Saturday, 18 April 2009

Cape of Good Hope

I just watched Earth From Above on Metro TV. It's one of Metro TV's great program, acaranya tentang kehidupan hewan di alam liar. Yeah, sejenis dengan Animal Planet, tapi menurut saya Earth From Above lebih menarik karena nggak cuma fokus pada satu jenis hewan saja tapi juga pada sejumlah populasi hewan dari berbagai spesies beserta kaitannya dengan kehidupan manusia.

taken from www.bobboozer.com

Episode yang saya lihat malam ini kebetulan tentang habitat pinguin di pantai selatan benua Afrika. Ternyata pinguin adalah hewan tergokil yang pernah saya lihat (sorry bunny). Dikatakan bahwa habitat pinguin di pantai barat kota Cape Town, Afrika Selatan hidup sangat dekat dengan permukiman manusia. Dan ternyata pinguin-pinguin itu juga nggak mau kalah modern kayak manusia. Kalau siang, sekelompok pinguin akan hang out dan jalan kayak anak gaul di pedestrian kota (bahkan nyebrang sembarangan!). Dan ternyata, nggak cuma manusia lho yang suka kumpul-kumpul di pantai pas sunset, keluarga pinguin akan berkumpul di pantai menjelang matahari terbenam sampai langit gelap.

taken from www.webshots.com

Mungkin perlu dipikirkan untuk mencari jawaban apakah ada kemungkinan insomnia terjadi pada hewan? Yap, pinguin juga ada yang kena insomnia lho! Sementara keluarganya yang lain tidur, sekelompok pinguin malah asyik jalan-jalan meninggalkan pantai dan menerobos batas konservasi mereka dengan melompati pagar pengaman (udah kayak anak SMA bolos aja nih!). Trus ngapain tuh pinguin malam-malam? Mereka ternyata sok-sokan seriosa gitu di dekat pemukiman penduduk. Teriak-teriak, udah kayak pemabuk pulang dari klub lah. Berisik! Jadi nggak heran mereka disiram air oleh penduduk yang terganggu tidurnya. Habis gitu ngapain? Capek konser di perumahan, mereka balik ke pantai (dan mungkin tidur karena kecapekan).

Di sisi lain, suatu kali pinguin-pinguin itu pernah menjadi korban minyak yang tumpah ke laut. Badan mereka jadi hitam semua dan lengket. Kasihan banget. Akhirnya, semacam lembaga konservasi alam gitu mengevakuasi mereka untuk dibersihkan dan dirawat sampai benar-benar pulih dengan melibatkan ribuan sukarelawan. Proses pelepasan pinguin-pinguin korban minyak tumpah itu kelihatan dramatis banget and very touchful! It's inspired me to be an animal savior volunteer or whatever it's called :]

Earth From Above episode malam ini juga menceritakan tentang Paus dan Lumba-lumba. Tahu nggak kalau populasi paus dalam 20 tahun terakhir sudah meningkat? Itu karena udah ada perjanjian antar negara-negara maju untuk menghentikan perburuan paus secara besar-besaran. Cool!!
Lain halnya dengan lumba-lumba, dalam episode kali ini ditayangkan bagaimana mengenaskannya hewan paling ramah di dunia itu diburu oleh para nelayan pemburu lumba-lumba di Jepang. And I cried for watching those dolphins being tortured. It was very cruel and horrible watching the water turns red because of the dolphin's bloods. Apalagi waktu lumba-lumba malang itu ditarik ke atas kapal dan dicabik-cabik. Kok tega ya mereka? Padahal lumba-lumba itu kan sahabat manusia di lautan.

taken from www.myopera.com & www.news.softpedia.com

Ironisnya, pengeksekusian lumba-lumba itu dipertontonkan pada anak-anak SD yang sedang melakukan kunjungan semacam study tour gitu. Dilihatin seorang laki-laki mencabik-cabik seekor lumba-lumba yang ukurannya besar dan kelihatannya lumba-lumba itu masih hidup karena dia menggelepar-gelepar. Oh God, I'm crying now. Yah, mengutip quote di tayangan dokumenter ini, "Sejak kapan penyiksaan menjadi bagian dari pendidikan?"

Setelah itu diperlihatkan sebuah teluk di Jepang yang airnya merah sewarna darah, itu adalah limbah pembuangan dari pabrik penangkapan lumba-lumba itu. Mungkin sudah banyak yang tahu untuk apa lumba-lumba itu ditangkap. Sama seperti hiu, beberapa bagian akan dijual pada restoran seafood, dengan kata lain orang-orang itu mengkonsumsi hewan yang dibunuh dengan cara yang keji.

taken from www.earthfirst.com

Saya jadi tahu kenapa Hayden Panettiere begitu gencar kampanye penyelamatan lumba-lumba dan dia juga frontal melawan pihak Jepang yang masih saja memburu lumba-lumba secara besar-besaran. Karena LUMBA-LUMBA nggak pantas dijadikan hewan konsumsi dan LUMBA-LUMBA TIDAK LAYAK DISIKSA SEPERTI ITU!!!


Host acara itu, Yann Arthus Bertrand, berpesan mengenai pentingnya manusia untuk berbagi dengan alam. Karena dengan demikian, manusia sudah berusaha untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Menyelamatkan kelangsungan komunitasnya.

1 comment:

I'd love to read all your sweet comments.
Please leave it on the box below and I'll reply as soon as I can :)
Have a nice day! x

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin