I'm back to town, people!!!
The whole last week was a dope! There's up and down but it was all great for a life experience. Alright, I'm gonna write it down here based on the plot :]
Yap, akhirnya saya berangkat juga ke Bandung buat PKL Psikologi Abnormal (
featuring Psikologi Klinis dan Psikofarmakologi). Baru kali ini nih bisa pergi bareng sama anak-anak
BLM, yah kalo nggak diakomodir kampus mungkin kita berduabelas nggak bakal bisa pergi jauh bareng kayak kemarin itu :D
Day 1
It was really started with the bad things. Saya nggak nyangka perjalanan ke Bandung lewat darat dengan naik bus bakal semelelahkan itu. Duduk seharian di dalam bus dengan kaki nggak bisa lurus dan ujung-ujungnya leher jadi kaku karena posisinya nggak enak banget. Biasanya saya ke Bandung naik kereta api dan itu udah paling nyaman buat saya meski perjalanannya nggak sekilat naik pesawat.
The view is worth seeing :]
Sampai di Bandung pun molor karena kita udah telat banget masuk Sumedang-nya,
traffic udah macet di jam ketika kita dateng. Jadilah bus jalan-rem-jalan-rem mulu sepanjang jalan Sumedang-Bandung. Mana tahu Sumedang berdiri kokoh setiap 5m di pinggir jalan yang kita lewati bikin saya dan mbak
Anty ngiler setengah mati. Kita udah mau turun aja ngelihat tahu-tahu itu numpuk-numpuk menggiurkan. Seandainya boleh turun, pasti kita berdua udah turun dalam kecepatan cahaya.
Di tujuan pertama (Yayasan Tuna Grahita, Bale Endah), kita udah kesiangan tapi nggak mengurangi esensi kegembiraan kita buat dateng ke tempat baru. Melihat anak-anak yang kurang beruntung itu membuat saya trenyuh. Saya punya mimpi sejak dulu, mimpi tentang anak-anak Indonesia. Dan ketika datang ke yayasan ini, tekad saya untuk mewujudkan mimpi saya semakin kuat.
Hope God lead me to make it happen. Amen.
Dari Bale Endah, kita langsung cabut ke hotel. Hal buruk ternyata nggak berhenti sampai di bus aja. Hotel pun ikut-ikutan bikin masalah.
And this is a crucial thing for all of us apparently. Nggak cuma 1 keluhan aja, tapi beberapa anak-anak
BLM udah ngeluhin macem-macem tentang keadaan hotelnya. Bukannya kita sok manja dengan pengen nginep di hotel mewah atau gimana. Hotel nggak perlu mewah asal bersih, kualitas bagus dan semua peserta PKL dapet kenyamanan yang sama rata. Saya sendiri pernah kok kepepet nginep di sebuah hotel kelas standar di Malioboro dan dapet kamar kelas supir, bahkan kamarnya lebih bersih dari kamar kos saya ahaha (yaiyalah kan ada
cleaning service-nya!). Tapi, kamar yang saya, mbak
Anty dan
Peni tempati selama 2 malam berturut-turut itu nggak bisa dibilang layak buat ditempati dengan cost akomodasi yang udah kita bayar sebelumnya. Nggak sebanding harga dan kualitasnya!
Berikut beberapa fakta yang saya lihat dan dengar dari sekeliling saya:
1. Malam pertama waktu mau tidur, ada beberapa helai rambut berukuran sedang di ujung tempat tidur. Padahal nggak seorang pun dari kita yang udah berbaring di situ.
2. Di kamar seberang (kamar
Putu,
Puspa dan
Karina), kamar mandinya ada kondom bekas (
Day 1).
3. Di kamar lain (saya lupa siapa penghuninya), kamar mandinya ada pembalut bekas (
Day 1).
4. Ada 1 kamar yang pake AC, sementara sisanya cuma pake exhause/fan biasa.
5. Kipas angin di kamar saya berdebu sekali, sehingga kita mutusin buat nggak nyalain kipas angin takut debunya malah bertebaran di kamar (FYI,
Peni dan mbak
Anty punya
asthma).
6. Ada 1 kamar yang lantainya berkarpet, sementara lainnya ubin di seluruh kamar bisa terlihat dengan jelas.
7. Kamar
Putu,
Puspa dan
Karina dasar ember di kamar mandi (yang berfungsi sebagai penampung air) kotor jadi mereka harus membuang airnya dulu dan nunggu sampai airnya penuh lagi pas mau mandi (
Day 1).
8. Kamar mereka kran air panas/dingin-nya nggak berfungsi dengan baik.
9. Kran air di kamar saya cuma bisa keluar air kalau kran air panasnya diputer, tapi kadang yang keluar malah air dingin.
10. Waktu
Yuri baru buka kamarnya, disambut Mr.kecoa!
11. Kamar
Putu,
Puspa dan
Karina juga dikunjungi kecoa!!
12. Menurut saya perabotnya berdebu semua. Saya memutuskan menghindari pegang-pegang perabotnya kalau nggak butuh-butuh amat.
Mungkin masih banyak lagi keluhan dari penghuni hotel yang lain tapi saya nggak tahu atau mereka memutuskan untuk diam dan menerima keadaan. Selain keluhan-keluhan di atas, hotel tempat saya bermalam letaknya jauh dari kota. Jauuuuhhh sekali! Nggak ada tempat yang bisa dikunjungi kecuali pujasera kecil yang ada di seberang jalan. Tunggu dulu, jangan berpikiran negatif dulu tentang saya. Asal tau aja, kita semua dipecah ke dalam 4 hotel dan hotel saya terpisah jauh dari 3 hotel lainnya. Di mana ketiga hotel lainnya itu berada cukup dekat dengan wilayah keramaian dan
at least ada tempat yang bisa dikunjungi buat menghabiskan malam. Dan saya dengar, 3 hotel yang lain dilengkapi
bathub, AC dan kamar yang bersih.
What I wanna say here, what was all about???
Kalau memang nggak ada lagi hotel yang berdekatan dengan 3 hotel yang lain, lalu kenapa kualitasnya jauh di bawah ketiga hotel tersebut? Saya bicara begini bukannya tanpa bukti, saya sudah mendokumentasikan kondisi hotel saya dan hotel-hotel lainnya untuk dibandingkan. Dan yang saya sesalkan,
is it fair? I'm afraid, I smell something fishy here.
Well, mungkin hari pertama bukan pembuka yang baik. Tapi bukan berarti kita nggak bisa seneng-seneng ;] Karena cuaca sedang hujan dan berbagai keribetan yang males saya ceritakan, akhirnya wisata FO yang seharusnya dilakukan sorenya berangkat tapi nggak seperti yang seharusnya. Anak-anak
BLM sih mutusin buat nggak ikut dan kita nggak kehabisan akal, capcus ke BSM dengan asumsi sebagai mall (a.k.a tempat hiburan) terdekat naik bemo yang khusus kita charter malam itu. SERU ABISSSS!!! :D
moi, Amel (behind camera), Dinda, Phebe, Puspa, Putu, Yuri, Anty, Karina, Peni, Cece, Mia
Di BSM (yang konon emang sepi), kita
having fun di kota fantasi. Anak-anak sih naik
roller coster sama ontang-anting, saya lagi nggak
mood mainan pemicu adrenalin jadi saya mutusin jadi seksi dokumentasi aja nemenin
Peni yang lagi males juga. Ngelihat mereka seseruan naik wahana itu aja udah bikin saya ikutan seneng :D Beberapa dari kita juga mencar ke toko-toko.
Malam itu ditutup dengan isak tangis salah satu dari penghuni kamar saya. Kami pun tidur dengan harapan hari esok lebih baik dari hari ini.
Day 2
Entah kenapa
mood saya bagus sekali hari itu, setelah kejadian-kejadian buruk sehari sebelumnya saya udah
recovery entah bagaimana :D Sayangnya nggak semua orang mengalami hal yang sama. Misalnya aja waktu sarapan, saya udah selesai dan
Amel,
Cece juga
Mia baru akan makan pagi. Saya menyapa mereka:
Saya: Selamat pagi! (
cheerful voice)
Amel:
Yeah. (
flat)
Cece: ahaha
yeah selamat pagi. (
faking my voice)
Mia: selamat pagi!! (
a level as mine)
Yah, cuma
Mia rupanya yang masih bersemangat di hari kedua :]
It's okay, saya masih optimis hari kedua akan lebih baik dari hari pertama.
And it was!
Di mulai dari kunjungan ke RSJ Cimahi, banyak kejadian-kejadian seru yang masing-masing kita alami. Dan yang paling berkesan (plus gila) buat saya juga mbak
Anty adalah waktu kita dapat tugas wawancara sama pasiennya, bukan pasiennya yang bikin kita berdua heboh tapi pengawas (atau perawat ya sebutannya?) pasiennya cakep!! :D Masa' waktu mau wawancara lanjutan setelah pasien udah nggak ada, saya dan mbak
Anty senyum-senyum
blushing nggak jelas. Kita sampai harus menjauh dan mengendalikan diri dulu biar nggak hahahihi mulu di depan si pengawas (baca: jaim).
That moment is ours sis, ours only :]
Sorenya kita lanjut ke Kartika Sari cabang Dago. Di sana ya beli oleh-oleh kue sambil jalan-jalan di lantai atas dan FO sekitarnya.
And you know what, saya NYARIS ketemu
June Paski di Kartika Sari! Kayaknya sih kita sempet berada di ruangan yang sama di waktu yang sama di toko kue itu tapi kita nggak nyadar dan mungkin nggak mengenali satu sama lain. Hal ini ketahuan setelah saya cerita-cerita ke
June lewat SMS.
Oh God, we're THIS close!!! Jadi gemes.
Marathon ke Cihampelas,
shopping lah pasti. Berdua sama mbak
Anty, kita beli pesenan dan oleh-oleh buat orang rumah. Saya bahkan beli kaos khas Bandung kembaran sama anak-anak
BLM :D
And the best part (that makes my lil bro jealous till death) was I met Denny Darko.
FYI,
Denny Darko adalah salah satu
mind-illusionist yang ikut
The Master 2. Bukan, saya bukannya nggak sengaja ketemu di jalan atau semacamnya. Tapi saya datang menemuinya lebih tepatnya hoho. Dijemput mbak
Vina (
Denny Darko's wife) di pinggir jalan Cihampelas usai belanja sampai kaki gempor,
we're heading to Warung Pasta di Dago. Kebetulan saya dan mbak
Anty emang niatnya mau makan malam sekalian di Cihampelas (mi kocok pas banget hujan-hujan gini), eh ternyata dapet yang lebih dari sekedar semangkuk mi kocok.
Sour cream fetuccine and a glass of lime squash. Yumm! Saya dan mbak
Anty ngobrol bertiga bareng mbak
Vina, sementara Mas
Denny masih
mentoring dengan satu komunitas magician Bandung. Nggak lama gitu, mbak
Vina nyeletuk, "
Eh, itu Arif." dan mbak
Anty pun tanpa ba-bi-bu langsung teriak, "
Arif!!". Dan datanglah seorang cowok berkacamata yang saya asumsikan bernama
Arif. Singkat cerita, saya pun akhirnya kenalan sama salah satu magician Bandung,
Arif Halsas. Mungkin ada yang pernah lihat, si
Arif ini pernah jadi
talent di acara
Jika Aku Menjadi Transtv. Di situlah saya pertama kali lihat
Arif dan nggak taunya sekarang bisa ketemu langsung :D Ngobrol sedikit bareng
Arif saya udah ngakak-ngakak, orangnya sumpah gokil abis! Waktu kenalan pun dia bilang kalo dia adiknya
Dygta "Yovie and Nuno", awalnya saya nggak ngeh tapi lama-lama saya tahu juga. Mukanya mirip!
But it was a joke, people :D
mbak Anty, Arif, Denny Darko, mbak Vina, moi
Sampai sekitar jam 11an, acara
mentoringnya selesai dan mas
Denny keluar dari ruangan tempat mereka ngumpul (saya, mbak
Anty dan mbak
Vina ada di ruangan yang terpisah). Nggak mau menyia-nyiakan kesempatan, foto-foto dulu dong! :D Itung-itung bikin adek saya ngiri ahaha. Sempet juga denger Mas
Denny bercanda sama
Arif, ternyata dua orang ini sama-sama gokil! Waktu mbak
Anty pamitan sama
Arif, dia minta si
Arif nebak nama saya. Dengan gaya sok nebak (jari telunjuk dan jari tengah di pelipis dan mata menatap serius sampai dahi berkerut), dan hasilnya dia nggak inget. Masa' si
Arif bilang saya mirip
Desy Ratnasari! Saya mau bilang kalo saya lebih mirip
Alexa Chung tapi waktu itu saya udah telalu capek, jadi saya cuma bisa cemberut dan masuk mobil.
Setelah itu, saya dan mbak
Anty diantar pulang oleh
Denny Darko dan mbak
Vina! Jarang-jarang kan artis nganterin tamunya gini :] Yup, mereka nganterin kita balik ke hotel yang mengenaskan itu. Perjalanan balik pun nggak semulus bayangan, kita sempet bingung karena nggak tahu jalan Bandung dan mas
Denny juga kurang tahu lokasi penginapan tempat kita bermalam. Sampe sempet ditawarin buat nginep di rumah mas
Denny dan dijanjiin tiket kereta segala ngelihat hotelnya kok jauh banget! Kita sih nggak akan nolak kalau nggak inget besoknya kita harus
check out pagi-pagi dan belum
packing sama sekali. Dan sesampainya di hotel, mas
Denny bahkan ngebawain 1 tas gede yang isinya kaos kembaran
BLM dan kaos-kaos lainnya. Padahal maunya saya dan mbak
Anty akan menyeret tas itu masuk ke dalam hotel, padahal maunya mas
Denny dan mbak
Vina nganter sampe depan hotel aja nggak perlu masuk dan melihat betapa mengenaskannya hotel yang kami tempati. Tapi mas
Denny bersikukuh dan saya nggak bisa berbuat apa-apa.
What a kind people! :]
Oh ya, satu lagi saksi mata kondisi hotel yang kami tempati. Bukan orang sembarangan lho!
Malam itu nggak cuma punya saya dan mbak
Anty ternyata, temen-temen
BLM yang lain juga
having fun di Ciwalk. Yang tadinya murung mulu dan nangis-nangis, hari itu bisa ketawa bahagia menikmati malam Bandung yang dingin karena hujan.
Finally, like I said before, hari itu menjadi hari yang lebih baik dari hari sebelumnya.
Wayyyyy better!!! :D
Day 3
Check out telat, berangkat telat dan akhirnya
schedule pun diubah. Kami pulang lebih cepat dari jadwal (yang juga sempet diubah sehari sebelumnya) karena ada tempat yang nggak jadi dikunjungi buat peserta mata kuliah Psikologi Klinis dan Psikologi Abnormal.
Yayyy, home smells so close to my nose!!!
Perjalanan pulang pun entah kenapa terasa lebih lama, terutama waktu kita
stuck di Sumedang.
Oh God, saya jadi bosan ngelihat pemandangan pohon-pohon mulu. Saya mau lihat gedung-gedung tinggi, jalan raya lebar dan lampu-lampu terang! Saya mau lihat Surabaya!! Saya udah kangen Surabaya!!!
Saking nggak
mood-nya saya sampai nggak ikutan makan malam, cuma minum teh hangat doang. Tapi emang biasanya saya nggak makan malam kalau nggak terpaksa banget hoho. Usai makan malam, saya sempat tidur sepanjang perjalanan dan bangun-bangun udah sampai Lamongan. Bau Surabaya udah semakin dekat! :D Gresik lewat, masuk tol daaaaannnnnn SURABAYA!
Sampai Surabaya jam 5 pagi keesokan harinya, lega sekali akhirnya kembali ke tempat yang sudah familiar. Lega sekaligus senang punya kenangan yang
unforgetable bareng
BLM :D
Oh anyway, begitu menginjakkan kaki di kamar, saya melihat kaki saya mendadak membengkak segede kaki
Troll. Pertama lihat,
I was like, "
Oh my God, whose feet is that??" Rasanya aneh sekali, apalagi waktu lagi jongkok. Ada bagian kulit kaki bawah yang menyentuh kulit kaki atas. Biasanya kedua kulit itu tidak saling bersentuhan
for God's sake!!
Saya putuskan untuk langsung mandi sambil berharap kaki saya akan kempes setelah kesiram air dingin, ternyata nggak ada perubahan. Lalu saya putuskan untuk tidur aja bentar, karena sebelum siang saya masih harus ke rumah sepupu saya.
What a day!
Overall, it was a fun trip indeed! Semua kejadian yang saya dan 11 teman dekat saya alami itu malah membuat kita semakin dekat. Dan saya percaya,
trust itu ada di antara kita. Kalau nggak, pemikiran kita nggak akan mungkin bisa sejalan. Susah-senang kita hadapin bareng-bareng, satu menangis yang lain menghibur.
I love you BLM sistaaaa ! :D
I just wanna say, to whoever who're trying to mess with us: you might've screwed our day, but you can't ruin our life. Remember that!
P.S.: BLM sista, just so know (and remember), kaos-kaos belanjaan kalian dibawain
Denny Darko sampe ke kamar saya. Kejadian langka itu! :D
Somehow, saya malu sendiri kalo inget-inget kejadian itu.
P.S.S. : Hari yang lebih baik itu nggak akan terwujud kalo nggak ada mbak
Anty.
It was a quality time between us, bu! :]
P.S.S.S: And also mbak
Vina who kindly enough to treat us so nicely. I wanna say thanks to mbak
Vina and mas
Denny for the night, it was awesome!
ANYWAY, HAPPY NEW YEAR 2010!!!!!!!!!!!!!!!!!