Showing posts with label DIY. Show all posts
Showing posts with label DIY. Show all posts

Monday, 17 November 2014

[DIY] Jar & Can Recycle

Hi all,

Beberapa waktu lalu saya pas liburan setelah Report Day di kantor, libur seminggu kalau nggak ngapa-ngapain sayang juga kan? Jadi saya putuskan buat mulai 'bikin-bikin' lagi setelah sekian lama vakum #cailah :p

Cerita dikit, dulu jaman masih kuliah dan sekolah saya suka banget bikin pernak-pernik DIY gitu. Biasanya yang fungsinya buat hiasan, pokoknya yang lucu-lucu gitu deh. Saya pernah bikinin washii buat 11 orang sahabat saya segeng pas kuliah plus 2 orang keponakan partner in crime saya ;) Dengan berbahan kertas majalah bekas yang sayang kalau dibuang, akhirnya saya bikinin pembatas buku berwujud washii yang lucu.

Sebelum ada modem sendiri, saya banyak menghabiskan waktu bikin yang lucu-lucu dengan peralatan seadanya. Kadang juga melukis atau ngelemesin tangan dengan bikin sketsa wajah cover sampul majalah gitu :D

Lama-lama sejak lebih sering pegang laptop daripada pegang kuas, akhirnya hobi 'bikin-bikin' saya teralihkan. Belakangan lagi pengen balik lagi membuat sesuatu yang lucu dari barang-barang yang udah nggak kepake tapi sayang kalau dibuang.

Iseng browsing di Pinterest dan nemu deh macem-macem toples selai yang dicat warna-warni gitu. Sayangnya, dari sekian banyak tutorial yang ada, nggak ada yang nyebutin dong itu pake cat apa. Khusus buat kaca atau boleh pake cat apa aja -_-" Disebutin merk-nya tapi saya nggak yakin cat-cat tersebut tersedia di negara kita :s


DIY Jar & Can Recycle 03
Akhirnya saya browsing lagi soal cat yang bisa diaplikasikan ke botol kaca dan nggak sengaja nemuin post di blog gitu yang bilang kalau botol kaca bisa dicat pakai cat minyak. Saya cari deh cat minyak saya di dus perlengkapan melukis dan ternyata catnya nggak ada! >.< Padahal kuas masih lengkap, cat air saya juga masih ada di dalamnya. Hilangnya sepaket cat minyak ini misterius sekali, padahal pas pindahan kos - rumah saya nggak misahin dari dusnya :(

Karena udah nyari sana-sini nggak ketemu, saya putuskan buat beli baru aja. Saya beli cat minyak merk Marie's dan minyak pengencer merk Astro (iya, merknya mirip kayak cat gabus itu) di Togamas waktu hari pertama liburan. Sekalian ke kampus mau ambil ijazah, tapi belum jadi ternyata -_-"

Baiklah, cukup deh ceritanya. Sekarang kita bahas ke proses pembuatannya yuk...

Tuesday, 11 January 2011

Oh look, Demetria Nikki!

This question might has been hanging in your head since months a go. Well, since I've started to put this in almost every account in the internet. And now, I wanna explain the reason why I use this pretty name instead everything. Read it carefully.

It's all started from a funny quiz on Twitter. Maybe you've familiar with these kinda quiz, the ones entitled "What is your character in Hannah Montana?" or "How good you know Twilight?" and stuff like that. Yes, I took 2 of those quiz, it was "What is your secret name?" and "What should you be named?". I got both a cool name like Nikki for the first question and Demetria for the second one. I grab 'em all and put it all together as one complete name, Demetria Nikki.

I've drawn iconic character sketches lately, my own design and I plan to use it like Fifi Lapin. I named her Sara Luv at first, you know, put 'me' matter in it so I use my name and 'Luv' sounds something cute and I love (read: luv) every single thing my character wears. So, in every sketches I always titled Sara Luv in a celebrity name. Such as Sara Luv in Demi Lovato or Sara Luv in Taylor Momsen. I've once put it with Designer's name but it didn't match and my drawing was so terrible so I stop drawing designer's style and prefer to put celebrity's wardrobe on my character.

Until one day, I wanted to draw something for celebrating Eid. I planned to draw my character on a greeting card and send it to my friends. Everything settled unless a name. Name for my character. Sara Luv didn't sound so good for me, not great enough for representing the character I've drawn on the greeting cards. And it's just like that! I took that quiz and it sounds fit to the character I've made, also inspires me to create my own character design till now.

art 2

So, yeah, Demetria Nikki is a character's name designed by me. If I'm asked about this name, I always say it is a brand's name. My brand. Well, I could call it a brand too because it represents something. Besides me, it represents a particular style and a work of art.

art 1

FYI, the style of Demetria Nikki are simple, rock chic, mostly monochrome, a bit sweet and urban. Adopted from street fashion and inspired mostly by Alexa Chung, Zooey Deschanel, Aggynes Deyn, and Kirsten Dunst (it's my style as well, by the way). But sometimes I also put any cool celebrity's style such as Demi Lovato or Taylor Momsen for instance, just anybody in those glossy magazine ;]

right 2

The funny thing about this name is Demetria is the name of my favorite singer, Demetria Lovato a.k.a Demi Lovato and Nikki, I always wanna be named Nikki since I was a little. Well, not exactly like that, my favorite name is Nicky and lucky me it seems to be my secret name (in a different form) :D

I write this post so that you understand why I didn't put sararocks like I used to. It's one of the way I call it self-branding ;] Because, yes, I have a dream to use it as a trademark and as you all know, a brand. Wish me luck!


Monday, 14 September 2009

La La Land

Minjem judul lagunya Demi Lovato boleh dong? :]

Life updates kali ini isinya seru-seruan doang. Mulai dari artworks yang BERHASIL saya selesaikan di sela-sela tugas kuliah yang mencekik tanpa ampun sampai pengalaman saya keluar zona aman.

Masih inget sketsa fashion illustration yang saya buat dua minggu yang lalu kan? Yap, akhirnya saya menyelesaikannya juga dan inilah hasilnya. Ada 6 gambar dalam 6 kartu terpisah. Tentunya gambar-gambar itu nggak cuma iseng saya bikin, ada tujuannya tenang aja *so what??*. Ada 6 orang beruntung (atau sebaliknya ya?) yang akan menerima 6 kartu tersebut. Siapa aja mereka? Kalo saya sebutin di sini, nggak jadi surprise dong buat mereka ;] Jadi, sementara ini nikmatin aja dulu yaa hasil karya saya :D

right 1
right 2
art 1
art 2

-- -- -- -- --

Akhirnya Sour Sally mendarat juga di Surabaya!!! Setelah J.Co, wisata froyo saya (yang nyendat-nyendat gara-gara kesibukan kuliah) sampai juga di perhentian kedua yaitu Sour Sally. Franchise froyo yang udah populer banget di Jakarta ini ada di Tunjungan Plaza Surabaya. Waktu itu saya mesen pake topping Oreo karena lagi sakit perut jadi menghindari makan yang asem-asem kayak stroberi yang selalu jadi topping wajib. Ternyata enak juga makan yogurt pake topping selain buah :]

Sour Sally
pesanan saya

Saya juga nyicip pake topping mochi (hasil nyolek punya Mia) dan rasanya... biasa aja. Mochinya mungil banget sampe rasanya tenggelam sama asemnya froyo. Yang bisa saya rasain sih cuma kenyal-kenyal aja sama lembut-lembut halus hehe.

Coba Sour Sally bagi-bagi merchandise juga, pasti saya beli (asal harganya masih manusiawi dan bukan dewawi). Maskot logonya lucu banget!!!

Oh ya, I brought the cute green spoon home ;]

-- -- -- -- --

Zona aman saya adalah segala hal yang berhubungan dengan internet dan arts, you know what I mean. Maka, untuk pertama kalinya saya menantang diri dengan ikut mendaftar magang di salah satu lembaga milik kampus dan saya lolos tahap Psikotesnya.

Waktu sesi FGD (Focus Group Discussion) sih lumayan, biasa-biasa aja kayak diskusi di kelas pas kuliah. Begitu sesi Role Play, saya benar-benar nggak bisa pegangan ke mana-mana. Role play-nya adalah memperagakan tester yang sedang menguji! Jelaslah saya nggak ngerti dan nggak tahu apa yang harus dilakukan. Waktu ngelihat daftar tes yang akan dirole-playkan, untungnya sama dengan rangkaian tes waktu Psikotes. Jadi, untungnya juga, saya masih inget apa aja yang tadi dilakukan dan dikatakan oleh mbak-mbaknya :]

Di tes yang pertama, saya berperan jadi asisten tester. Masih sederhana, membagikan lembar tes dan pensil trus balik lagi ke belakang. Kebetulan giliran saya adalah dua tes yang terakhir, jadi saya masih punya waktu buat mempersiapkan mental dan hati *halah*. Time keeper bilang waktu kurang 10 menit waktu role play tes sesi pertama sedang berlangsung. Kok cepet? pikir saya waktu itu. Akhirnya tester yang saya asistenin mempercepat role-nya karena yang di belakang masih banyak. Nyampe tes ke-3, waktunya tinggal 5 menit. Dalam hati saya bilang, masa si Endah (tester tes ke-3) bagi waktu sama saya masing-masing 2.5 menit? Feeling saya waktu itu bilang waktunya nggak bakal cukup sampe saya dan ternyata feeling saya itu benar! Saya nggak sempat role play. Agak aneh juga rasanya soalnya saya ngerasa role play itu bagian paling inti dari tahap awal seleksi ini, menunjukkan gimana kita membawakan dan mengadministrasikan sebuah alat tes. Saya pasrah.

Menurut kabar burung (Elang, hehe), pengumuman yang lolos bakal ditempel jam 5 sore. Pas jam 5, saya udah nanya sana-sini lewat SMS dan Twitter tapi nggak ada jawaban juga. Akhirnya, sekitar jam 6, ada SMS dari Mia yang isinya daftar nama-nama yang lolos ke tahap interview esok harinya. And I was one of them! :D

Pertamanya tentu Alhamdulillah yang terucap meski dalam hati, berikutnya saya masih deg-degan apa yang bakal ditanyain pas interview ntar.

Next Magangers
Berasa kurcaci: moi, Mia, Hana

Dan besoknya, saya pun pergi interview dan langsung dipanggil giliran pertama bersama satu orang teman. Nggak, kita nggak diwawancarai bareng-bareng, kita beda ruangan. Waktu udah duduk dihadapan para juri, eh asessor maksudnya, saya langsung diajak bicara sama salah satu dari mereka. Saya diberitahu supaya nggak perlu nervous dan bersikap biasa aja. Saya nggak nervous, tapi saya ngos-ngosan gara-gara naik tangga dan nggak dikasih kesempatan ambil napas dulu -,-'

Hasilnya? Yah, saya sukses meracau dan haha-hihi sama asessor-nya :D Nggak tau deh hasilnya gimana, for me, nothing to lose anyway ;]

Waktu keluar dari ruangan interview, ternyata saya menemukan perbedaan dengan ruangan sebelah tempat teman saya masih diinterview. Di mana perbedaannya? Asessor. Saya diwawancarai 5 orang sekaligus, sedangkan teman saya cuma 3 orang! Untungnya yang mewawancarai pada baik, kalo jutek semua ya bye-bye internship. Karena saya malah akan balik jutek ke mereka nantinya hoho.

-- -- -- -- --

Waktu bongkar-bongkar (gudang kaleee) folder foto-foto, saya nemuin tumpukan (pengandaian aja hehe) foto makanan yang nggak pernah saya sentuh. Cuma dipindah doang dari MMC ke laptop. Melihat tumpukan foto-foto yang bikin ngiler pas siang-siang di bulan Ramadhan itu, saya pun jadi punya ide buat bikin pameran foto. Di mana? Nggak usah jauh-jauh (dan pastinya tanpa dipungut biaya alias gratis), di sini aja. Jadi kan itu foto-foto nggak nganggur gitu aja hoho. Anyway, ternyata saya juga baru nyadar kalo saya suka banget motretin makanan dan hasilnya (menurut saya dan beberapa orang teman) memang bagus. Mungkin ini sebuah pertanda suatu hari nanti saya jadi fotografer kuliner. AMIIIINNNN YA ALLAH.

Check out my first exhibition on the next post!




P.S.: more photos, as ussual, will be following on Deviantart

Thursday, 27 August 2009

Welcoming Ramadhan/Buzzing bee

Bulan Ramadhan telah tiba, undangan buka puasa pun mendadak jadi agenda. Sok sibuk banget yah keliatannya?! Nggak juga sih, sebelum-sebelumnya juga saya nggak dapet undangan sebanyak ini (4 is a lot for me) dan karena puasa tahun ini saya kebetulan ikut banyak kegiatan, jadi agendanya pun nggak jauh-jauh dari Bubar alias Buka Bareng.

Mengingat kegiatan saya seabrek dan lumayan melelahkan untuk dikerjakan di bulan puasa, saya pun memutuskan untuk memperketat kegiatan di luar yang seharusnya untuk menjaga kondisi badan juga. Saya nggak mau nanti masuk kuliah dalam keadaan tepar gara-gara kecapekan. Dan hasilnya, saya pun memilih buka bareng anak-anak BLM karena sudah beberapa semester terakhir kita terpecah belah dan jarang kontak-kontakan lagi.

kite
moi, Amel, Anty, Cece

Gara-gara kesibukan masing-masing, acara Bubar BLM kemarin pun hanya dihadiri oleh saya, mbak Anty, Amel dan (as usual) Cece. Kita memutuskan makan di Depot Ampel di Jl. Walikota Mustajab (Ondomohen), menu makanannya adalah kuliner Timur Tengah--segala masakan yang berbau kambing ada di sini. Penggila daging kambing, boleh dicoba lho mampir ke sini! :]

Nasi Kebuli01
Nasi Kebuli02

Kita berempat memesan menu yang sama yaitu Nasi Kebuli, ditambah sepiring sate kambing buat lauk tambahan. Buka puasa hari itu adalah buka puasa terbaik di minggu pertama di bulan Ramadhan tahun ini ;] (juga termahal ahaha).

Thanks to mbak Anty for the 'connection' so we got a nice price :]

-- -- -- -- --

Malam hari usai tadarus, tentunya nganggur dan belum pengen tidur dulu. Apalagi di minggu pertama puasa ini saya disibukkan dengan kegiatan kepanitiaan yang terkadang juga menjemukan, jadi saya butuh hiburan entah kapan pun itu. Saya putuskan malam harinya untuk membuat fashion illustration. I have a plan with those pictures, but I can't tell you what. It was fun drawing all of them, BLOODY fun indeed! Sejauh ini saya belum masuk proses coloring, karena masih ada beberapa warna yang belum saya punya. Mungkin minggu depan sudah selesai ;]

Fashion Illustration

Inspirasi wardrobe saya ambil dari majalah NYLON (May 2009), gogirl! (August 2009) dan LOOKS (August 2009). Ketiga majalah itu sangat membantu saya dalam menentukan kostum-kostum lucu yang fashionable tapi tetap sopan. Thank God I have them :D

-- -- -- -- --

Bday Lamp

Beberapa hari yang lalu lampu kamar saya mendadak tidak bisa menyala padahal baru diganti. Daripada stres sendiri, saya keluarkan saja table lamp kado mbak Anty tahun lalu :] Suasana kamar pun jadi nggak begitu terang dan kesannya warm, cenderung gelap karena lampunya warnanya kuning dan bukan lampu neon. Saya melihat Lou di depan saya dan teringat untuk mencoba Slow Sync effect dengannya. Entah apa yang menuntun jemari saya malam itu, tapi saya mendadak ingin mencoba Scene Mode: Fireworks. Dengan tips dari Cassey, saya coba motret lampu yang bayangan sinarnya berwarna ungu dan hijau itu meski saya nggak tahu mode Fireworks pake Speed Shutter berapa. Dan hasilnya... amazing! Akhirnya saya bisa main Slow Sync effect meski hasilnya beda dengan jepretan DSLR. Yang penting saya senang Lou juga nggak kalah keren kayak DSLR :D

Slow Sync

Kalau mau nyoba, tentunya dengan kamera yang minimal satu merk dengan punya saya (Lou bertipe Panasonic FS20). Mengingat setting tiap-tiap kamera nggak sama, jadi mungkin bisa dikira-kira mode mana yang sebaiknya digunakan untuk mendapatkan efek ini.

Intinya:
1. Pakai modus malam (night mode), modus apapun yang penting bisa digunakan untuk setting malam hari. Di kamera saya ada beberapa modus yang menggunakan setting malam hari, di antaranya Night Portrait, Night Scenery, Candle Light, Starry Sky, dan Fireworks. Dari kesemuanya, Fireworks adalah modus terbaik untuk efek ini.
2. Pastikan lokasi pemotretannya tidak dalam kondisi terang, remang-remang juga bisa asal tidak terang.
3. Karena pocket camera tidak ada pengaturan shutter speed sampai serendah DSLR, maka teknik ini hanya dapat dilakukan dengan kamera saku. Untuk DSLR, bisa dibaca di blog Cassey atau menggunakan teknik yang sedikit berbeda di sini.
4. Gerakkan kamera sebebas mungkin untuk menciptakan efek yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Just free your style and you're gonna be amazed with the result :]

-- -- -- -- --

Oh ya, akhirnya majalah yang pernah saya ceritakan kisah penderitaan saya dalam melayoutnya (sumpah lebay!) sudah selesai dan sudah resmi terbit. Am I satisfied with the result? I gotta say yes and I'm proud with what I've done. Saya tunjukkan majalah pertama saya itu pada nyokap dan seperti biasa, nyokap (nor even my dad) tidak akan terang-terangan memuji hasil karya saya tapi saya tahu dari ekspresi mereka, that they're proud of me :]

INSIGHT
proudly present

Saya puas dengan hasil kerja saya saat itu, tidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi karena masih banyak yang bisa dikerjakan di proyek berikutnya. All you need to learn about design is innovation and creativity, that's what I think. Jadi ketika ditanya Pemred apakah ada yang perlu dibicarakan mengenai hasilnya (desainnya maksudnya), saya bilang tidak. Toh majalahnya sudah dicetak, tidak mungkin kan mau dicetak ulang gara-gara desain saya jadi acak-acakan tanpa sepengetahuan saya atau apalah. Masalah evaluasi desain dan kawan-kawannya biarlah jadi bagian saya (dan layout designer lainnya). Lagipula tidak 100% desain majalah itu saya yang mengerjakan, saya dibantu Aghnis yang mengerjakan sisa artikel yang tidak sempat saya selesaikan karena saya harus beralih ke tugas OSPEK. Tidak etis rasanya saya mengkritik pekerjaan orang lain di mana tidak semua yang saya ajak bicara di situ mengerti apa yang nanti saya bicarakan, sekali lagi, biarlah ini jadi derita bagian Layout & Design hoho.

Banyak, sebenarnya, yang bisa saya camkan di kepala untuk perbaikan ke depannya. Sesuatu yang sangat mengganggu pun saya simpan untuk diri saya sendiri karena saya juga mencamkan sesuatu dalam benak saya, ini kerja tim. Jadi saya tidak boleh egois dengan bersikap sok virgin terhadap desain yang sudah saya buat. Toh tidak ada royalti, kali ini saya mencoba acuh dengan 'menghargai karya seni orang lain' yang selalu saya pegang selama ini.

Ucapan terima kasih saya berikan pada Anas Sugianto atas kesediaannya untuk membolehkan saya (dan Insighters pada umumnya) untuk menggunakan salah satu foto terbaiknya dijadikan cover majalah Insight kali ini. Our biggest thanks to you dude :D

-- -- -- -- --

Anyway, mungkin ada yang bingung melihat gambar kaos mendadak muncul di bagian sidebar. Sebenarnya itu adalah desain (pertama) saya untuk produk clothing. Saya iseng ikutan kontes yang diadakan gantibaju.com yang bertema 'Cool Chic Go Green' dan ternyata desain saya adalah desain pertama yang masuk ahaha. Lama kelamaan banyak desain baru yang masuk dan rupanya desain punya saya pun jadi terpinggirkan karena berada di halaman terakhir yang harus diklik dulu untuk berpindah ke halaman tersebut. Malah ada desain yang baru dan langsung dapat poin vote sampai 40, sejujurnya saya tidak bisa melihat sisi keunikannya karena desainnya (menurut saya) terlalu biasa. Yang tanpa harus ikut kontes pun bisa dibuat oleh siapa saja saking gampangnya. Memang ada salah satu ketentuan yang menyatakan sifat desain yang minimalis, tetapi tentunya tidak boleh kehilangan sisi artistiknya bukan? Kalau desain yang masuk kontes kelihatan biasa banget, lalu apa bedanya dengan kaos-kaos yang dijual di pinggir jalan yang kesannya cheesy. Great design costs high, saya rasa untuk itulah kontes ini diadakan. Supaya desain yang menang tidak kelihatan murahan atau biasa banget. Supaya ada bedanya desain yang dibuat oleh tenaga profesional di bidangnya (atau yang senang berkecimpung di dunia desain) dengan yang dibuat asal-asalan.

Tentunya saya tidak menyerah begitu saja. Kalau begini kompetisi yang berlangsung, maka saya harus membuat desain baru. So stay tune and don't forget to vote mine alright! :D


Selamat menunaikan ibadah puasa, guys! :]



P.S.: more photos absolutely will be submitted on Deviantart as always ;]

Saturday, 15 August 2009

A little hangout before it's all gone

Hari Selasa lalu saya ke kampus buat bayar kuliah, ditemani Cece (as usually) dan kali ini tidak bersama Mia (dia udah bayar duluan) ataupun mbak Anty (dia lagi di Tulung Agung). Usai bayar dan tuker KTM di rektorat, kita memutuskan buat jalan-jalan cari makan.

Di jalan kita nemu Putu, ya udah diajak sekalian. Jadinya kita berangkat berempat naik mobil si Mia ke Delta Plaza, karena paling deket dan si Cece udah menangis kelaparan. (lebay dikit). Di Delta kebingungan nyari menu makanan yang dipengen karena semua bilang 'terserah', akhirnya Putu pengen makan di KFC dan semua (of course) ngikut dong.

KFC Oriental Bento

pesanan saya

Dari KFC, saya pengen beli GoGirl! sama LOOKS, so we're heading to Gunung Agung on the 3rd floor. Di situ lumayan lama karena kita pada nyebar dan mojok sendiri-sendiri, apalagi saya :D Di Gunung Agung itu saya nemuin majalah ELLE yang cover-nya Miley Cyrus, itu yang edisi kapan ya? Bukannya yang terbaru covernya Lindsay Lohan (yang ada dua versi itu), yang sebelumnya bukannya Gwen Stefani? Atau itu edisi Australia? Saya sendiri nggak lihat itu ELLE edisi mana dan kapan soalnya terlalu sibuk ngelihat content di cover sama kaget lihat harganya yang nggak manusiawi. Mending beli di online shop aja. Anyway, kok tumben cover-nya pake seleb yang masih muda ya, biasanya kan yang udah 20 tahun ke atas. Hmm...

Strawberry, Blueberry, Kiwi

me and Cece

Strawberry, Lechy, Peach

Mia and Putu

Setelah itu, sekali lagi perut saya dan Cece stomachmate karena sama-sama pengen makan froyo di J.CO. Jadi, langsung meluncur deh ke J.CO di lantai 2. Kita beli yang porsi couple biar bisa dimakan berdua (cooo cwiiiit!), punya saya sama Cece topping-nya Strawberry (of course), Blueberry dan Kiwi. Mia sama Putu nyobain pake topping Peach, mereka nyuruh kita nyobain, saya sih ogah! Saya nggak doyan Peach karena kayaknya rasanya aneh, lagian si Putu pake ngomentarin katanya rasanya kenyal-kenyal kayak jelly. Makin aneh kan???

GoGirl! August issue cover
The Froyo Article

GoGirl! August issue

Sesampainya di rumah, saya langsung menyadari satu kesalahan karena udah beli majalah GoGirl! Di dalamnya ada satu artikel yang membahas tentang tempat-tempat jual Froyo yang udah terkenal di Jakarta (yah... the famous Sour Sally, the elite Heavenly Blush, etc.). Saya jadi MUPENG BERAT! Malamnya, saya langsung ngetweet Cece dan bilang kalau saya jadi pengen nyobain froyo se-Surabaya. Denger-denger sih udah mulai bermunculan tuh di mall-mall, di koran juga pernah ada iklannya. Jadi, tinggal tunggu tanggal mainnya ;]

-- -- -- -- --

Demi Lovato wanna be


Kesalahan pertama saya (dan semoga yang terakhir) dalam menggambar sketsa. God, forgive me please. Mungkin malam itu saya memang kecapekan jadi tidak fokus atau kemampuan menggambar saya menurun? Oh tunggu, kalau menurun rasanya tidak karena beberapa hari sebelumnya saya juga melukis. Jadi mungkin faktor kecapekan.

Malam itu tidak ada firasat apa-apa, saya lagi mood pengen bikin sketsa jadi saya nyari model seperti biasa. Pengennya sih menggambar Taylor Swift, tapi saya lagi nggak punya fotonya (yang ada Taylor Momsen, saya lagi bosen menggambar dia). Saya inget saya belum punya gambarnya Demi Lovato, jadi saya ambil COSMOgirl! April issue dan menjadikan foto cover-nya jadi model saya. Bener-bener nggak ada tanda-tanda saya bakal bikin kesalahan kan?

Wanna know what I did wrong?
1. Tulang hidung terlalu panjang
2. Muka jadi ikut panjang
3. Bagian iris mata terlalu besar
4. Lingkar mata terlalu lebar
5. Bibir terlalu tebal (kayak Angelina Jolie jadinya)

And wanna know what I did right?
1. Warna rambut ada gradasinya, I'm getting better on this one ;]
2. Gradasi pada bibir juga jadi merepresentasikan warna aslinya, dan tidak kelihatan nude

Lima vs. dua, kalah banyak memang, but at least I made a progress, huh? :]

-- -- -- -- --

Beberapa minggu yang lalu saya juga mampir ke Gramedia buat beli Titanium (ya, akhirnya saya beli juga itu novel), 3 komik Doraemon pesanan adek saya dan hadiah buat adek saya, Crossword in English. Jalan-jalan sekalian dan nemu BANYAK banget buku-buku yang langsung masuk shopping list. Gileee saya berasa udah lama banget nggak shopping buku sampai list-nya menggulung-gulung. Banyak buku-buku bagus yang nggak saya temui di Uranus, ada satu buku impor yang isinya foto-foto kittens. Awww me want one! Karena nggak kuat beli, akhirnya saya puas-puasin deh baca di situ :D Lumayan dapet inspirasi buat motret Mao hehe.

Mungkin juga karena saya jarang menjelajahi Gramedia Manyar, biasanya cuma berkutat di majalah-novel-komik-bukuimpor dan langsung turun ke bagian alat lukis/menggambar, jadi nggak tahu kalau masih banyak treasure yang sebenarnya tersimpan (halah!). Next, saya harus beli minimal 3 buku yang sudah saya incar tadi. Duit dari mana coba? Oh ya, ngemis.

Anyway, sebentar lagi Hari Ulangtahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64. Ada yang punya agenda khusus kah? Atau ada yang menang lomba makan krupuk? Panjat pinang mungkin?? :D Well, I have one my self, just wait for the next post. Stay tune!

Tuesday, 10 February 2009

Washii doll Tutorial

Actually it's something I made to celebrate Earth Day last year by trying to reuse the magazine papers for something cute and unique and then I gave it to some dearest people in my life and they love it. So, I think I can share how I make it to everyone else through this tutorial now. It's very cheap and even you can earn some money by sell it on any festival or bazaar near you. Enjoy!


Tools:

1. Scissors
2. Cutter
3. Glue
4. Marker (black and red)
5. Ruler
6. Pencil

Needs:
1. Glossy magazine's papers (color/pattern)
2. Color paper: black
3. Poster board
4. Plain white paper (a small cut)
5. Ribbon with a small diameter (any color)

How to:

1. Make the doll's body from a poster board. Cut the paper until form a doll's body like the picture.
2. Now prepare the glossy paper for the kimono. This is the content of the kimono: inside kimono, outside kimono, kimono collar, sash, little sash. Use solid color paper for inside kimono, it has to be match with the outside kimono which will use pattern paper (solid will be fine). Paper for kimono collar will be used for sash as well and inside kimono use the same paper as small sash and hair pin. Make sure those papers enough for boths.
3. Stick the paper for inside kimono on the doll's neck, and make sure both the edge crossed.

4. Fold glossy paper in vertical way like in the picture, then put the doll on it and form its body to the paper (make sure the doll's hand not covered with the kimono). Kimono will be on 2 parts, top and bottom. Therefore, remain the same glossy paper to make the bottom. Put dots on the glossy paper to sign the neck part which will be cut till form 'V'.


5. Cut the glossy paper with cutter and ruler for a tidy cut, to form the front look of kimono (look at the picture). Make sure the back side of kimono has already up removed so that it won't be cut. Then, cut rounded the edge of kimono's sleves (look at the picture). Take on the kimono and stick it.
6. Glued the kimono collar on the neck (look at the picture) and also stick the bottom, start from the left. Fold the last edge till formed a pleas like in the picture.

7. Round the sash and stick it, make sure the edge stick on the back and the sash exactly round upon the kimono collar (look at the picture). Then round small sash right in the middle and make sure the edge stick on the back as well.

8. Write down your name on a small white paper as big as kimono collar, glued on the top and slip into the sash. Make sure you write your name in Kanji letters (vertically).
9. For the hair, fold a black paper in vertical way, just like the top of the kimono, form the head part and add a few mm the cut it (look at the picture).

10. Cut the front side to form the face shape like in the picture then take the wig on and stick it. The face is not too wide shown, but pretty wide horizontally.
11. Use the remain of the paper that you used for inside kimono and little sash and cut it like a ribbon and stick it on the wig, you may put it diagonally on the right side of the head or right on top.
12. Last, draw the eyes with the black marker and the lips with the red one (look at the picture).

13. For a nice and long-lasting doll, you can laminate it then cut the laminating piece till shaped the doll's body. Remain a few mm's on top, form a square and make a small hole with paper holder then tied a small ribbon on that hole.

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin