di pantai ini adalah suasananya nggak terlalu ramai jadi saya bisa bebas lari-larian dan main air tanpa takut dikira gila or worse, nabrak anak orang. Selain itu, suasana yang tenang bisa bikin pikiran relax dan badan pun jadi santai. Like those people used to say, "Santai... kayak di pantai..."

Jadi, daripada jauh-jauh ke Sentosa Island atau malah ke Kuba, di Sumenep, Madura juga ada kok pantai yang bisa buat gulung-gulung atau sekedar melepas penat dengan menikmati pemandangan cantik :]

Oh ya, waktu googling, ada yang bilang di Lombang bisa snorkling. Waktu di sana sih saya nggak nemuin area yang diperuntukkan untuk itu. Snorkling-nya independen atau ada jasa guide yang bakal nemenin gitu nggak sih? Kan nggak lucu aja kalau mau nekat snorkling trus mendadak harus meeting sama om-om hiu putih. Or worse, kegulung ombak ganas sampai Raja Ampat. Should I be thankful or regret, in this case? ;]

Yah, karena saya nggak tau kondisi laut di pantai Lombang seperti apa (juga pantai manapun di negara ini), jadi alangkah baiknya kalau waktu snorkling (atau diving pun) ada guide yang menemani. Karena ini menyangkut keselamatan diri sendiri. Lagipula, kita bukan penguasa air, we're nothing under water. It'd be wise if we trust somebody who capable to guide us down there.

Akhir kata, 4 jam perjalanan dari Surabaya rasanya bukan apa-apa begitu melihat pemandangan di pantai cantik itu. Just go there and see it yourself! :D





See you on my next trip!





P.S.: more pictures, hit it here!

Friday, 18 March 2011

Karaoke and the tummy

Yesterday was a blast. I think I'd consider it as one of my fave day :D

Siang itu, usai rapat bareng kelompok MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia), saya pergi bareng sama anak-anak BLM. AKHIRNYA! Setelah sekian lama, dengan formasi nyaris lengkap kurang 2 orang doang (Phebe lagi sakit mata dan Putu lagi di Bali-Nyepi's holiday). Jarang-jarang kita bisa ngumpul semua dengan jumlah yang banyak begitu, biasanya paling mentok cuma 5 orang doang itu udah bagus banget. So, it was a total cool for us to get around together like that :]

Agenda hari itu kita mau karaoke, kali ini di NAV Manyar Kertoarjo. Seru banget acaranya karena kita udah lama nggak gila-gilaan bareng, seneng-seneng bareng kayak kemarin itu jadi mengingatkan kalau dulu kita sering jalan bareng kayak gini. Duh kok jadi mellow :'[

Ok, playlist yang dimainin bervariasi banget. Mulai Keong Racun, Tersanjung sampai OST Meteor Garden, OST Glee dan Lady Gaga. Dari Barat ke Timur semua dimainin. Karaoke kali ini saya jadi bisa berpartisipasi, secara biasanya yang dinyanyiin lagu Indonesia semua yang obviously I have no idea what the song is -_____-"

BLM

Well, I was having fun with the girls and we'd like to do it again sometime in the future. Right, sistas?
:D





-- -- -- -- --

Actually I'm not a kinda person who remember and celebrate the anniversary thing. But, my boyfie did so what else can I do?

Malamnya, ya setelah karaoke itu pacar ngajakin date. Well, I guess this time we're gonna make it an official date. Secara biasanya kita date suka jalan nggak jelas dan tiba-tiba nyangkut di Gramedia hahaa.

Date kali ini kita ke Bentoya. Sebenarnya saya ngidam Okonomiyaki gara-gara liat videonya di Youtube, pas nanya anak-anak katanya ada di Bentoya. Saya bilang ke pacar dan dia ngajakin ke Bentoya yang di PTC, waktu saya protes tempatnya kejauhan dia bilang, "Ya nggak apa-apa, kan kita belum pernah ke sana berdua." Oh man.

Akhirnya, terbanglah kita ke Bentoya buat berburu Okonomiyaki sekalian ngerayain 10 bulan kita jadian. Selain pesen makanan idaman saya, kita juga pesen menu Don yang ternyata porsinya lumayan gede.

Saya pesan Oyako Don dan si pacar pesan Chicken Katsu Don. waktu saya nyobain punya pacar, rasanya nggak jauh beda sama punya saya. Kata si pacar, rasanya kayak nasi dikasih kecap pake telur -_____-" Kalau di lidah saya sih, kayak kuah semur cuma agak gurih dikit. And I got my self a Maccha-ice and my boyfie a tea float for the drink. Rasanya Maccha-ice enak, saya suka banget teh hijau dan rasanya hampir menyerupai itu cuma lebih manis sedikit. Overall, it was all good! :D

Chicken Katsu Don
Chicken Katsu Don

Oyako Don
Oyako Don dan Maccha-ice (the green drink back there)

Pesan Okonomiyaki yang size Medium, tulisannya di buku menu sih buat 2 orang. Menurut saya sih bisa buat 4 orang saking banyaknya. Okonomiyaki ala Bentoya yang saya pesan yang pake daging seafood di dalamnya. Tapi jangan seneng dulu, seafood yang saya rasain sampai makanan habis cuma cumi-cumi doang, kirain bakal ada tuna atau udang kek dikit-dikit. Mana bawang bombay-nya banyak banget pula, jadi rasanya agak berlebihan crunchy-nya gara-gara si bawang. Trus waktu pertama kali datang, si Okonomiyaki ini berbau mirip Takoyaki. Ternyata penyebabnya adalah taburan di bagian atasnya yang juga didapati di Takoyaki.


Okonomiyaki seafood
Okonomiyaki Seafood

Kesimpulannya, Okonomiyaki yang saya cobain kemarin itu nggak jauh beda kayak omelet yang kebanyakan bawang bombay. Padahal di Youtube ada yang pake saus siram segala, oh kenyataan... Oh FYI, sebenarnya ada filling khusus ebi/udang buat Okonomiyaki, tapi kalau memang niat mau ngasi menu seafood mestinya isinya ya beragam menu dari laut dong. Emang laut isinya cumi doang?! Kalau kenyataannya seperti yang saya makan kemarin, mestinya judulnya ya Okonomiyaki dengan filling cumi-cumi. Saya merasa tertipu.

Gileee hari itu bener-bener hari terkenyang sedunia, perut si pacar aja udah kayak ibu-ibu hamil 5 bulan saking gedenya :D

Dan di akhir hari, I got him a surprise. Something that he really wants to have. Waktu saya ngasih kadonya, ternyata dia ada rencana mau ngasi kado yang sama ke saya tapi ternyata udah keduluan saya (thank God!). The best part is he cried when seeing the surprise. Yes, I make a boy cry! Yayyy!!! Ok, stop it.








Anyway, hari itu adalah hari yang menyenangkan buat saya, dan mungkin juga buat anak-anak BLM dan si pacar. We were having fun and that's it, there's nothing compare to that moment :]

Monday, 22 November 2010

Postingan Panjang

Mengingat udah lama juga saya nggak masukin postingan kuliner, meski udah agak basi tapi saya memutuskan untuk membuat tulisan ini. Sekitar beberapa minggu yang lalu, saya dan pacar nyobain menu kepiting di Long's. Saya pesan deh menu kepiting hasil rekomendasi pelayan kasirnya. Kepiting Saus Lada Hitam buat saya dan Kepiting Singapore Chili Sauce buat si pacar. Sebenernya agenda makan kepiting ini gara-gara saya ngidam pengen makan kepiting tapi pacar nggak suka (alesannya karena males makannya ribet), akhirnya dia mau gara-gara saya paksa :]

Komentar saya?

black pepper

Kepiting punya saya rasa sausnya pedas banget, ladanya kebanyakan kayaknya. Meskipun ada manis-manisnya tapi kalau kebanyakan lidah langsung panas rasanya. Hosh! Overall, saya kasih bintang 3 deh.

chili sauce

Nggak mau rugi dong, saya juga icip-icip menu punya pacar. Secara penampilan, masih ok punya saya. Tapi rasa sausnya lebih cocok di lidah menurut saya sih, pedas dan sedikit manis tapi pas nggak berlebihan. Meskipun nggak makan semuanya tapi saya berani kasih skor bintang 4 buat menu Kepiting Singapore Chili Sauce karena rasanya emang enak banget! :D

Karena saya suka kepiting, jadi saya menikmati banget waktu ada kesempatan mencicipi menu ini. Alhasil si pacar harus nungguin saya kelar makan karena itu kepiting saya mutilasi habis-habisan, sambil korek daging di sana-sini saya juga lihat 'hasil kerja' si pacar. Dasarnya emang dia nggak pernah makan kepiting, jadi nggak 'sebersih' saya ngorek daging kepitingnya. Masih ada cangkang-cangkang yang belum dipecahin jadi nyisain dagingnya, saya sorong itu cangkang-cangkang berdaging ke dia biar dihabisin. Itung-itung biar saya nggak makan sendirian hehe.

Sepulangnya dari Long's, saya tanya gimana rasanya makan kepiting ke pacar dan jawaban dia, "Enak juga!" It's just the matter of will -____-"





-- -- -- -- --

Mengenai postingan sebelumnya, di mana isinya cuma presentasi mengenai Personal Branding, sebenarnya itu pun di luar rencana.

Presentasi itu saya buat dalam rangka tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Seminar Psikologi Industri dan Organisasi. Seru sih belajar tentang personal branding yang ternyata penting banget buat orang-orang yang punya misi tersendiri dalam hidupnya. Misi ini tentu saja berkaitan dengan profesi yang digeluti. Tugas ini disertai esai analisis kasus terhadap personal brand yang sudah ada di pasaran. Saya mengambil contoh Alanda Kariza, Yoris Sebastian dan Diana Rikasari. Ketiganya merupakan icon-icon yang berhasil menunjukkan siapa diri mereka hanya melalui nama yang disandangnya. Orang-orang akan langsung mengenali siapa mereka begitu nama mereka disebut, tidak perlu meragukan kemampuan mereka dan yang pasti mereka fokus di bidang masing-masing. Itulah tujuan dari pembentukan personal brand.

Buku referensi mengenai Personal Brand yang saya baca pun cukup menarik. Ada 2 buku, tapi saya cenderung menggunakan konsep-konsep yang ada di buku "Brand Called You" karangan Peter Montoya (2009). Buku yang satu lagi berjudul "U R a brand: how smart people brand themselves for business success" yang ditulis oleh Catherine Kaputa (2006). Both are e-book and I guarantee you will not bored reading both of them. Semuanya mengandung kalimat-kalimat yang menarik dan kisah yang seru untuk diikuti.

And if you wonder what my personal brand is, well, untuk saat ini saya sedang berusaha menatanya. Supaya saya bisa mendefinisikannya dengan lebih teratur dan menciptakan image yang baik. Saya adalah Brand, seperti yang saya tulis di slide. Mungkin sekarang pun saya sudah mulai menunjukkan brand saya, hanya saja belum begitu kuat karena masih dalam proses berkembang. Ya, saya memang belum berani mengekspos brand saya sendiri karena masih di tahap persiapan. Saya lebih memilih untuk fokus mengasah skill saya dulu, baru kemudian mulai mengedepankan interest dan passion saya. Tunggu saja tanggal mainnya! ;]





-- -- -- -- --

Bulan ulang tahun saya memang sudah lewat, tapi kejutan-kejutan justru datang ketika saya tidak sedang berulang tahun.

Yang pertama adalah di minggu terakhir saya magang di kantor. Sahabat saya, Sinta, sms kalau mau mampir untuk menyampaikan sesuatu. Sudah beberapa hari sebelumnya dia memang berencana untuk menemui saya tapi selalu nggak bisa karena mobilitas saya yang frekuensinya kayak kutu loncat. Akhirnya diputuskan buat menemui saya di kantor, kebetulan hari itu juga kerjaan lagi slow jadi saya masih punya waktu luang. Ternyata Sinta mau ngasih kado ultah buat saya! :D Hadiahnya apa? Check the picture below ;]

sketch moi
I'm so flattered ;))

Yang kedua adalah anak-anak BLM. Konon katanya kado buat saya udah disiapin 2 bulan sebelum saya ultah. Gila kan? Bikin penasaran kan? Makanya saya desak mereka buat ngasih aja itu kado daripada saya mati bertanya-tanya. Tapi mereka bilang mau ngasih waktu saya traktiran, di mana hari-hari ini waktu luang adalah barang mahal buat saya. Jadi kado saya pun terpaksa ngendon lama di rumah Mia dulu. Sampai suatu hari, akhirnya Mia dan Cece memutuskan buat ngasih itu kado ke saya. Saya digiring ke parkiran di mana mobil Mia berada dan dia pun ngeluarin kantong kresek raksasa dari dalam mobilnya. Kado saya.

Beberapa hari sebelumnya Cece sempet cerita tentang ciri kado yang mau dikasih ke saya. Mengandung sesuatu yang saya suka tapi barangnya bukan tipe saya banget. Saya sih nggak ada bayangan sama sekali bakal dikasih apa, saya cuma tau kadonya berbau "kepik". Ya, ladybug, kepik. Saya suka sama kepik, serangga kecil merah berpolkadot hitam. Dan anak-anak BLM sepertinya terlalu menyayangi saya sampai mereka memutuskan buat memberikan kado yang dibeli atas rekomendasi si Mia ini -____-"

my ladybug
'perut' Mia dan Cece

Yang ini sedikit personal, tapi tak apalah. Judulnya masih surprise karena saya nggak nyangka bakal menerimanya, pelakunya adalah si pacar. Ceritanya bulan ini kita udah satu semester jadian, dan tiap tanggal tertentu (rahasia yaa tanggalnya hehe) kita saling ngucapin dan biasanya jalan ke mana gitu. Mengingat bulan ini kita nggak bisa jalan bareng karena waktu saya bakal banyak di rumah gara-gara libur Idul Adha jadinya dia minta waktu ketemu sebentar buat bicara sebelum saya leha-leha di rumah. Awalnya saya pikir ini ajakan menuju pembicaraan mengenai akhir hubungan kita, you know, 'we need to talk' thingy always results split up couple. Tapi ternyata pacar malah nyuruh saya tutup mata dan sebuah kado mendarat di pangkuan saya. Tebel, berat, bersiku. Asumsi saya waktu itu adalah kotak coklat, saya sampe cemas coklatnya leleh di dalam tas kalo nggak langsung dibuka. Tapi kata pacar, saya nggak perlu cemas.

Novels

Daaaaaannnn waktu saya buka malamnya, 3 buah novel yang saya jadwalkan masuk dalam 'gotta buy list' menjadi hadiah 6th month anniversary saya. Sekarang saya bingung mau ngasih kado balesan apa mengingat si doi nggak bilang-bilang kalo pake acara tuker kado segala -_____-" Dia bilang sih ini bukan tuker kado, nggak perlu bingung ngasih balesan tapi kan tetep aja saya nggak enak. Sebagai kado sementara, saya beliin deh dia es krim Cornetto ;]



Sunday, 26 September 2010

Dear September

Mungkin belakangan saya akan menulis dalam rentang waktu yang berjauhan. Posting terakhir aja udah berasa jadul amat gitu yah hehe. Yah, selain waktu yang tidak memberi saya kesempatan, juga mood yang herannya suka naik turun seenak udel. Jadi, di sela-sela waktu di mana saya seharusnya membaca 2 chapter textbook Organization Theory, saya menulis postingan ini. So I hope it's worth it.

Oh you know what, I miss typing a lot of things I love using my keyboard. It's a special feeling when you spill out the thoughts inside your mind into words. Kinda relieving somehow
;]


Well
, seperti biasa, banyak kejadian yang mau saya ceritakan. Bulan puasa lalu misalnya, mestinya banyak yang bisa ditulis tapi apa daya bulan Ramadhan saya justru sibuk habis-habisan dan sebulan lewat aja gitu -___-" Ramadhan tahun ini agak sedikit sentimentil, kenapa? Karena mungkin ini adalah Ramadhan terakhir saya sebagai anak kuliahan, mungkin ini adalah Ramadhan terakhir saya di Surabaya (hope I'm gonna spend another year far away from here, AMEN), dan jelas ini adalah Ramadhan terakhir bersama sahabat-sahabat BLM saya. I hate to talk about last moments, it always brings me to tears. Tapi kenyataannya memang demikian, sialnya. Dan di Ramadhan terakhir ini pun saya sempetin deh buka bareng anak-anak BLM yang meski nggak lengkap tapi lumayan daripada tahun lalu :D


Iga Leko
Ramadhan 2010
at Iga Leko :]

Someday, we're gonna do this kinda meeting in a complete team. Someday, my friends :]



-- -- -- -- --


Bulan puasa tahun ini saya disibukkan dengan acara kampus yang punya agenda bikin usaha parcel. Selain merangkai, saya juga kebagian ngirim-ngirim gara-gara nemenin si pacar yang anak transportasi. Udah deh super hore, mulai ngerjain parcel dari pulang kantor langsung sampai sahur (kebetulan waktu itu lagi nggak puasa) sampe muter-muter nyari alamat yang nggak jelas pas nganter-nganter. Hidup saya sempet jungkir balik gara-gara jam istirahat yang kacau balau. Capek? Pastinya! Tapi seneng juga karena kalaupun di rumah saya juga bingung mau ngapain. Contohnya waktu dapet jatah liburan menjelang Lebaran, niatnya sih pengen having quality time sama orang rumah. Eh, yang ada saya sendirian di rumah dan malah gulung-gulung nggak jelas di sofa/kasur. Baca novel nggak mood, nonton TV males, main sama Mao dianya malah main keluar. Sumpah mati gaya.


What about my little brothers?
Oh, sialnya jadwal libur kita nggak sama. Saya libur duluan dan waktu mereka udah libur saya malah masuk. Crud!


And what about Lebaran this year?
Lebaran tahun ini berjalan lebih rame dari tahun lalu, sepupu-sepupu dari pihak nyokap yang jarang ketemu kemarin dateng semua ke rumah eyang dan udah pada bawa anak aja gitu -___-" Sempet foto bareng juga semua cucu dan cicit eyang saya :D (stupid me, I forgot to bring Lou. Yes, I know, moron).


Telat sih, tapi saya juga mau minta maaf kalau ada tulisan saya di blog ini yang tidak berkenan di hati. Saya mohon dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya. Taqobalallahu minna wa minkum :]





-- -- -- -- --


And this is the crucial moment on September. Yes, my birthday is on September but beyond of all that, there's another day that will immediately turn my day down. The day when my grandma passed away
.
It was the night before my 20th birthday, it was a terrible night I've been through.
Sewaktu ngumpul bareng sodara-sodara saya pas Lebaran, salah satu bude saya mengingatkan bahwa saya harus sudah ada di rumah akhir minggu depan karena mau ada selamatan 2 tahun meninggalnya eyang. Saya sempet blank sesaat waktu mendengarnya. Sudah 2 tahun ya...
Inilah alasan kenapa saya benci ulang tahun saya sejak 2 tahun lalu. Saya seperti dibayangi kesedihan yang sama yang pergi dan akan selalu datang kembali setiap tahunnya. Dan seperti sudah bisa ditebak, tepat di jam-jam di mana 2 tahun yang lalu saya kehilangan sosok yang sudah membesarkan saya melebihi nyokap saya sendiri, saya menangis. Saya rindu eyang saya. Saya rindu dinasihati, saya rindu didoakan buat masa depan saya, saya rindu bercanda dengan beliau. Saya kangen eyang.

Mungkin yang jadi follower saya di twitter sempet menyaksikan tweet saya yang mellow kronis. Pacar sempet sms dan mendoakan semoga besok jadi hari yang menyenangkan buat saya, considering the next day is my birthday. But still, I couldn't hold the tears down. Dan sekali lagi, pelarian saya cuma satu. Dia. Hanya Yang Maha Mendengar yang bisa menenangkan saya. Setelah berdoa buat eyang, sedikit bicara dengan-Nya, saya masih belum bisa tidur karena ternyata malam hampir berakhir. Itu artinya angka satuan di usia saya akan bertambah satu tingkat. Saya tunggu jam sampai menunjukkan pukul 00.00, sekalian make a wish :]


And my fave birthday greeting this year came from
Cece. She knows me too well and she wishes me a specific wish I couldn't ask more ;]


Purple Box

Oh and I got a morning surprise from the boyfie. He picked me up in the morning (because I got a morning class, yes even in my birthday) and he surprised me with a big purple box on the passenger seat next to him. When I opened it, it felt like my hands just dead. It's just too much, too much for me considering I'm not a good girlfriend ;] I told him it's too much but he said it's okay because it's special for me. God, seriously, this is way too much.

What did we do after that? He dropped me at campus because I got a class to catch. Even though I still can't believe he did such a sweet thing like that but the show must goes on, everybody!
And funny thing about my birthday this year is I got the same kind of gifts. Watches. Kinda an alarm for me to wake up earlier or what? -____-" From whom I got them? Guess who! ;]



-- -- -- -- --

Mendekati akhir bulan September saya makin stres aja, bukan karena saya suka bulan September, tapi karena kerjaan kayaknya makin banyak aja tuh memasuki Oktober -____-"
Bulan depan saya bakal jadi PJ (penanggung jawab) bulanan di kantor bareng sama temen saya, doain nggak ada proyek besar ya jadi saya masih bisa jalan-jalan. AMEN. Trus kayaknya peran saya di kepanitiaan event kampus bakal lebih banyak bikin ini-itu, even though I love it but still, I need a break sometimes.

College? Not even better.
Meskipun mata kuliah yang saya ambil semester ini udah nggak terlalu banyak, tapi tiap minggunya selalu ada tugas. Great.


Di luar masalah kampus dan kantor, si pacar juga mau ultah akhir bulan ini. Which I have no idea what to give to him. Totally clueless. See? I told you, I'm not a good girlfriend ;]
Setelah apa yang dia kasih ke saya pas ultah kemarin, saya nggak yakin bisa membalas yang paling nggak sama besarnya ke dia. Major help :'[




-- -- -- -- --


Anyway
, Salah satu mata kuliah yang saya ambil semester ini adalah Seminar PIO (Psikologi Industri dan Organisasi), di mana salah satu topik kuliah dalam silabus adalah Personal Branding. It's kinda an interesting topic to talk about actually. One of the literatures is "Your Job is not Your Career" by @ReneCC. It's a cool book reminds me of "Whatever You Think, Think the Opposite" by Paul Arden. Contains lots of inspirational phrase, great artworks of illustration and of course, fun to read :D


Bukunya tentang bagaimana menjalani karir yang didasarkan pada passion kita, bagaimana sebaiknya kita menentukan ke mana kita akan mengarahkan perjalanan karir yang akan kita tempuh. Berulang kali Rene menyebutkan PASSION sebagai landasan utama, dan karena topik perkuliahan saya adalah personal branding, maka dapat dikatakan bahwa pondasi passion yang kuat akan menciptakan keunikan tersendiri dari individu dan hal ini akan membangun personal branding yang powerful. Karena individu itu berbeda, karena dia unik dan punya knowledge yang kuat akan passion-nya.
Selain itu, packaging bukunya juga unik. Satu paketnya terdiri dari 2 buku, tapi waktu masih disegel kelihatannya adalah 1 buku. Layouting-nya menarik dan kertas yang digunakan juga bukan kertas putih, tapi kertas kekuningan yang nggak bikin bosen baca tulisan di dalamnya. At last, I recommend this book for you, my dear readers :]



-- -- -- -- --


Glee Season 2 is on! Can't wait to start watching it, guys! Oh, and turn the soundtrack on and on and on and on like crazy
:D



P.S.:
if you wondering, what Cece's wish for me, you can check my first tweet on my birthday. Exactly the same! ;]

P.S.S.
: and my passion is... why don't you tell me? :]

P.S.S.S:
thank you, ibuuu and boyfie. Like, A LOT. You made my day :D and I love you, Grandma. As always :]

Monday, 30 November 2009

Here comes the werewolf and the human stuff

Well, the next thing I'm gonna talk about is... of course the title. I bet you've already guess what it is. Yep, the latest movie from Stephenie Meyer's famous saga, New Moon.

Tickets
Right after I read a tweet from @cinema21, that the movie will be premiere in the whole theater in this country, I just, you know, wanna watch it immediately. Since I haven't used my absent quota yet, then I planned to skip the last class I got that day. It was on Wednesday and I went to the theater even before it's open. Yes, I was on the line for the tickets!! No, I'm not alone. I went with Cece but actually I supposed to go there with mbak Anty. But for some reasons, then I went with Cece.

When we arrived, many people has already stood on the line. The doors even still closed! It was about 1 hour or so before the doors open and I've never stood on the line like that for a movie, even for Twilight. It was pretty fun like that, feels like high-school moment again. When I was at high school, we gotta go so early to get the ticket before it's gone. Especially popular movies like Harry Potter, and etc. The reason why I stood on the line while we can easily buy the ticket online is because the technology apparently wasn't ready for the human non-physical attack, like 1000 people suddenly open the same page and do the exact same thing at the same period. The system might have been broken down in a sudden.

But, well, it's alright. The important thing is we got the ticket right in the premiere day while, you know, it's kinda hard to get such a chance like that. So, I'm happy :D

The movie, still I cannot say it's great. I'm still giving the same opinion as the former movie, Twilight, the movie was good. I'd like to explain why I'd prefer call it good instead of great or whatever. I don't mean to be Twilight hater or what, I just wanna be objective ;] I noticed there's a mistake about the make-up artist, I would say that the make-up artist have done it better in Twilight. The vampires skin look so smooth like a porcelain and of course pale, that's the perfect one. But in the sequel, the vampires have pores for fang's sake! I mean, shouldn't it covered by the make-up or something? And I dunno, but I saw Edward and also Carlisle looks a bit chubby in of course the cheeks. Vampires figure should be, you know, like have no fat or whatsoever. Don't have to be skinny but at least they look like a perfect body figure which is not involving fat.

Besides all of that mistakes, Jacob is a trully hottie in this movie. Sorry, Team Edward. I was and I am still in Team Edward though, but this time I'm gonna be in Team Jacob for a while ;] I'll be back when the story back on Edward :D Taylor Lautner definitely did a thing for this movie. He's a professional actor, I think. That body, err... speechless ;] Okay, I still can't buy the Original Soundtrack because I'm lack of money. The money has gone by the wind. So please somebody send me a million rupiah so I can continue my life. No, just kidding! :D Well, yeah, there're so many needs these days. Especially this month, the money is like whusss.. and my wallet is empty in a sudden. So, I need to manage the output so I can buy the CD soon... Or not. Maybe an angel from the sky send it to me. Let's hope so. AMEN! :D


-- -- -- -- --

And I went to Red Mango, another frozen yogurt franchise arrived in Surabaya. I went there because a friend of mine treated me for a photo design I made for her boyfriend's birthday. Okay, I went there with Cece :]

Red Mango


I tried a half new topping, because this time I'm back with strawberry topping and it's accompanied by brownies and colorful chocolate candy (the cashier said it's cha-cha). Froyo with brownies is just so yummy and sweet! I tried Cece's topping as well, she got almond, mango and mochi. Froyo with almond is like eating chocolate in my mouth, I dunno why. Maybe I ate too much chocolate (the candy and the brownies, remember?) so my tongue is a bit ambiguous about the taste or something haha. Overall, it was good! Oh FYI, the brownies is like cookies, it's dry. Not soft like I thought first time I saw it on the display, I doubted to try it but then I decided to just give it a try. And it was delightfully good, people!! This time I didn't try the original one, I tried strawberry flavor yogurt. Nothing different, because I used to eat this flavor for non-frozen one. I'd like to try the blueberry one but it ain't available anymore, you know, the color is just pretty tempting :D


-- -- -- -- --

Getting older and I hate it when, not just you gotta behave or whatever, but the problem is getting harder as well. Still correlated with behave-thingy, it's about manner and attitude. And above all those stuffs, the point is about words. I've got several problems and it's all upon the same theme: words. I just... oh I dunno what I need to say. It keeps happening while I try to promote it to everyone else. Sometimes, I wanna run to someone who doesn't know anything about my life right now. Someone I really trust and I'm sure this person is the one I save my soul to. But the thing is, I don't wanna bother this person because this problem is actually a cheesey one. Pardon my words but it's true. It's like... you said 'Grown up, people!' but in the other time you acted like a 5 years old kid. Oh come on, life wouldn't be that bad. Expressing emotion is alright, but don't lose your temper. Talking is not about one person, it's not only about you. It's about everybody else too, someone you talk to and someone who heard everything you said.

So, for anybody who read this, I beg you, do not saying a word that might hurts someone's feeling (well, unless he/she deserves it ;]). Especially to someone you love (family, bestfriends, friends, boy/girlfriend, etc.). You may be forgiven, but the words will stay remain in the person's mind AND heart. The hurt will stay although they may say 'it's okay'. I'm sorry, maybe it's just me or what, but all I know is words are way sharper than the finest sword. And I just wondering, is it just me or it's the normal way people thinking these days but I think we need to communicate our feeling so the person we meant to know our feeling will finally know. Am I correct? I think so.

I start thinking that I'm thinking like a male now, using too much left brain instead the right one (while I try to use it both all the time because I wanna write with my left hand). I mean, understanding problems. First, I definitely use my left, that's automatically so I can't control it. You know, it's about habitual kinda stuff. And then I release my feeling, which mean I use my right brain. Stuff like empathy, sympathy, self-control and friends is-I know it well-absolutely from the right side. But recently, I'm afraid I think too much like a man. What makes me afraid this much? Let me explain to you. When someone's mad at you, you can recognize it from the expression, the face (frown) and stuff. Ok, you know the person is in anger but you need to know why, right? If the person angry to you, then you need to know the reason that trigger an anger of someone, especially involving you. But what if the person didn't say a thing, what if the person just keep in silent, keep saying they're okay till you have no idea what to do to make them feel better?? You know what, I tell you; it sucks.

As far as I know, if you keep silent or less talking when you're in a bad mood/anger, it means that you wanna be alone for a while. I use it for a better way to say 'Leave me alone, people!', so I get what I want immediately. Well, usually. I need to cooling down my self for a minute so the anger will loosen and I get my self in control again, that's why I don't wanna be around people unless I don't have choice. I just don't wanna hurt them with what I might be saying in that horrible temper. So, if you just quiet about everything when you're angry, what you gonna get is you're being left by everybody. They're afraid to be around you, it's a body language of performance disapproval. What I'm gonna tell you is don't be (more) mad if you're alone in a sudden. You don't wanna say what you want then people don't know what to do to you except asking 'are you okay?' which automatically replied with 'I'm fine' plus a frown. That's not a solution, I tell you.

I'm not gonna talking about it too long, alright, I'm gonna make it short now. If you're angry or feel annoyed to someone, just say it to them not anybody else or something else. We don't use telepathy as a part of communication, we don't read minds-well, most of us. I believe we ARE conscious that we're human. We talk, we don't use animal language that we don't understand. Animals using body language, but they talk in their own way and they don't have manner of communication. We know the rule of communication, I'm sure people of Psychology know it very well. There's always a way to communicate everything, persuade and stuffs. I believe human have an ability to do that. Use the right words and if you can't choose the proper words then it's okay, it's the other person's job to understand that-to understand your feeling. That's the point of communication right? Involving 2 people, encoder and decoder. The one talks while the other listens.

Studying Psychology helps me to learn how to interact with people, because honestly I had no idea what to do with them before. You know, I've been in a dark moment and it gave me some kinda enlightenment and I meet wonderful people that make me feel better in some ways.

I'd like to quote John Mayer's song entitled "Say":

Say what you need to say...
Have no fear for giving in
Have no fear for giving over
You'd better know that in the end
Its better to say too much
Then never say what you need to say again

People have their own problems, so do I. I don't mean to teach you what's right and what's not but, well, you can take my words or just leave it. I just wanna share my thoughts. That's all.


Have a nice day !

Saturday, 15 August 2009

A little hangout before it's all gone

Hari Selasa lalu saya ke kampus buat bayar kuliah, ditemani Cece (as usually) dan kali ini tidak bersama Mia (dia udah bayar duluan) ataupun mbak Anty (dia lagi di Tulung Agung). Usai bayar dan tuker KTM di rektorat, kita memutuskan buat jalan-jalan cari makan.

Di jalan kita nemu Putu, ya udah diajak sekalian. Jadinya kita berangkat berempat naik mobil si Mia ke Delta Plaza, karena paling deket dan si Cece udah menangis kelaparan. (lebay dikit). Di Delta kebingungan nyari menu makanan yang dipengen karena semua bilang 'terserah', akhirnya Putu pengen makan di KFC dan semua (of course) ngikut dong.

KFC Oriental Bento

pesanan saya

Dari KFC, saya pengen beli GoGirl! sama LOOKS, so we're heading to Gunung Agung on the 3rd floor. Di situ lumayan lama karena kita pada nyebar dan mojok sendiri-sendiri, apalagi saya :D Di Gunung Agung itu saya nemuin majalah ELLE yang cover-nya Miley Cyrus, itu yang edisi kapan ya? Bukannya yang terbaru covernya Lindsay Lohan (yang ada dua versi itu), yang sebelumnya bukannya Gwen Stefani? Atau itu edisi Australia? Saya sendiri nggak lihat itu ELLE edisi mana dan kapan soalnya terlalu sibuk ngelihat content di cover sama kaget lihat harganya yang nggak manusiawi. Mending beli di online shop aja. Anyway, kok tumben cover-nya pake seleb yang masih muda ya, biasanya kan yang udah 20 tahun ke atas. Hmm...

Strawberry, Blueberry, Kiwi

me and Cece

Strawberry, Lechy, Peach

Mia and Putu

Setelah itu, sekali lagi perut saya dan Cece stomachmate karena sama-sama pengen makan froyo di J.CO. Jadi, langsung meluncur deh ke J.CO di lantai 2. Kita beli yang porsi couple biar bisa dimakan berdua (cooo cwiiiit!), punya saya sama Cece topping-nya Strawberry (of course), Blueberry dan Kiwi. Mia sama Putu nyobain pake topping Peach, mereka nyuruh kita nyobain, saya sih ogah! Saya nggak doyan Peach karena kayaknya rasanya aneh, lagian si Putu pake ngomentarin katanya rasanya kenyal-kenyal kayak jelly. Makin aneh kan???

GoGirl! August issue cover
The Froyo Article

GoGirl! August issue

Sesampainya di rumah, saya langsung menyadari satu kesalahan karena udah beli majalah GoGirl! Di dalamnya ada satu artikel yang membahas tentang tempat-tempat jual Froyo yang udah terkenal di Jakarta (yah... the famous Sour Sally, the elite Heavenly Blush, etc.). Saya jadi MUPENG BERAT! Malamnya, saya langsung ngetweet Cece dan bilang kalau saya jadi pengen nyobain froyo se-Surabaya. Denger-denger sih udah mulai bermunculan tuh di mall-mall, di koran juga pernah ada iklannya. Jadi, tinggal tunggu tanggal mainnya ;]

-- -- -- -- --

Demi Lovato wanna be


Kesalahan pertama saya (dan semoga yang terakhir) dalam menggambar sketsa. God, forgive me please. Mungkin malam itu saya memang kecapekan jadi tidak fokus atau kemampuan menggambar saya menurun? Oh tunggu, kalau menurun rasanya tidak karena beberapa hari sebelumnya saya juga melukis. Jadi mungkin faktor kecapekan.

Malam itu tidak ada firasat apa-apa, saya lagi mood pengen bikin sketsa jadi saya nyari model seperti biasa. Pengennya sih menggambar Taylor Swift, tapi saya lagi nggak punya fotonya (yang ada Taylor Momsen, saya lagi bosen menggambar dia). Saya inget saya belum punya gambarnya Demi Lovato, jadi saya ambil COSMOgirl! April issue dan menjadikan foto cover-nya jadi model saya. Bener-bener nggak ada tanda-tanda saya bakal bikin kesalahan kan?

Wanna know what I did wrong?
1. Tulang hidung terlalu panjang
2. Muka jadi ikut panjang
3. Bagian iris mata terlalu besar
4. Lingkar mata terlalu lebar
5. Bibir terlalu tebal (kayak Angelina Jolie jadinya)

And wanna know what I did right?
1. Warna rambut ada gradasinya, I'm getting better on this one ;]
2. Gradasi pada bibir juga jadi merepresentasikan warna aslinya, dan tidak kelihatan nude

Lima vs. dua, kalah banyak memang, but at least I made a progress, huh? :]

-- -- -- -- --

Beberapa minggu yang lalu saya juga mampir ke Gramedia buat beli Titanium (ya, akhirnya saya beli juga itu novel), 3 komik Doraemon pesanan adek saya dan hadiah buat adek saya, Crossword in English. Jalan-jalan sekalian dan nemu BANYAK banget buku-buku yang langsung masuk shopping list. Gileee saya berasa udah lama banget nggak shopping buku sampai list-nya menggulung-gulung. Banyak buku-buku bagus yang nggak saya temui di Uranus, ada satu buku impor yang isinya foto-foto kittens. Awww me want one! Karena nggak kuat beli, akhirnya saya puas-puasin deh baca di situ :D Lumayan dapet inspirasi buat motret Mao hehe.

Mungkin juga karena saya jarang menjelajahi Gramedia Manyar, biasanya cuma berkutat di majalah-novel-komik-bukuimpor dan langsung turun ke bagian alat lukis/menggambar, jadi nggak tahu kalau masih banyak treasure yang sebenarnya tersimpan (halah!). Next, saya harus beli minimal 3 buku yang sudah saya incar tadi. Duit dari mana coba? Oh ya, ngemis.

Anyway, sebentar lagi Hari Ulangtahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64. Ada yang punya agenda khusus kah? Atau ada yang menang lomba makan krupuk? Panjat pinang mungkin?? :D Well, I have one my self, just wait for the next post. Stay tune!

Thursday, 23 July 2009

E for Eat, F for Food

Beberapa hari sebelum liburan panjang (yang lama-lama membosankan) dimulai, saya pergi ke beberapa tempat buat makan. Yah setelah Ujian Akhir Semester yang melelahkan itu ditemani Cece dan Mia (dua orang yang namanya sering banget nongol di blog ini -,-'), saya pergi makan sekalian jalan-jalan.

Sebenarnya lumayan sering juga kita bertiga jalan ke mana-mana bareng, entah kenapa (takdir kali?!). Lama-lama ternyata rintihan perut kita saling menyamakan diri ahaha. Kalau lapar, menu yang lagi dipikirin pun suka sama. Jadi pergi makannya pun nggak lagi pusing mikirin mau makan apa, tinggal jalan.

satu buat bertiga

Yang terakhir sih di hari pertama UAS, sebelum saya ujian buat mata kuliah Psikologi Sosial II. Saya lupa tepatnya ngapain ke Delta, yang saya inget cuma waktu itu beli Cosmogirl! dan si Cece pengen ke J.Co. Tanpa disangka, di J.Co, Cece beli frozen yogurt yang paket couple buat dimakan kita bertiga. YAY!! Emang yogurt itu nggak ada duanya hahahaha

DUA buat berdua

Trus yang terbaru, setelah ikut rapat panitia OSPEK, saya dan Cece memutuskan untuk mengisi perut di Pizza Hut. Emang sebenernya dari rumah udah rencana mau beli pizza yang ukuran personal buat dimakan bareng adek. Nggak taunya, pulang-pulang saya bawa dua kardus pizza ukuran personal gara-gara saya dan Cece nggak kuat ngabisin makanan kita padahal kita mesen yang Sensasi Delight. Anyway, Cece lagi diet, jadi akhir-akhir ini perutnya cepet kenyang baru makan dikit aja. Sedangkan perut saya, mungkin kekenyangan jus jeruknya (padahal minum juga cuma satu sedot). Nggak tau juga sih, biasanya saya lahap sama makanan apa aja selain nasi. Terutama yang mengandung roti atau kue :D

Beberapa hari sebelumnya juga kita pergi makan bertiga (saya, Mia dan Cece) di Hokben. Makan siang hari itu pokoknya bak makan siang eksekutif muda yang sibuk berdiskusi ahaha. Serius banget ngobrolnya ;]

Anyway, posting kali ini sekedar iseng sebenernya. Mengisi kekosongan posting dengan tema HOLIDAY REPORT yang sedang dalam proses. Sebenarnya udah jadi draft, cuma ada masalah sama kode HTML gambar-gambarnya yang udah saya edit. Terpaksa harus saya revisi dulu and I'll post it soon. So, stay tune!


P.S.: while waiting for the post here, you can visit my fashion blog. I just update it ;]

Monday, 6 July 2009

Surprisingly YAY!!!

Another surprising event I've got couple days a go!
Well, nobody would guess we went home with a full tummy :D

It was mbak Anty's birthday and she intended to celebrate it together with Dinda because their birthday is in the same month (June.red). Celebrate here means that she wanted to held a treating party collaborating with Dinda's. And of course they wanted to celebrate it with their besties (BLM girls.red) :D

BLM all crew

Then, after a pretty long thinking about where they're gonna held the party, they decided to held it on Long's resto in WTC, Surabaya. Mas Ridzki said they got a pretty cozy place outdoor and it's on the second floor! What a nice place.

girls with tummy :D

And the rest is history. We each ordered different menu from about 40's menus they got, it's all look yummy! And I got a chicken mushroom my self and a glass of Lemon tea. Well, if you look at the photos, I'm the one who ordered food with many vegetables. Green, baby green... Trust me it's healthy :]


no, it's not trash

I've wanted to ordered a black-pepper beef but there's no enough vegetables so I changed to the green one hoho.

The place it self is pretty cool, with the red lampions and the interior is set in red and black. It's just amuse me because they got my fave color ;]

From the second floor, you can see through the roads below or the viaduct. But something need to be fixed so that the view would look good is the tree. There's a huge tree near the building which the branches distort the view, a little cut down till it looks tidy and nice then it could be nothing but perfect.

Oh and I just realized that the sky in the center of Surabaya has no pretty color at dusk. I mean, there's no color changing from light blue, orange, purple, magenta, and the last is dark blue or black. And I didn't find any clouds being the pattern of the sky field. It's weird I guess. The only color changing is from light blue to orange and then end up with black, the sky view from that place wasn't a pleasure so I did take no pictures.

However, I took a few shots and mostly the pictures I took were my fellas :D


I'd like to say thanks to mbak Anty and Dinda for the party. Well, maybe we can do this again next month, huh? ;]




P.S.: more photos on Deviantart


LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin