Showing posts with label journal gokil. Show all posts
Showing posts with label journal gokil. Show all posts

Saturday, 31 October 2009

A break is expensive, in my case

It's been a long time baby till I feel like this feeling is not good, it's not good to leave you like this. To make you feel alone for this long. Now I'm back and I'm not gonna go again.


Mengingat saya benar-benar tidak punya waktu tenang untuk menulis (untuk kepala saya sebenarnya), maka saya putuskan untuk menulis blog setiap akhir minggu. Saya akan usahakan selalu menulis setiap akhir minggu, jadi Senin pagi sudah ada tulisan baru untuk dibaca. Atau, yah saya bisa manfaatkan fasilitas Scheduled posting kan ;] (I love technology!)

Anyway, kegiatan magang masih sama seperti kemarin-kemarin, cuma intensitasnya jauh lebih meningkat sekarang. That's why I need to rest my head for a while -,-' Tapi, kabar baiknya, saya masih punya kesempatan buat main-main (tapi yang produktif). Kali ini tidak ada hubungannya dengan Photoshop atau kode-kode HTML, kali ini kemampuan bahasa Inggris saya yang akan diuji. Saya resmi bergabung menjadi salah satu kru majalah Art & Design, WOWMAGZ yang ber-basecamp di Malang. Posisi saya di situ jadi apa? Coba tebak! Kalo penasaran juga, langsung deh meluncur ke TKP-nya yah :]

Yap, untuk kedua kalinya saya menjadi anggota tim sebuah media cetak (WOWMAGZ cetak bukan yah?), dengan posisi yang berbeda namun keduanya benar-benar mengasah skill yang saya miliki dan berada di dunia yang saya cintai. What a perfect job!

Next pit-stop: a fashion magazine >> layout editor (AMEN!)


-- -- -- -- --


Salah satu assignment UTS saya adalah membuat Bab I penelitian kualitatif. Tugas yang satu ini cukup menyita pikiran saya, di saat, you know, ide-ide tidak selancar ketika saya sedang liburan dan tugas ini mengharuskan saya untuk mencari satu topik untuk dijadikan penelitian dengan teknik kualitatif. Shit!

Sekitar 3 minggu saya diam-diam memikirkan topik apa yang akan saya jadikan tema penelitian. Saya sudah buka semua indera saya untuk menangkap sinyal-sinyal inspirasi. But NONE. I've got nothing but stress. Sekalinya dapat insipirasi (yang kesannya terpaksa), jadinya malah judeg dan buntu karena nggak bisa menemukan judul yang tepat buat penelitian saya. Ketika aspek psikologis udah didapat (motivasi kerja/performance appraisal) dan gambaran subjek juga udah dapet (wanita bekerja/hamil), tapi saya masih ngerasa kurang sreg dan rasanya ada sesuatu yang harus saya temukan untuk melengkapinya. Intinya saya nggak tahu apa yang harus saya lakukan terhadap tema yang sudah saya dapatkan itu. Jadi, terpaksa tema yang ini masuk folder "OLD FILES".

Saya bongkar-bongkar bahan-bahan kuliah yang saya simpan dalam satu map. Eh, nemu jurnal ilmiah yang belum saya review. Begitu baca judulnya, mendadak insipirasi itu datang seperti air yang mengalir di otak saya. Akhirnya saya mengambil tema proses kreatif dan subjeknya adalah penulis novel. Saya nanya-nanya dikit ke Amel buat konfirmasi dan singkatnya, saya harus bikin Latar Belakang yang saya masih blank banget. Rencananya sih saya mau konsultasiin dulu ini ide saya ke dosen pembimbing saya, soalnya saya ragu tema saya ini masuk perminatan Psikologi apa. Tapi, kalo mau konsultasi, otomatis saya juga harus bawa at least draft Latar Belakang Penelitian saya.

Jadilah saya selama dua hari kayak mahasiswa semester akhir yang mau skripsi; nyari jurnal ilmiah di perpustakaan berjam-jam, nyari bahasan topik saya di internet sampai eneg dan mulai menyusun kerangka berpikir. Khusus kerangka berpikir, saya membuat diagramnya dulu di otak saya. Saya bukan orang yang 'dikit-dikit harus ditulis biar jelas', saya bersyukur otak saya punya kemampuan memvisualisasikan imajinasi dengan baik. Then I use it. Baru ketika saya sudah dapat gambaran besarnya, saya mulai menggambar kerangka alur pikiran saya. You know what, gambar kerangka saya itu kebanyakan berisi teori. Jadi nggak saya pakai waktu ngetik Latar Belakang beberapa menit yang lalu haha. Which also tells you that I don't use any outline for writing the background of my research :] The outline, I guess, it's in my mind. It's just flowing and I try to keep it directed.

Sampai tulisan ini dibuat, saya masih harus belajar banyak tentang penelitian kualitatif. Saya masih belum ada gambaran jelas tentang teknik yang satu ini dan saya harus tahu kalau mau lulus mata kuliahnya. Doakan saya!


-- -- -- -- --

Di sela-sela kehidupan saya yang sangat menyesakkan, saya sempet-sempetin buat update berita tentang New Moon. Selain tanggal rilisnya, berita ter-hot adalah original soundtrack-nya yang udah resmi dirilis tanggal 16 Oktober kemarin di USA. Beberapa hari sebelumnya saya udah sempet hunting beberapa track yang beredar di internet. Nggak lengkap sih, soalnya beberapa lagu ternyata nggak ada dan kayaknya bener-bener diciptain buat New Moon.

newmoon-ost-art

Sedikit kecewa soalnya Paramore nggak ikut berpartisipasi di album OST New Moon, padahal pas di Twilight mereka keren banget. Asumsi saya sih, karena mereka lagi promo album baru. Takutnya bentrok kali ya sama jadwal promo New Moon, jadi mereka harus pilih salah satu gitu kayaknya *sotoy abis!*. Bagi yang belum tau, ini nih track list original soundtrack New Moon:
  • DEATH CAB FOR CUTIE — MEET ME ON THE EQUINOX
  • BAND OF SKULLS — FRIENDS
  • THOM YORKE — HEARING DAMAGE
  • LYKKE LI — POSSIBILITY
  • THE KILLERS — A WHITE DEMON LOVE SONG
  • ANYA MARINA — SATELLITE HEART
  • MUSE — I BELONG TO YOU (NEW MOON REMIX)
  • BON IVER & ST. VINCENT — ROSYLN
  • BLACK REBEL MOTORCYCLE CLUB — DONE ALL WRONG
  • HURRICANE BELLS — MONSTERS
  • SEA WOLF — THE VIOLET HOUR
  • OK GO — SHOOTING THE MOON
  • GRIZZLY BEAR — SLOW LIFE
  • EDITORS — NO SOUND BUT THE WIND
  • ALEXANDRE DESPLAT — NEW MOON (THE MEADOW)



Anyway
, album baru Paramore yang berjudul Brand New Eyes keren banget!!!!!!!!!!! I've got the full album and Ignorance is sooooo damn awesome!!!!!!!! I can listen to it more than 10 times a day. That song is addictive :D They're getting better I guess, more mature in arrangement and the lyrics. Hayley's voice is just as usual but with better technique. They're just ROCKS!

I know I'm not gonna quit from them, they're my long-lasting rockstar :]


-- -- -- -- --


Saya punya harapan yang sebaiknya saya jadikan doa saja sekalian. Baca baik-baik.

Apabila semua penderitaan ini berakhir, saya akan:
1) DVD marathon
2) Namatin The Mediator (which means I gotta buy MP4 player soon)
3) Spending quality time with my lil bro and Mao
4) Nonton bareng BLM sista (or maybe just mbak Anty hehe)
5) Beli DVD Gossip Girls 2 season sekaligus
6) Try any cookies/main dish recipe
7) Being lazy for a week or so ;]

Kabulkan doa hamba-Mu ini ya Allah. Amin.


Kamu punya doa yang sama seperti saya? Oh nggak ya? Trus apa dong doa yang akhir-akhir ini sering kamu panjatkan pada Sang Pemberi Kehidupan? Cerita-cerita ya :]

Tuesday, 13 October 2009

A Wedding and a pair of bloody heels

Sedikit cerita.

Hari Minggu lalu saya dan keluarga saya menghadiri pernikahan salah satu sepupu saya di Malang. Tempatnya jauh bo'! Udah pernah ke sana sih sebelumnya, tapi waktu itu saya tidur jadi nggak kerasa capeknya ahaha.

Karena suami sepupu saya adalah seorang TNI AD, maka resepsi pernikahannya pun pake Pedang Pora. Tau nggak Pedang Pora? Itu lho yang beberapa prajurit berbaris dua banjar sambil mengangkat pedangnya saling silang dan mempelainya jalan di bawah silangan pedangnya. Dan itu adalah atraksi Pedang Pora pertama yang pernah saya lihat.

Waktu sampai di gedung resepsi dengan susah payah karena saya pake heels nyokap yang tingginya kayaknya 5 cm (soalnya tinggi saya hampir menyamai adek saya yang tingginya 170 cm), saya lihat banyak anggota militer yang bertebaran (meses kalee...) di dalamnya . Tapi kok ya nggak ada yang tinggi tho yaa -,-' Padahal mereka masih muda-muda dan ehm... pretty good looking. Saya emang pake heels jadi keliatan lebih tinggi, tapi saya juga make patokan adek saya yang ternyata lebih tinggi dibanding mereka hoho.

Saya pun nimbrung bareng sama sepupu-sepupu saya yang udah nyampe duluan, sambil nungguin Pedang Pora yang udah saya nanti-nanti. Untungnya, sodara-sodara saya itu ngumpul di deket pintu masuk prajurit yang mau Pedang Pora. Jadi bisa lebih deket deh liat orang-orangnya hehe. Begitu suasana mendadak hening, pasukan Pedang Pora masuk ke dalam ruangan dengan langkah tegap dan sumpah keren banget waktu mereka entry ke tengah ruangan! (and still, adek saya masih lebih tinggi dari pasukan itu. Tapi yang paling depan agak tinggi dan lumayan cakep haha).

Dan ketika para prajurit itu berdiri saling berhadapan dan mulai mengeluarkan pedang masing-masing sesuai komando, saya memekik sendiri saking hebohnya. Saya berulang kali bilang, "That's cool!!" atau "Oh God, awesome!" atau "Cool!!!" sambil meremas lengan adek saya yang paling kecil yang waktu itu berdiri di samping saya sambil lompat-lompat kegirangan. Waktu pedangnya dikeluarin dan kedengaran bunyi "Siiingg..." itu yang bikin merinding, keren abis!!!

Sebelumnya, saya dan adek saya yang paling kecil sempet making fun.

Saya: Eh, dek. Gimana kalo kita minjem pedangnya buat foto-foto?
Adek: iya, trus dibuat mainan perang-perangan...
Saya: Atau kita jalan di depan pengantinnya duluan pas pedangnya diangkat?? trus foto-foto??
Adek: Iya!!

Sambil terbengong-bengong ngelihatin Pedang Pora, saya ngelirik ke arah bokap yang berjalan ke sisi lain ruangan buat ngelihat lebih jelas. Di sampingnya seorang prajurit yang bajunya sama kayak pasukan yang lagi Pedang Pora berjalan ke arah bokap saya. Saya cuma bisa lihat dia dari belakang, mukanya nggak kelihatan. Perhatian saya pun kembali tersedot ke tengah ruangan dan ketika noleh lagi ke bokap, beliau udah ngobrol-ngobrol sama prajurit yang tadi itu!!! And you know what, pas si prajurit noleh ke arah bokap dan badannya agak menghadap ke belakang, I can see an angel's talking to my dear father and smiling. Oh Dad, I wish I were in your shoes... *mupenggelaaa*

Waktu pengantinnya jalan di bawah pedang pora, kan pelan-pelan gitu bin lama. Saya jadi nggak tahan buat berkomentar ke adek saya, "Nggak enak ya kalo nikahannya ada pedang pora, nggak bisa langsung duduk. Kalo kawinan yang biasa kan ningnangninggung
ningnangninggung jalan , trus langsung duduk ke kursinya. Kalo ini kan pake berhenti dulu..." Adek saya manggut-manggut setuju.

Saya kok kasihan sama sepupu saya itu. Udah pake sanggulnya berat, pake heels, belum kain yang dia pake kan sempit banget tuh. Kalau saya jadi dia, saya maunya cepet duduk biar nggak lama-lama berdiri pake heels terkutuk itu. FYI, kelamaan berdiri pake heels bisa menyebabkan penyumbatan aliran darah di kaki lho :]

Selesai Pedang Pora, pasukan kembali ke tempat lewat pintu yang sama. Yang jadi pemimpin barisan, jalan sambil nahan ketawa! ahaha. Lalu MC memberitahukan bahwa sekarang waktunya hadirin untuk memberi selamat pada mempelai, ketika waktu itu tiba saya dan sodara-sodara saya udah keliling buat nyobain makanan yang disajikan. Soalnya kita udah stand by di rumah sepupu saya mulai pagi dan tentunya ketemu sama mereka berdua, jadi... ya ntar aja salamannya kalo mau pulang ahaha. Sambil nyobain menu-menu yang tersebar di tepi-tepi ruangan, sekalian dong cuci mata ke pasukan Pedang Pora yang udah bubar barisan hehe. Waktu lagi ngobrol-ngobrol sama sepupu saya, mendadak salah satu mbak sepupu saya nyeletuk...

Mbak: Kamu kapan nyusul?
Saya: Eh? hehe
Mbak: Mereka ketemunya di Surabaya lho... (nunjuk ke kedua mempelai yang lagi foto-foto sama temen-temennya)
Saya: (manggut-manggut)
Mbak: Ketemunya di TP (Tunjungan Plaza), si G (mempelai pria) ngajak kenalan I (sepupu saya alias mempelai wanita) gitu... Trus minta no. hape... Siapa tau kamu juga gitu... waktu itu si G kan lagi pelesir, mampir di Surabaya...
Saya: kok serem ya, Mbak? Ngajak kenalan... minta no.hape... Serem ah!

Saya menganut paham "Don't talk to the stranger", apalagi yang tiba-tiba mendatangi saya, ngajak kenalan dan minta no.hape. Bisa-bisa saya kabur duluan sebelum ngomong apa-apa. Ngeri nggak sih kalo tiba-tiba orang asing itu adalah psikopat atau orang-orang yang punya niatan jahat??! Beruntunglah sepupu saya itu diajak kenalan cowok ganteng yang
proper. Lucky you, cousin... Lucky you...

Udah keliling ruangan (kecuali ke tempat si pengantin, karena itu bagian terakhir hehe), tiba-tiba nyokap dipanggil bokap disuruh mengikuti beliau yang lagi jalan ke tempat saya melihat Pedang Pora tadi. Saya penasaran, jadi saya ngajak adek saya buat ngikut juga. Eh ternyata bokap lagi say hi gitu sama seorang bapak-bapak yang pake jas rapi dan di kerahnya ada pin khusus yang saya nggak tahu simbol apa itu, nyokap juga salaman sama bapak itu. Saya pikir, paling-paling juga sodara jauh bokap atau kolega beliau yang ternyata juga datang ke pernikahan sepupu saya. Sampai saya mendengar hal ini...

Nyokap: Mbak, kamu nggak minta kenalan ta?
Saya: Trus... buat apa habis itu?
Nyokap: Lho itu kan suaminya Elsa Syarif... Itu Om-nya Papa.
Saya: Kok bisa?
Nyokap: Itu adeknya Eyang Dharu... (Eyang Dharu itu sudah saya kenal dari kecil dan saya tahu kalau beliau Om-nya bokap)

Sekitar 3 detik setelah saya dan nyokap kasak-kusuk, bokap ngenalin adek saya yang paling gede ke suaminya Elsa Syarif itu, lalu gantian saya dan yang terakhir adek saya yang paling kecil. Anyway, Elsa Syarif yang saya maksud di sini adalah lawyer kondang yang banyak menangani kasus-kasus para selebriti di ibu kota itu. Yup, that Elsa Syarif!

Berikutnya tante saya udah minta dipotretin aja sama Eyang saya yang baru ketemu itu bareng sama Eyang Dharu yang juga hadir hari itu. FYI, saya lupa bawa Lou jadi saya mupeng berat ngelihat orang-orang pada jeprat-jepret. Mana ada Om saya yang bawa Canon DSLR gitu, jadi gatel pengen minjem rasanya -,-'. Jadi, pas tante saya nyodorin digicam pocket Sony-nya ke saya buat motretin dia sama Eyang suaminya Elsa Syarif itu, saya pun langsung dengan bersemangat meraih kamera pink yang classy itu dan jepret deh! :] Kirain cuma sekali aja, setelah itu saya digeret tante saya itu ke tempat Eyang saya yang lain buat motretin lagi. Oke deh! Hasrat jeprat-jepret terpuaskan meski nggak pake Lou. (Kayaknya saya kualat ngatain adek saya nggak pubdok-minded gara-gara dia nggak bawa HP-nya pas ke DBL Arena sama temen-temennya beberapa hari yang lalu).

Saya juga sempet motretin adek saya di lapangan yang ada di depan gedung resepsi, anyway resepsinya dihelat di area milik TNI AD yang ternyata nggak jauh dari rumah sepupu saya. Jadilah saya fotografer dadakan yang motretin anak kecil yang beranjak remaja dan sok eksis *peacebro!*

Sepulang dari resepsi (iya, saya salaman dulu kok sama pengantinnya plus foto bareng dulu sekeluarga. Tebak saya berdiri di sebelah mana?), saya melewati jalan yang lebih parah dari waktu berangkat. FYI, jalannya tuh terjal banget kayak medan tracking dan saya kan lagi pake heels yang bikin tepian jari kelingking kaki saya sakit. Ampun deh! Saya harus jalan di atas rumput yang ada batu-batunya, menyebrangi sungai (serius!) dan menuruni tanah yang nggak rata. Pake heels. Sepanjang perjalanan saya nggak berhenti ngomel-ngomel dan ngeluh, saya sumpahin itu sepatu dan saya berjanji bakal mencampakkannya begitu sampe mobil dan akan segera merangkul Crocs saya yang tercinta. Sumpah, nggak ada yang nyaingin nyamannya pake Crocs!

Sebenernya saya nggak pake heels yang saya pake hari itu, ada satu heels (punya nyokap juga) yang modelnya kayak sepatu-sendal (ada tali yang melingkar di pergelangan kaki) tapi sayangnya yang itu rusak sol bawahnya. Terpaksa deh pake yang model sandal yang nggak pake tali dan rasanya pengen copot aja. Bener-bener nggak nyaman! Saya jadi mempertimbangkan buat beli heels sendiri yang ada talinya, lebih tertutup dan nggak bikin kaki lecet. Seperti yang dipake Alexa Chung mungkin ;]

Alexa Chung in Louis Vuitton Spicy Sandals

or this...


or maybe this one...

Alexa Chung


I'm sorry there's no enough photo for this post, I forgot to bring
Lou with me. I totally forgot and I realized I was such a moron at the time :[

Friday, 7 August 2009

Life UPDATES!

Setelah sekian lama nggak ngeblog, akhirnya nulis posting juga!

Akhir-akhir ini memang saya sedang terkena sindrom writer's block dan hal itu sangat mengafeksi mood saya secara keseluruhan.

Hal utama yang membuat saya judeg dan jadi males ngapa-ngapain karena mikirin jalan keluarnya adalah menulis essay diri sebagai syarat jadi anak magang. Syarat-syarat lainnya sih udah terpenuhi, tinggal nulis esai sial ini nih. Mana nulisnya harus tulisan tangan pula! Jari saya kan udah terbiasa menari di atas keyboard, buka pake bolpoin ato pensil lagi (kecuali lagi menggambar of course). Setelah bertapa sekian lama, akhirnya saya bisa merumuskan outline (ini bikin esai atau mau bikin novel sih?!) yang harus saya tulis. Karena sejujurnya saya sumpah blank banget mau nulis apa, mau mulai dari mana-saking banyaknya opsi di kepala yang mungkin bisa ditulis. And you know what, I got the outline from a post in this blog :] Setelah nanya-nanya ke CP lembaga tempat saya mau magang itu, katanya esai diri itu ya tentang dirimu, narsis-narsis dikit nggak apa-apa. Oh ok, kalau gitu pake postingan yang itu aja, pikir saya. Dan akhirnya, setelah perjuangan mempertahankan tangan saya di atas kertas dan terus bergerak mengukir huruf per huruf, jadilah satu halaman kertas folio bergaris esai diri tentang saya :D

Masalah satu kelar, masalah dua masih nunggu dikelarin. Seperti janji saya awal tahun ini, saya bakalan menghabiskan waktu liburan saya dengan menyelesaikan novel saya yang nggak kelar-kelar itu. Sebenarnya ada dua novel, satu chicklit dan satunya lagi teenlit. Outline yang satu udah selesai dan satunya lagi hampir selesai, keduanya sudah jalan separuh. Karena mood lagi pengen nyelesein yang chicklit, akhirnya saya jalan di yang itu. Masalah datang ketika saya blank mau ngembangin cerita kayak gimana. Writer's block ini suka dateng tiba-tiba dengan nggak sopannya, bikin saya stres dan bad mood setelahnya. Saya jadi lebih banyak quit dan jalan-jalan untuk menghilangkan rasa eneg gara-gara judeg nyari ide di depan komputer (sorry Shiro). Sampai postingan ini ditulis pun saya masih sering melarikan diri dari sindrom judegism.

-- -- -- -- --

Setelah adek saya yang paling kecil masuk RSBI, saya mendadak jadi guru bahasa Inggris privat buat dia. Buku teks saya waktu masih les di EF pun saya keluarkan dan jadi bahan belajar dia sehari-hari. Saya bahkan beliin dia buku crossword (TTS) dalam bahasa Inggris sebagai hadiah karena dia berhasil masuk RSBI, karena saya tahu kalau saya beliin kamus Longman pasti cuma dijadiin pajangan di rak bukunya. And it works, kalau lagi nganggur, dia jadi lebih milih ngisi itu TTS daripada ngelamun nggak jelas :D Satu yang saya nggak setuju, secara nggak langsung siswa RSBI jadi tergantung sama kamus elektronik yang lebih efisien buat dibawa-bawa dan nggak berat kayak kamus bahasa Inggris yang sampulnya warna-warni itu. Padahal kan yang ada di kamus itu terjemahannya nggak selalu benar, ada yang ngaco! Saya bersyukur sekali bokap nggak ngijinin waktu saya ngerengek minta dibeliin itu kamus waktu lagi booming-boomingnya. Saya lebih percaya kamus tebal kuno punya bokap, Longman atau dictionary.com. Efisiennya lagi, nanya langsung artinya sama bule hehe. Saya jadi males buka kamus terjemahan karena kadang saya masih nggak ngerti maknanya, hal ini jadi makin parah sejak saya ikut les EF. Jadi lebih enak nanya langsung ke gurunya daripada repot-repot buka kamus hehe. So, my suggestion is, mending baca Longman atau dictionary.com buat mobile. Kamus Longman sendiri ukurannya ergonomis banget kok, nggak berat dan pas di tangan (handphone kalee).

Beberapa hari yang lalu adek saya ikut lomba bahasa Inggris. Gurunya nunjuk dia dan 8 orang temannya secara dadakan (sehari sebelum lomba) dan materi lombanya pun nggak jelas. Entah story telling atau apa. Adek saya bilang (yang disadur dari gurunya), "Lombanya interview". Saya jelas langsung nanya balik, "Masa mau ditanyain satu-satu pesertanya?" Iya kalo pesertanya cuma belasan orang, nah kalo sampe 50 ekor? Bisa seksi bibir jurinya! Dengan clue yang bener-bener nggak masuk akal itu, saya belajarin deh adek saya pake buku teks EF saya lagi. Pokoknya dia terbiasa mendengar ucapan dalam bahasa Inggris dan ngerti maksudnya, saya yakin, materi lomba kayak apa aja pasti lewat (sotoy abis!). And you know what, pada hari-H, adek saya pulang dengan kecewa bukan karena kalah bertanding tapi karena kalah sebelum bertanding. Materi lombanya adalah story telling, tepat seperti firasat saya. Rasanya saya pengen protes aja ke gurunya, "Niat nggak sih ngikutin lomba!" Yang jadi objek concern saya adalah perasaan anak-anak yang udah excited mau ikut lomba meski clueless lombanya kayak apaan. Pasti mereka break down banget setelah tahu mereka nggak punya persiapan apa-apa dan parahnya, harus melihat peserta lain dengan segala persiapan yang sudah dimatangkan jauh-jauh hari sebelumnya. I wish I were their teacher.

Kalau saya jadi mereka, mungkin saya sudah menurunkan penilaian saya terhadap guru itu. Respek saya bakal menurun drastis karena tindakannya yang tidak profesional sebagai guru. Bukan hanya perasaan anak-anak itu yang perlu dijaga, tapi mereka juga membawa nama sekolah untuk ikut bertanding. Apa si guru itu nggak mikir, nama sekolah juga dipertaruhkan? What a shame!

-- -- -- -- --

Mao in Action!

Di rumah bersama Mao, pastinya. Suatu siang saya lagi ngetik kerjaan saya di laptop di ruang tamu. Saya dengar bunyi lonceng kecil yang ada di kalung Mao berbunyi di halaman depan rumah saya. Saya nanya adek saya yang ada di kamar saya (anyway, jendela kamar saya menghadap halaman depan), "Dek, Mao di luar ya?" dari kamar, adek saya nengok keluar jendela dan berseru, "Mao bertengkar, Mbak!" Saya mendengar bunyi kucing lain mengeong. GAWAT! Buru-buru saya buka pintu depan dan mendapati Mao sedang berdiri eye on eye di hadapan seekor kucing jalanan dewasa berbulu hitam legam. Saya pun mengusir si kucing hitam, "Hush! Hush!" dan si kucing preman itu menyingkir dari hadapan Mao si anak rumahan. Dasar si Mao belagu, dia ikutin tuh kucing item sampe mau keluar pager. Otomatis si kucing item nengok ke belakang dan ngeong kayak bilang, "Apa lo ngikutin gue?!" Mao yang udah mau ngeladenin langsung saya panggil dan saya datengin, singkatnya, gendong masuk rumah langsung dan memeriksa apa ada yang luka. Adek saya bilang, bagian punggung Mao sempat digigit sama itu kucing preman. Saya priksa deh, tapi nggak ada yang luka. Mao is nothing more than just fine, cuma ada pasir-pasir yang nempel di bulunya. Saya omelin si Mao kayak ibu ngomelin anaknya yang bandel, "Makanya, jangan nakal-nakal. Itu kucing jalanan, jangan dilawan!"
Waktu bokap nanya kenapa kita berdua pada heboh dan adek saya cerita kalau Mao habis bertengkar, bokap bilang, "Bagus lah, biar fighting spirit-nya terasah." sambil berlalu ke meja makan. Nice words, Dad. Nice words indeed.

Di rumah, Mao emang terkenal bandelnya minta ampun. Tapi jangan dikira dia petarung sejati. Di luar, dia tak ubahnya seekor kucing kecil rumahan yang bakal jadi bulan-bulanan kucing jalanan (bahasanyaaaaaaaa). Sejak kejadian itu saya jadi berpikir, apa perlu Mao ikut latihan Karate?

-- -- -- -- --

Setelah agenda liburan yang satu persatu sudah terpenuhi, ada satu agenda yang awalnya bener-bener tidak diagendakan: hangout with my old fellas! Yap, sebenernya udah ada rencana mau jalan bareng sama temen-temen SMA dulu tapi agenda-agenda yang sudah masuk list bener-bener menyita perhatian saya sampe yang itu nggak kepikiran. Dan... akhirnya kesampean juga meski super dadakan dan harus nyelipin di sela-sela jadwal kepanitiaan yang super padet.

Acara jalan-jalan kemaren sih klasik, cuma jalan ke mall sekalian nonton film (Harry Potter #6 by the way). Bareng Pudi dan Ika. Sebenernya sih mau ngajak Sinta sama Kurnia tapi mereka pada sibuk jadi yah terpaksa berangkat cuma bertiga. Anyway, it was fun and the movie was great!

-- -- -- -- --

Tugas kedua menjadi panitia sie Publikasi dan Dokumentasi OSPEK tahun ini, yah selain mendesain-desain. Foto-foto! Yap, minggu lalu saya ikut Welcome Party di mana acara itu merupakan ajang pengenalan panitia satu sama lain. Lokasinya di halaman auditorium Kampus C UNAIR, acaranya sih kurang lebih mirip outbond gitu. Yang bikin excited adalah akhirnya saya dapet foto-foto yang bagus juga di event yang sudah saya bilang paling susah dicari sisi artistiknya itu :D The keyword is the tree and the sky. Yeah, dua hal itu memang selalu menjadi fairy godmother saya. I love sky and the tree view and it gets better when you capture the people around :]

WP1

dua tim yang bertahan

WP2

keep the bottle balanced

WP3
WP3

save the invasion, people!

Sayangnya bagian saya justru nggak dipakai, but that's the point right? ;]
I'll submit my favorite photos on Deviantart. Go visit and comment, ok?

-- -- -- -- --

Mungkin berhari-hari yang lalu saya udah spamming di Twitter dan Plurk tentang betapa jenuhnya saya melayout (maaf yaaa). Dan kejenuhan itu terbayar sudah :] Layout akhirnya selesai dan ketika saya tunjukkan hasilnya pada teman-teman redaksi, they like it! :D And you know what, apa yang membuat seorang seniman senang ketika karyanya diperlihatkan pada orang lain? Bukan uang, tetapi ekspresi tak terkatakan dari wajah orang yang menikmati karyanya. Ekspresi positif yang akan mendorong si seniman untuk berkarya lebih baik lagi :]

That's it I guess, and it's your turn now. Tell me everything that happened in your life recently, just leave your blog URL and I'll check it out :]


P.S.: thanks to Anaz for allowing me using one of his photograph to be the cover :]


Saturday, 13 June 2009

Humane

Sabtu lalu adalah hari terakhir saya melakukan eksperimen seperti yang sudah saya sebut di posting sebelumnya. Rasanya... RELIEVING TILL DEATH!!! Lega tak terkira karena udah melakukan prakteknya dan beban yang tersisa adalah bikin laporan serta pengakuan dosa waktu mempertanggungjawabkan laporan kita (wish me luck then!).

Phebe, juara I dari kelompok 1, Karina, juara I dari kelompok 2 (guess who?)

And you know what, di luar semua kelelahan karena jarak sekolah subjek eksperimen saya yang jauuuhhhhnya amit-amit dari tempat tinggal saya, di luar semua kejenuhan yang suka datang tiba-tiba, di luar semua rasa malas karena harus berangkat pagi banget (sebelum jam 6 sudah harus on the way) selama 3 hari berturut-turut, di luar rasa sedih karena uang saku saya terkuras buat biaya transportasi (saya naik bemo pulang-pergi), all those feelings are suddenly paid off when a girl in the class I used gave each of us (yes, 3 of us!) a gift. Saya sih nggak berharap apa-apa dari anak-anak itu, asalkan mereka menyelesaikan rangkaian eksperimen dengan baik aja saya udah puas. And I didn't expect this one. Never!

Saya terharu banget waktu melihat Karina menerima hadiah itu, sayangnya saya nggak tahu yang mana anak yang ngasih karena waktu itu kelas lagi chaos banget sehabis sesi game. Jadi saya sibuk mengatur kertas-kertas untuk rehearsal bareng Phebe dan cuma bisa melihat sekilas aja. For the little girl who gave me a set of jewelry, I wanna say thank you from the deepest of my heart dear. You're the sweetest girl I've ever known :]

seperangkat perhiasan. Tunai!

In case you curious, I take a picture of what kinda jewelry she gave me. Actually, me and Phebe guessed it was a pair of earings but apparently we both got close. And it's even more than 1 stuff, we got 3 stuffs in a gift (a bracelet, a pin, a ring). Phebe and me got the same stuffs but not Karina. She got a jilbab (yes, she got the biggest one). Harus dipake ya, Rin :]

kiri: sok mahasiswa banget nggak sih?, kanan: ayo angkat reward-nya!

Ada satu kesamaan yang menggelikan yang saya temuin, ada seorang cewek yang kebetulan namanya sama kayak temen gila saya, Mia. Kebetulan juga dua-duanya sama-sama pinter (Mia yang ini pemegang nilai sempurna sekaligus tertinggi di kelas berdasarkan hasil eksperimen kita), dan entah kebetulan atau tidak, dua-duanya susah nyambungnya. Mia yang jadi subjek eksperimen kita itu nanya, bedanya metamorfosis tidak lengkap dengan tidak mengalami metamorfosis. Sementara keterangan tentang hal itu bisa dibaca dengan nyaman dan jelas di teks yang dipegang masing-masing siswa. Akhirnya, Phebe pun turun tangan untuk menjelaskan secara privat sama Mia Jr.

-- -- -- -- --


Hari itu sekaligus jadi hari yang aneh, karena di pagi hari waktu berangkat ke sekolah subjek saya, di jalan saya melihat mobil Mercedez hitam yang sudah dihias dengan bunga-bunga. Got what I mean? Yap, mobil pernikahan. Seseorang akan menikah hari ini, begitu kata saya dalam hati.

Siangnya, sepulang dari sekolah subjek saya, saya berpapasan dengan mobil bersirine yang meraung-raung meminta jalan. Saya menoleh untuk melihatnya (waktu itu saya lagi di bemo), mobil pengangkut jenazah. Seseorang menghadap Yang Kuasa hari ini, batin saya.

See what I try to tell you? I've seen two different life steps at once, at one day. Yang satu akan memulai bahtera hidup yang baru dan yang satu lagi sudah menghadapi akhir hidupnya. The beginning and the end.
I feel... undescribable at the moment.


-- -- -- -- --



Di sela-sela kesibukan saya (cailah sok banget!), saya sempetin nonton trailer film-film yang mau tayang lewat Youtube. Karena udah mupeng banget pengen lihat trailer New Moon (gara-gara anak-anak Twilight Indonesia nih ^^), jadilah trailer itu yang saya buru duluan. Selesai download, saya langsung nonton dan histeris seketika waktu Jacob Black muncul. SHIRTLESS!!! Apalagi rambut Jake yang ini udah dipotong pendek, he's adorable--and sexy! Singkatnya, saya nggak sabar buat nonton November ntar (nyampe sini pasti Desember deh -,-), pokoknya kalo udah premier di sini!



Trailer ke-2 yang saya buru adalah Hannah Montana the Movie :D
Penasaran dan iseng aja sih, sebelumnya udah baca sinopsisnya di Cosmogirl tapi pengen tahu trailernya dan potongan filmnya. Jadilah saya download and it was hilarious!! You gotta watch it. Seriously!



Berikutnya adalah Harry Potter and the Half-blood Prince. Sebelumnya udah sempet nonton di Youtube tapi nyendat-nyendat gitu jadi saya download aja sekalian, biar puas. Pendapat saya, worth to watch tapi masih worth it Hannah :] (no offense please).



-- -- -- -- --


Tugas-tugas hampir selesai, badai sebentar lagi berlalu (halah) dan dihadang twister di depan LOL. UAS maksudnya :[ Seminggu lagi udah masuk minggu tenang, dan seminggu berikutnya UAS dimulai. Harus mulai berburu bahan-bahan kuliah nih hehe.

And how's your days? Your weeks? or your months? :] is it more hectic than me?? Dare me ;]



Saturday, 16 May 2009

First Award yay!!!


Got this award from achemos
Rules:
1. Put the logo in one of your posts
2. Put the link of the blog who has given you this award
3. Give this award to those 10 people who are friendly and inspiring, put their blogs’ links as well
4. Tell them you’ve given this award by leaving a message on their blogs
I'll give this award to Yustin, Fran, Rizqy, June, Cassey, Lalla, Nindya, Evita, Diana, Debra



Saturday, 9 May 2009

Dream Job

Menjelang anniversary pertama blog ini, saya mau nulis tentang harapan-harapan saya waktu masih kecil dulu. Cita-cita lebih tepatnya. Waktu kecil dulu pastinya kita suka berandai-andai kalo udah gede mau jadi apa (kayak lagunya Susan aja nih). Nah, saya dulu sukaaaaa banget berandai-andai sampai gonta-ganti cita-cita mulu tiap kali ngeliat sesuatu yang menginspirasi buat dijadiin cita-cita. Anehnya, saya agak beda sama anak-anak kebanyakan dalam hal memimpikan dirinya di masa depan. Saya sedikit serius dalam 'mewujudkan' cita-cita saya yang kadang nggak masuk akal itu. Emang dulu saya pengen jadi apa aja sih?

1. Secret Agent
Yayaya... saya tahu ini agak gila, tapi saya tergila-gila sama yang namanya misi rahasia, senjata unik dan pastinya rahasia, penyamaran, dan segala hal tentang agen rahasia (bukan agen minyak lho ya). Apalagi kalo nonton film tentang secret agent, bisa serasa kuliah di depan TV deh! Jaman saya kecil dulu sih masih jarang film-film tentang misi rahasia kayak Mission Impossible, Bourne series, dsb. Jadi saya banyak belajar dari film-film action dalam hal bela diri dan penggunaan senjata sampai skill dan ability apa saja yang harus dimiliki seorang secret agent. You can call me freak now. Hah! (anehnya, saya nggak doyan nonton James Bond)

2. Backpacker
I don't even know if it's a job/occupation at that time. Saya cuma mengira 'enak kali ya jalan-jalan mulu keliling dunia' waktu nonton TV show tentang backpacker gitu. Dari sini saya mulai niat belajar bahasa Inggris (yah selain gara-gara 'termotivasi' bokap). Pandangan saya tentang backpacker waktu itu adalah dengan gaya yang asyik (ransel, shorts, sneakers, kaos) kita bisa jalan-jalan keliling dunia mengunjungi tempat-tempat dengan sightseeing yang luar biasa. Pokoknya asyik lah! :D

3. Scientist for CIA/FBI
Kalo yang ini sih gara-gara habis nonton MIB (Men In Black) yang versi animasi (sebelum ada versi filmnya). Ya selain ngefans sama agen rahasianya, saya juga mupeng berat melihat kerjaan para ilmuwannya yang kelihatan asyik nuang-nuangin cairan kimia warna-warni dalam tabung ramping trus tiba-tiba campuran cairan itu keluar asapnya dan ternyata itu adalah sirup. Keren kan???
4. Detective
Saya selalu takjub dengan ketajaman dan ketelitian mata melihat, kemudian bisa ditemukan penyelesaian suatu kasus yang khas para detektif. Yah, detektif (fiktif) paling terkenal selain Sherlock Holmes, siapa lagi, Shinichi Kudo alias Conan Edogawa. Dari Meintatei Conan, saya belajar banyak hal sampai akhirnya saya tertarik buat jadi detektif. Mencermati setiap detail tempat di TKP sampai tahu istilah-istilah dalam kepolisian. COOL!

5. MTV VJ
The one and only, cita-cita impian saya yang paling enjoy dibanding yang lainnya. Inspirasi dari siapa? Sarah Sechan dong! Sarah Sechan adalah idola saya waktu itu. Pokoknya Sarah Sechan paling keren deh!! Bisa jadi MTV VJ internasional, secara yang biasanya jadi VJ internasional (kawasan Asia berpusat di Singapura) diambil dari Thailand atau Singapura/Malaysia gitu. Indonesia? MTV bisa eksis aja masih untung. Enaknya jadi VJ adalah bisa ketemu seleb-seleb mancanegara (dulu saya ngebayangin bisa ngobrol bareng BSB atau Britney gitu).

6. Hacker
Awal mula saya mulai menggilai bahasa komputer dan kemudian berniat untuk jadi hacker. Well, saya sih udah tahu kalo hacker merupakan 'jabatan' terlarang. Tapi keren aja kalo bisa merusak sistem komputer dengan program kecil yang kita buat. Motto saya waktu itu (bareng Yustin juga sih hehe), hacker keren kalo bisa bikin virus yang nggak ditemukan anti-virusnya. Nah lo! Kalo sekarang sih, virus kecil aja bisa bikin saya naik darah dan pengen buru-buru mencungkilnya pergi dari laptop/flashdisk saya.


Kalau nonton P.S. I Love You, saya suka senyum sendiri. Karakter Holly Kennedy mirip banget sama saya, yang suka membayangkan pekerjaan-pekerjaan fiktif (dia lebih parah sih sebenarnya) yang ingin dicapai dan menganggapnya nyata. Sampai sekarang pun saya masih suka kok mencari kesempatan di mana chance untuk memenuhi 'cita-cita' saya di atas bisa terpenuhi :D (khusus secret agent, backpacker, dan hacker doang). Tapi superego saya juga terus-menerus mengingatkan bahwa realita tetap memegang peranan dalam hidup ini (halah!). Jadi, saya masih mencari-cari dan menyusun planning yang tepat untuk pekerjaan masa depan saya. Bukan berarti pendidikan yang saya tempuh sekarang hanya sekedar iseng. Well, FYI, I'm a fan of knowledge and science. Jadi apapun yang diajarkan oleh orang-orang yang ahli di bidangnya merupakan pengetahuan bagi saya. APAPUN. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, karena Tuhan sudah mengatur semuanya.

So, wish me find my dream job soon :]

Friday, 24 April 2009

My Obsession is become a Vampire

Kemarin malam saya lagi nungguin pesenan tahu tek yang lagi lewat di depan rumah. Iseng, saya mendongak ke atas dan menemukan pemandangan yang SANGAT AMAT jarang terjadi beberapa dekade belakangan. Langit bertabur bintang. Cantik sekali and definitely very romantic!

Dari kejadian itu saya jadi sadar, seandainya saya melihatnya dengan mata saya waktu masih berumur di bawah 12 tahun. Pastinya akan lebih menakjubkan. Renungan singkat itu seolah memberikan efek domino di mana saya jadi menyadari kekurangan-kekurangan lain yang saya miliki.

Kind of Perfection

Betapa enaknya jadi vampir. Begitu pikir saya waktu itu, kenapa?

Here's the things:

1. Sharp sight. Saya nggak perlu repot-repot bawa kacamata minus saya kalau mau baca di papan tulis atau saya nggak perlu susah-susah menyipitkan mata untuk melihat sosok yang dari kejauhan berjalan ke arah saya. Dan yang paling penting, nggak dianggep sombong gara-gara nggak nyapa orang yang saya kenal karena mata saya rabun.
2. Fast moves. Sebenarnya ini agak mendukung kehidupan saya juga, I tend to move fast. I walk pretty fast (and don't ask me why, I don't have the answer), I speak fast (I'm not gonna explain why though I know the reason), I put and take things pretty fast and I read, well, kinda fast. Everything's not fast enough sometimes, for me :]
3. Sharp hearing. Sometimes, I hear what people don't (not an illusion for sure). I hear everything when I definitely focus on it, so I need attention and mind-works to get what people trying to say. Dan dengan kemampuan ini, saya nggak perlu fokus-fokus amat. Pendengaran ala Vampir bakalan terasa bawa iPod permanen di kuping.
4. The strenght. I use muscles and sometimes it's over limit :] I broke small things a couple times it's because it's too 'fragile' in my hand. So, maybe I wouldn't feel guilty if I were a Vampire :D
5. The Beauty. Okay, maybe it's kinda freak :D But, when you have the grace, the perfect face a la Vampire then you have nothing to complain about your beauty kits.
6. Voice. I don't need to worry when I try to scream like Hayley Williams or maybe sing a nice Leona Lewis' song. It's because my voice is pretty and perfect :] I even could win American Idol, if you'd like.

Call me perfection freak or whatever. I don't even care. Ini cuma pengandaian, kalau dalam teori Psikologi Industri dan Organisasi sih masuk Equity Theory (bener nggak sih contoh kasusnya? Ah, nevermind).

Well, I'm kinda fun-freak for sure. So, don't take this seriously because I won't. Have fun!

Friday, 10 April 2009

Fashion Tags

































What is your current obsession?
Kodak V1233 and Blue Bloods saga


What is your weirdest obsession? finish my experiment's assignment

What are you wearing today? old T's and Bali shorts

Why is today special? umm because it's Friday and it's holiday :]

What would you like to learn to do? graphic design in serious way, Parkour :]]

What’s for dinner today? I have no idea

What’s the last thing you bought? Smart mobile internet modem

What are you listening to right now? Anggun's new album - Elevation

What is your favorite weather? spring!!! :D

What is your most challenging goal right now? pass my mid-term successfully

What do you think about the person who tagged you? she's superfashionista!

If you could have a house totally paid for, fully furnished anywhere in the world, where would you like it to be? New York or London :]

Favorite vacation spot? Virgin beach

What would you like to have in your hands right now? Digital camera

What would you like to get rid of? my assignment :[

If you could go anywhere in the world for the next hour, where would you go? New York!!! Anyone wanna buy me a ticket??

Which language do you want to learn? French but I wanna improve my Spanish and Japanese as well :]

What did you dream of last night? too many to mention

Who do you want to meet in person? Alexa Chung

One thing that you would snitch out of someone’s closet, with no regrets? a cute vintage dress maybe :]

What’s the favorite piece of clothing in your own closet? a little floral dress

What is your dream job? anything about drawing and colors and Photoshop and writing, basically working in a Fashion Magazine is my dream when I was in junior high school :D

If you had £100 now what would you spend it on? fulfill my wish list :]

Fashion pet peeve? tummies pop-out in my fit-body T's ! :[

Do you admire anyone's style? Alexa Chung, Agyness Deyn, Zooey Deschanel, Kirsten Dunst

Describe your personal style: Simple, sophisticated, clean, street style

Who's fashion show would you want tickets to? Anna Sui, Betsey Johnson


Monday, 6 April 2009

Permainan Hujan

Seharusnya hujan sudah tidak turun, karena matahari beberapa hari terakhir sudah mulai terik. Tapi seolah langit ingin bermain-main dengan penghuni bumi yang selama ini selalu 'bermain-main' dengan alam.

Nah, hari Kamis kemarin, setelah kuliah Eksperimen saya langsung cabut dan terpaksa bolos kuliah Psikologi Pendidikan buat nyelesein tugas observasi di rumah Anty (partner observasi saya): nonton film Journey to the Center of the Earth sekaligus ngerjain laporannya. Waktu turun dari tangga gedung kuliah yang langsung menghadap ke luar, saya melihat awan hitam bergulung-gulung di atas. Otomatis saya cemas dong, secara saya perginya naik motor. Belum lagi waktu itu saya masih harus mampir ke bank dulu ambil duit setoran customer. Semakin mendekati daerah rumah Anty yang ada di daerah Margerejo, langit emang nggak segelap di kampus tapi tetap mendung. Dalam hati kita berdua berdoa semoga nggak hujan sebelum sampai di rumah.

Namun ternyata doa kita berdua cuma bisa bergema dalam hati alias nggak terealisasi. Waktu lagi nunggu nomor antrian saya dipanggil sambil ngobrol ngalor-ngidul tentang kuliah eksperimen yang gokil-gokil sampai berandai-andai makan mi pangsit yang sebelumnya kita beli, mendadak pembicaraan terhenti ketika Anty noleh ke arah pintu keluar.

Anty: Lho kok satpamnya dipayungin? (berdiri)
Saya: Hah? Hujan ya? (ikut nengok ke luar)

Dan Anty pun bergegas keluar bank menuju motornya yang diparkir di depan. Tak lama kemudian ia kembali dengan kresek putih berisi beberapa bungkus mi pangsit di dalamnya. Waktu ia sudah duduk di samping saya lagi, semerbak aroma sedap mi pangsit melintas di depan hidung saya, bikin tambah salivasi aja :D

Anty: Hmm... baunya.
Saya: Padahal belum dibuka itu. Gimana kalo dibuka...
Anty: Enak ya kalo dimakan hujan-hujan gini.
Saya: Trus kita dilihatin orang se-bank, makan mi di bangku antrian bank. Sudah gila!

Yah, hujan pun tidak juga capek main-main sama kita karena nyatanya pas kita pulang dari bank, hujannya masih turun. Lucunya, waktu keluar dari bank, satpamnya menghampiri kita sambil bawa payung.

Satpam: Kendaraannya yang mana, Mbak?
Anty: Naik motor kok, Pak.
Saya: (ngakak dalam hati)
Satpam: Nggak nunggu terang dulu, Mbak?
Anty: Deket kok, Pak.
Satpam: (menggangguk)
Anty: (noleh ke saya) Emang kita tampang orang punya duit apa?
Saya: Tau tuh.

Well, kalo dilihat-lihat emang mayoritas pengunjung bank waktu itu membawa mobil. Jadi yang salah muka kita yang kayak orang berduit atau parkiran yang penuh mobil-mobil bagus? *perbandingannya bener nggak sih?*

Tragisnya, masuk perumahan Bendul Merisi (rumah Anty), hujan MAKIN deras. Sial! Untungnya (ya, saya masih punya keberuntungan meski sedikit), saya pake jaket. Jadi baju saya nggak basah-basah amat. Yang saya takutkan adalah Shiro (laptop saya) yang ada di dalam ransel, buru-buru ransel saya pindahin ke depan biar nggak kehujanan.

Besoknya, ternyata hujan pengen main-main sama kita lagi. Hari itu si Peni yang barusan ulang tahun, ngadain traktiran bareng anak-anak BLM di Bakso Kuto deket kampus. Berangkatnya sih kita jalan santai banget, serasa window shopping di mall. Menikmati hari sambil ngobrol dan ber-hahahihi ria di pedestrian kampus yang keren *lebay*. Eh, pas mau balik ke kampus, gerimis mulai turun.

Awalnya sih cuma hujan segede butir jagung tapi light dan masih jarang-jarang. Semakin masuk kampus, butir airnya makin kecil tapi lebih sering. Otomatis kita semua jalan lebih cepet. Bahkan beberapa di antara kita waktu itu ada yang lari meninggalkan yang lain di belakang. Karena terlalu berat menyangga perut yang kekenyangan, yang di belakang-belakang ini nggak kuat lari dan terpaksa jalan cepat menerjang badai, termasuk saya :D

Mendekati gedung kampus, hujan makin deres. Karena saya lagi bawa laptop di tas yang terpisah dan bagian atasnya terbuka, maka saya pun memutuskan untuk lari saja mengingat jarak kampus juga udah nggak jauh-jauh banget. Demi menyelamatkan Shiro biar nggak kena flu yang bisa berdampak saya yang kena demam. Seperti teman-teman saya yang sudah sampai di kelas, saya meninggalkan teman-teman yang tadinya jadi teman seperjuangan di belakang *maafkan saya teman, saya tidak punya pilihan lain*

Dengan susah payah dan dengan sisa tenaga yang ada *halahhh*, saya jalan secepat mungkin biar segera sampai kelas. Dan begitu nyampe kelas, napas saya ngos-ngosan tapi perut masih nggak flat-flat juga. Masih kelihatan kekenyangan padahal rasanya tenaga saya udah habis dipake buat lari tadi. Harapan saya, makanan yang masuk tadi dengan segera kalorinya terbakar gara-gara jogging siang-siang itu. Tapi faktanya, tidak sama sekali sodara-sodara.

Nah, pengalaman saya bersama hujan nggak sampai di sini saja ternyata. Hari Sabtunya saya mau ngirim barang ke kantor pos bareng Anty (ya, partner observasi saya itu). Waktu berangkat langit udah mendung-mendung nyebelin gitu, bikin horor tersendiri buat kita berdua. Sampai Anty bawain jas hujan ekstra segala buat saya (kita naik motor waktu itu), belajar dari pengalaman kemarin lusa. Hati udah tenang pas kita berangkat soalnya langit nggak menurunkan air, cuma rintik-rintik kecil yang sangat jarang. Eh... begitu urusan di kantor pos selesai, hujan mendadak turun. Gerimis kecil yang emang sih nggak sampai bikin basah kuyup, tapi tetep aja bikin baju agak basah (apalagi helm yang kedap air). Otomatis Anty jadi mempercepat nyetirnya, takutnya hujannya tambah deres (sekali lagi, belajar dari pengalaman kemarin lusa). Nyebelinnya, begitu sampai di kos saya, hujan udah nggak turun alias gerimisnya berhenti perlahan. Hmmffhh...

Saya punya pertanyaan sama hujan yang ternyata suka bercanda itu, "Are you happy now?"

Monday, 23 March 2009

Wishlist of 2009

Iya, saya tahu saya bokek. Justru itu wishlist ini bisa lahir ke dunia dengan selamat dan tidak cacat sedikitpun. Oke, sekalipun saya tahu tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, tapi siapa sih yang nggak doyan hadiah?? Siapa juga yang nggak doyan kucuran dana gratis?? Saya tidak terkecuali :] Jadi, baca wishlist saya baik-baik supaya ANDA, donatur yang saya tunggu-tunggu kedatangannya, tidak salah beli atau malah mengira ini iklan promosi doang. Ini WISHLIST beneran dan saya sedang struggle buat merealisasikannya dalam kehidupan saya yang kere-bin-bahagia-tapi-tetep-mupeng-lihat-barang-bagus.

Lomo Camera 4 lenses
Bingung, antara yang Disderi atau yang Action Sampler. Harganya sih murah yang Action Sampler, tapi saya nggak tahu apa kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setahu saya, kelebihannya selain harga adalah model casing yang berbeda. Itu doang.

Kanan: Disderi, Kiri: Action Sampler

Digital Camera Kodak Easyshare V1233
Entah apakah saya normal kalau menyalahkan Cosmogirl! yang sudah mereview kamera ini dalam satu artikelnya, karena sejak itu saya jadi ngidam berat pengen punya kamera ini. Meski ada sih merek lain yang masih setara dan ada juga yang lebih murah tapi saya ngerasa kurang sreg dan nggak yakin. I think I'm in love with this damn camera :]
Classic Fringe Moccasin Boots
Lucu, beda dan kayaknya enak dipake jalan-jalan meski saya masih ragu kredibilitasnya dibandingin sama Converse saya yang udah bulukan. Bingung juga antara yang coklat krem atau yang hitam, pengen juga yang kayak di majalah GoGirl! warna biru tapi nggak pake fringe. Kayaknya sih punya brand apa gitu saya lupa. Bingung!!!
Baiklah, anggap saja posting saya ini sebagai proposal pengajuan dana :D Tapi serius, seserius proposal pengajuan dana buat ngadain pensi di sekolah atau proposal ngadain camp di kampus. Is this my resolution of this year? No, those stuffs above ain't my resolution. It's just my wishlist but serious. You know what I mean.

Monday, 2 March 2009

Separated Twins

Hmm twins, this word means one thing for sure, similiarity. Even though I heard each human has 7 twins in this world or sometimes I feel like a twin with my besties but I'm quite sure that I have a twin gene with my lil brother. FYI, I'm the first child in my family and I have 2 lil bros. So which my lil bro? The last one. Weird huh? I know :]


We have lotta same things in common and I feel so fun chit chat with him. Even my theory is supported by a proof of zodiac says. It says, a good partner of Virgo (me) is Taurus (my little brother). Nevermind.


My father even told me that we're really look a like. The way I lived when I was a kid almost the same as my lil bro does. Ok, I'm gonna tell you what the similiarity we have and share for heaven's sake. Check this out:

  1. We love collecting stuffs
  2. We love to play
  3. We love jokes
  4. We love tidiness
  5. We have the same way of thinking
  6. We have the same passion of finding knowledge
  7. We hate hot and spicy foods
  8. We love sweets
  9. We love books
  10. We love drawing
  11. We love Hannah Montana :]
  12. We are the huge fan of Disney Channel
  13. We are independent
  14. We have a strong will to get what we want
  15. We are a great dreamer

Considering those I mentioned above are the good things, now I'm telling you the not-good ones. Read on:

  1. We are stubborn
  2. Hard to believe in things/people
  3. Kind of shy person
  4. Easy to distract (by our fave things)

Hmm we got the negative things in a very small numbers than the good ones (isn't it awesome or what?). It's because I have the different type of personality than him however. Based on body tipology (Greek), I'm defined as Sanguine-Melancholic person and my lil brother is a Phlegmatic-Melancholic person. This category definitely separated us to different kind of person. I like doing things quickly and my brother likes the opposite. Besides, we come from different gender anyway. So, I can't say we're identical twins, we're just the same-brain and habit twins. Does that kinda twins even exist?

Thursday, 26 February 2009

Copied from Cynthia: S words

Rules : It's harder than it looks! Copy to your own note, erase my answers, enter yours, and tag 10 people. Use the first letter of your name to answer each of the following questions. They have to be real. . .nothing made up! If the person before you had the same first initial, you must use different answers. You cannot use any word twice and you can't use your name for the boy/girl name question.

1. What is your name: SARA
2. A four Letter Word: SAVE
3. A boy's Name: SETH
4. A girl's Name: SHEILA
5. An occupation: STEWARDESS
6. A color: SOFT PURPLE :]
7. Something you wear: SHOES
8. A food: SOUP
9. Something found in the bathroom: SOAP
10. A place: SAN FRANSISCO
11. A reason for being late: SLEEP OVER :D
12. Something you shout: SHUT UP!
13. A movie title: STEP UP
14. Something you drink: SMOOTHIE
15. A musical group: SMASHING PUMPKINS
16. An animal: SNAKE
17. A street name: SAKS AVENUE
18. A type of car: SEDAN
19. A song title: START TO SOMETHING NEW
20. A verb: SLICE

Wednesday, 18 February 2009

Brown Monkey

  • You are Brown Monkey, who can show great consideration for those around you, and can act promptly and effectively.
  • Although you may show tense nervousness, you try hard never to lose your dignity.
  • You have strong ego, and you are very sure and confident about yourself.
  • Although you look gentle, you can be strong minded.
  • You also possess inquiring mind, that is greater than any other person.
  • You keep your every day frustration and anger inside, and blow it all at once.
  • You should not keep your frustration inside, but talk and interact with people.
  • You are intelligent person, and acts quickly.
  • You have a talent in creating and coming up with new ideas.
  • You are a very passionate person.
  • You are good at give and take tactics.
  • You can act without hesitation, so you would be good as a leader.
  • You are rather competitive, and your character is like that of a man.
  • You may make a wrong move by relying too much on your instinct, and not taking into consideration the circumstance.
  • You should be careful not to make the means turn into aims.
  • Your effort and will is thought highly of, but if you get too heated up, you may lose your momentum.
  • You will be successful if you can leave a room in your heart.
  • Even after you get married, your attention may be set outside your house.

If you wanna try this on your own, you can click here. Good luck!

Monday, 13 October 2008

Pop Sausage

Kalau kamu pikir itu aliran musik baru, kamu salah. Saya sengaja bikin judul itu soalnya ini ada hubungannya dengan snack teman nonton film, apalagi kalau bukan pop corn. Ada yang nggak tau apa itu pop corn? Ke laut aja.

Well, kemarin itu saya baru selesai lunch dan adik saya yang paling kecil minta dibikinin sosis goreng tepung. Jadilah saya memotong-motong sosis sapi jadi kecil-kecil dan pipih kemudian mengaduknya ke dalam adonan tepung (hasil 3 macam campuran tepung dan sedikit air). Saya melakukan semuanya persis seperti yang biasa dilakukan nyokap saya, ya, semuanya termasuk perlengkapan yang digunakan. Soalnya hanya itu yang saya tahu haha.

Sosis sudah terbalur adonan tepung dengan sempurna, tinggallah saatnya saya mencemplungkannya ke dalam penggorengan. Karena males membungkuk ngambil wajan yang biasa dipake menggoreng, jadinya saya pake teflon medium yang ada di samping kompor. 'Mungkin habis dipake menggoreng ayam crispy tadi pagi' pikir saya waktu itu. Tanpa firasat apa-apa, saya panaskan itu wajan yang udah berisi minyak lumayan banyak (soalnya kalo mau goreng ayam crispy minyaknya harus banyak, kata nyokap saya sih gitu hehe). Trus pas udah panas saya masukkan sosis berbalut adonan tepung satu per satu dan nggak lama kemudian saya lihat udah banyak yang matang (gorengan kelihatan kecoklatan = tanda udah matang, yang ini kebangetan lah kalo sampe nggak ngerti!). Saya pun ngambil capitan makanan yang biasa dipake nyokap buat meniriskan kalo lagi menggoreng ayam goreng crispy dari wajan (udah saya bilang, persis kayak nyokap sampe ke peralatannya!). Waktu meniriskan satu sosis goreng ke saringan, mendadak sosis itu meletus kayak pop corn. Saya pikir, mungkin karena ada bagian yang menggembung. Biasanya telur dadar juga sering kayak gitu, jadi saya mah biasa aja. Sosis kedua yang saya tiriskan ke saringan, lebih parah. Dia malah seolah mental waktu nyampe di saringan, diikuti satu sosis lagi yang bahkan belum saya angkat dari wajan alias itu sosis keluar sendiri dari penggorengan! Refleks saya menjauh dari wajan sekitar 2 atau 3 mil gitu lah, untuk menyelamatkan nyawa saya yang cuma sebiji ini. Ledakan dari sosis-sosis di dalam wajan masih berlangsung, sosis-sosis goreng itu seolah pop-out (saya nggak tahu istilahnya dalam bahasa Indonesia, sorry) persis kayak pop corn.

Mengingat saya lebih takut kecipratan minyak goreng dibanding kesetrum pas nancepin kabel, jadinya buru-buru saya matiin kompornya dan berlari (anehnya) ke bokap yang lagi baca koran di ruang tamu (nyokap lagi tidur). Sementara adik saya yang minta digorengin sosis lagi ngisi TTS di majalah Mentari yang baru dibelinya pagi tadi.

"Pa, sosisnya meledak." kata saya yang sukses mengejutkan bokap yang lagi serius baca kolom ekonomi di Jawa Pos.
"Hah?" mungkin bokap mendengarnya seolah kompornya yang meledak melihat muka saya yang panik kayak habis ngelihat kebakaran.
"Sosisnya meletup, Pa. Gimana donk?" saya berkata lagi.
"Ya dikecilin kompornya." ujar bokap tenang sambil kembali membaca koran di tangannya.
"Udah, dimatiin malah."
"Ya sekarang udah nggak." kata bokap dengan isyarat supaya saya kembali ke dapur, melihat kondisi sosis goreng tepung pesanan adik saya.
Saya pun berjalan kembali ke dapur, "Kamu nggoreng kok pake capitan?" seru bokap dari ruang tamu.
"Mama biasanya pake capitan kalo ambil gorengan." jawab saya dari dapur.
Ya, saya tadi lari dari dapur dengan tangan masih menggenggam capitan makanan yang saya pakai buat meniriskan gorengan dari wajan. Fool me!

Hebatnya, apa yang dikatakan bokap 100% benar. Sosis-sosis goreng yang sekarang semuanya benar-benar matang itu diam di penggorengan, yang di saringan juga udah nggak meletus. Nggak ada lagi yang meletus-letus apalagi sampai meloncat keluar penggorengan. Buru-buru saya tiriskan sisa sosis yang masih ada di wajan dan langsung memindahkannya ke piring adik saya.

Setelah kejadian itu, saya jadi bertanya-tanya; yang salah itu wajannya? minyaknya? adonannya? atau sosisnya? karena jelas ini bukan human error alias bukan salah saya. (haha) Adonan saya bikin seperti biasa, sosis juga sosis yang biasa nangkring di kulkas, kalau wajan...nggak deh rasanya. Minyak? mungkin juga, tapi minyak model apa yang bikin sosis sampai jadi pindah orientasi jadi pop corn? Any idea?

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin