Terlanjur stay sampai sore, saya pun mutusin buat ngikut si pacar ke Airlangga Expo yang digelar di Balai Pemuda dalam rangka Dies Natalis Unair. Bukan apa-apa, kalau bukan karena Mia mau tampil (juara #1 lomba paduan suara antar fakultas berhak tampil di Dies Natalis) saya juga males dateng sebenernya.
-- -- -- -- --
Suatu hari tanpa disengaja saya, mbak Anty, Mia dan Cece pake baju dengan warna yang serupa. Tadinya cuma Mia sama Cece aja yang emang niat mau kembaran, lalu saya datang dan ternyata baju kita bertiga mirip. Siangnya, waktu saya ketemu mbak Anty, histeris sendiri waktu liat baju yang dia pake warnanya setema dengan kita bertiga.
-- -- -- -- --
Saya sadar, saya udah nggak bisa sepenuhnya main-main lagi. Harus udah mulai serius mikirin masa depan. Married? Oh please, masih banyak yang harus saya pikirin selain yang satu itu.
Masa depan yang saya maksud adalah bagaimana saya akan menghidupi diri saya nanti, alhasil saya pun mulai mempersiapkan bekal dari sekarang. Bekal apaan? Mengingat saya nggak bisa jauh-jauh dari art, jadilah saya nyiapin portfolio hasil karya saya. Insya Allah akan dirilis dalam waktu dekat dalam bentuk web portfolio (meski basisnya blog atau nebeng hostingan juga). File hasil kerjaan jaman bahelula dulu udah mulai dikumpulin lagi, dan mulai dipilah-pilah mana yang mau ditampilin. Saya mau serius di sini biar punya bukti ke orangtua kalau saya nggak main-main sama pilihan saya. Insya Allah sudah ada planning mau dibuat seperti apa :]
Talking about goals in the future, kedua orangtua saya cenderung berpikiran konservatif mengenai profesi atau pekerjaan. Terutama nyokap, yang beliau tau dan kenal adalah jenis-jenis pekerjaan di mana saya bakal mati bosan karenanya (semacam kerja di bank, PNS, tipe pekerjaan administratif dan sejenisnya). Saya perlu tempat kerja di mana iklim kreativitasnya tinggi, di mana atmosfernya dinamis dan hidup. Wherever the art is, that's where you can find me.
Kalo bokap, emang sih saya nggak pernah ngobrolin tentang pekerjaan sama beliau. Tapi menurut saya beliau cukup berpikiran terbuka soal ini, meski pernah suatu kali saya disaranin buat ikutan apply rekrutmen sebuah bank ternama. Well, itu adalah saran pertama dan terakhir yang pernah saya dengar dari bokap sejauh ini tentang pekerjaan. He'd prefer to talk about my academic scores and yeah, GPA whatsoever -_____-"
Pada dasarnya sih kedua orangtua saya memberikan kebebasan pada anak-anaknya untuk memilih dan memutuskan, selama itu dapat dipertanggungjawabkan. Itulah kenapa saya nggak mau main-main buat nyiapin masa depan pilihan saya. Saya mau mewujudkan mimpi saya tanpa mengabaikan rasa hormat pada kedua orangtua saya; jadi apa yang saya mau dengan penuh tanggung jawab.
Saya punya goal sendiri mengenai masa depan saya di mana goal ini tidak melibatkan pihak lain selain diri saya sendiri. Besides, I realized that I have moral responsibilities to my little brothers. I need to be a good big sister for them, that's what I wanna prove to both of them :]
Yah, moga-moga Allah ngasih jalan dan kemudahan buat ngewujudin mimpi saya itu. Amin :]
-- -- -- -- --
Oh well, hari Kamis lalu saya ikutan kuliah tamu dengan pembicara Nukman Luthfie (@nukman). Praktisi social media dan internet yang menurut saya gaul abis :D
Sedikit banyak yang dibicarakan adalah topik-topik di mana saya banyak berkecimpung di dalamnya, tapi juga ada bonus-bonus di mana sentuhan saya tidak sampai ke titik itu. Say, pengetahuan baru. I always love nu things!
Dengan gaya bicaranya yang kocak, kadang serius, dan lumayan narsis, Pak Nukman membawakan kuliah tamu dengan menarik dan sukses membuat (at least me) peserta kuliah jadi enlightened.
Ok lompat sedikit, beberapa hari yang lalu saya beli comicstrip karya Diki Andeas (@niwat0ri). Judulnya "Why did the chicken browse the social media?" (review lengkapnya baca di blog REVIEW saya aja ya). Semakin ke belakang, saya berasa de javu. Konten komik yang saya baca kok rasanya pernah saya lihat dan dengar di suatu tempat, lalu memori saya memunculkan tampilan presentasi Pak Nukman. Ya, konten kuliah tamu bersama Pak Nukman itu juga saya temukan di comicstrip Diki Andeas. Entah kebetulan atau mereka (kebetulan) menggunakan sumber informasi yang sama, tapi rasanya aneh aja menemukan dua hal dengan runtutan kemunculan yang nyaris sama. Ah, nevermind :]
-- -- -- -- --
Anyway, besok saya ada jadwal kuliah tamu bareng Jed Revolutia (@revolutia). It's gonna be fun! More stories later ;]