Minjem judul lagunya Demi Lovato boleh dong? :]
Life updates kali ini isinya seru-seruan doang. Mulai dari artworks yang BERHASIL saya selesaikan di sela-sela tugas kuliah yang mencekik tanpa ampun sampai pengalaman saya keluar zona aman.
Masih inget sketsa fashion illustration yang saya buat dua minggu yang lalu kan? Yap, akhirnya saya menyelesaikannya juga dan inilah hasilnya. Ada 6 gambar dalam 6 kartu terpisah. Tentunya gambar-gambar itu nggak cuma iseng saya bikin, ada tujuannya tenang aja *so what??*. Ada 6 orang beruntung (atau sebaliknya ya?) yang akan menerima 6 kartu tersebut. Siapa aja mereka? Kalo saya sebutin di sini, nggak jadi surprise dong buat mereka ;] Jadi, sementara ini nikmatin aja dulu yaa hasil karya saya :D
-- -- -- -- --
Akhirnya Sour Sally mendarat juga di Surabaya!!! Setelah J.Co, wisata froyo saya (yang nyendat-nyendat gara-gara kesibukan kuliah) sampai juga di perhentian kedua yaitu Sour Sally. Franchise froyo yang udah populer banget di Jakarta ini ada di Tunjungan Plaza Surabaya. Waktu itu saya mesen pake topping Oreo karena lagi sakit perut jadi menghindari makan yang asem-asem kayak stroberi yang selalu jadi topping wajib. Ternyata enak juga makan yogurt pake topping selain buah :]
Saya juga nyicip pake topping mochi (hasil nyolek punya Mia) dan rasanya... biasa aja. Mochinya mungil banget sampe rasanya tenggelam sama asemnya froyo. Yang bisa saya rasain sih cuma kenyal-kenyal aja sama lembut-lembut halus hehe.
Coba Sour Sally bagi-bagi merchandise juga, pasti saya beli (asal harganya masih manusiawi dan bukan dewawi). Maskot logonya lucu banget!!!
Oh ya, I brought the cute green spoon home ;]
-- -- -- -- --
Zona aman saya adalah segala hal yang berhubungan dengan internet dan arts, you know what I mean. Maka, untuk pertama kalinya saya menantang diri dengan ikut mendaftar magang di salah satu lembaga milik kampus dan saya lolos tahap Psikotesnya.
Waktu sesi FGD (Focus Group Discussion) sih lumayan, biasa-biasa aja kayak diskusi di kelas pas kuliah. Begitu sesi Role Play, saya benar-benar nggak bisa pegangan ke mana-mana. Role play-nya adalah memperagakan tester yang sedang menguji! Jelaslah saya nggak ngerti dan nggak tahu apa yang harus dilakukan. Waktu ngelihat daftar tes yang akan dirole-playkan, untungnya sama dengan rangkaian tes waktu Psikotes. Jadi, untungnya juga, saya masih inget apa aja yang tadi dilakukan dan dikatakan oleh mbak-mbaknya :]
Di tes yang pertama, saya berperan jadi asisten tester. Masih sederhana, membagikan lembar tes dan pensil trus balik lagi ke belakang. Kebetulan giliran saya adalah dua tes yang terakhir, jadi saya masih punya waktu buat mempersiapkan mental dan hati *halah*. Time keeper bilang waktu kurang 10 menit waktu role play tes sesi pertama sedang berlangsung. Kok cepet? pikir saya waktu itu. Akhirnya tester yang saya asistenin mempercepat role-nya karena yang di belakang masih banyak. Nyampe tes ke-3, waktunya tinggal 5 menit. Dalam hati saya bilang, masa si Endah (tester tes ke-3) bagi waktu sama saya masing-masing 2.5 menit? Feeling saya waktu itu bilang waktunya nggak bakal cukup sampe saya dan ternyata feeling saya itu benar! Saya nggak sempat role play. Agak aneh juga rasanya soalnya saya ngerasa role play itu bagian paling inti dari tahap awal seleksi ini, menunjukkan gimana kita membawakan dan mengadministrasikan sebuah alat tes. Saya pasrah.
Menurut kabar burung (Elang, hehe), pengumuman yang lolos bakal ditempel jam 5 sore. Pas jam 5, saya udah nanya sana-sini lewat SMS dan Twitter tapi nggak ada jawaban juga. Akhirnya, sekitar jam 6, ada SMS dari Mia yang isinya daftar nama-nama yang lolos ke tahap interview esok harinya. And I was one of them! :D
Pertamanya tentu Alhamdulillah yang terucap meski dalam hati, berikutnya saya masih deg-degan apa yang bakal ditanyain pas interview ntar.
Dan besoknya, saya pun pergi interview dan langsung dipanggil giliran pertama bersama satu orang teman. Nggak, kita nggak diwawancarai bareng-bareng, kita beda ruangan. Waktu udah duduk dihadapan para juri, eh asessor maksudnya, saya langsung diajak bicara sama salah satu dari mereka. Saya diberitahu supaya nggak perlu nervous dan bersikap biasa aja. Saya nggak nervous, tapi saya ngos-ngosan gara-gara naik tangga dan nggak dikasih kesempatan ambil napas dulu -,-'
Hasilnya? Yah, saya sukses meracau dan haha-hihi sama asessor-nya :D Nggak tau deh hasilnya gimana, for me, nothing to lose anyway ;]
Waktu keluar dari ruangan interview, ternyata saya menemukan perbedaan dengan ruangan sebelah tempat teman saya masih diinterview. Di mana perbedaannya? Asessor. Saya diwawancarai 5 orang sekaligus, sedangkan teman saya cuma 3 orang! Untungnya yang mewawancarai pada baik, kalo jutek semua ya bye-bye internship. Karena saya malah akan balik jutek ke mereka nantinya hoho.
-- -- -- -- --
Waktu bongkar-bongkar (gudang kaleee) folder foto-foto, saya nemuin tumpukan (pengandaian aja hehe) foto makanan yang nggak pernah saya sentuh. Cuma dipindah doang dari MMC ke laptop. Melihat tumpukan foto-foto yang bikin ngiler pas siang-siang di bulan Ramadhan itu, saya pun jadi punya ide buat bikin pameran foto. Di mana? Nggak usah jauh-jauh (dan pastinya tanpa dipungut biaya alias gratis), di sini aja. Jadi kan itu foto-foto nggak nganggur gitu aja hoho. Anyway, ternyata saya juga baru nyadar kalo saya suka banget motretin makanan dan hasilnya (menurut saya dan beberapa orang teman) memang bagus. Mungkin ini sebuah pertanda suatu hari nanti saya jadi fotografer kuliner. AMIIIINNNN YA ALLAH.
Check out my first exhibition on the next post!
P.S.: more photos, as ussual, will be following on Deviantart
Life updates kali ini isinya seru-seruan doang. Mulai dari artworks yang BERHASIL saya selesaikan di sela-sela tugas kuliah yang mencekik tanpa ampun sampai pengalaman saya keluar zona aman.
Masih inget sketsa fashion illustration yang saya buat dua minggu yang lalu kan? Yap, akhirnya saya menyelesaikannya juga dan inilah hasilnya. Ada 6 gambar dalam 6 kartu terpisah. Tentunya gambar-gambar itu nggak cuma iseng saya bikin, ada tujuannya tenang aja *so what??*. Ada 6 orang beruntung (atau sebaliknya ya?) yang akan menerima 6 kartu tersebut. Siapa aja mereka? Kalo saya sebutin di sini, nggak jadi surprise dong buat mereka ;] Jadi, sementara ini nikmatin aja dulu yaa hasil karya saya :D
-- -- -- -- --
Akhirnya Sour Sally mendarat juga di Surabaya!!! Setelah J.Co, wisata froyo saya (yang nyendat-nyendat gara-gara kesibukan kuliah) sampai juga di perhentian kedua yaitu Sour Sally. Franchise froyo yang udah populer banget di Jakarta ini ada di Tunjungan Plaza Surabaya. Waktu itu saya mesen pake topping Oreo karena lagi sakit perut jadi menghindari makan yang asem-asem kayak stroberi yang selalu jadi topping wajib. Ternyata enak juga makan yogurt pake topping selain buah :]
pesanan saya
Saya juga nyicip pake topping mochi (hasil nyolek punya Mia) dan rasanya... biasa aja. Mochinya mungil banget sampe rasanya tenggelam sama asemnya froyo. Yang bisa saya rasain sih cuma kenyal-kenyal aja sama lembut-lembut halus hehe.
Coba Sour Sally bagi-bagi merchandise juga, pasti saya beli (asal harganya masih manusiawi dan bukan dewawi). Maskot logonya lucu banget!!!
Oh ya, I brought the cute green spoon home ;]
-- -- -- -- --
Zona aman saya adalah segala hal yang berhubungan dengan internet dan arts, you know what I mean. Maka, untuk pertama kalinya saya menantang diri dengan ikut mendaftar magang di salah satu lembaga milik kampus dan saya lolos tahap Psikotesnya.
Waktu sesi FGD (Focus Group Discussion) sih lumayan, biasa-biasa aja kayak diskusi di kelas pas kuliah. Begitu sesi Role Play, saya benar-benar nggak bisa pegangan ke mana-mana. Role play-nya adalah memperagakan tester yang sedang menguji! Jelaslah saya nggak ngerti dan nggak tahu apa yang harus dilakukan. Waktu ngelihat daftar tes yang akan dirole-playkan, untungnya sama dengan rangkaian tes waktu Psikotes. Jadi, untungnya juga, saya masih inget apa aja yang tadi dilakukan dan dikatakan oleh mbak-mbaknya :]
Di tes yang pertama, saya berperan jadi asisten tester. Masih sederhana, membagikan lembar tes dan pensil trus balik lagi ke belakang. Kebetulan giliran saya adalah dua tes yang terakhir, jadi saya masih punya waktu buat mempersiapkan mental dan hati *halah*. Time keeper bilang waktu kurang 10 menit waktu role play tes sesi pertama sedang berlangsung. Kok cepet? pikir saya waktu itu. Akhirnya tester yang saya asistenin mempercepat role-nya karena yang di belakang masih banyak. Nyampe tes ke-3, waktunya tinggal 5 menit. Dalam hati saya bilang, masa si Endah (tester tes ke-3) bagi waktu sama saya masing-masing 2.5 menit? Feeling saya waktu itu bilang waktunya nggak bakal cukup sampe saya dan ternyata feeling saya itu benar! Saya nggak sempat role play. Agak aneh juga rasanya soalnya saya ngerasa role play itu bagian paling inti dari tahap awal seleksi ini, menunjukkan gimana kita membawakan dan mengadministrasikan sebuah alat tes. Saya pasrah.
Menurut kabar burung (Elang, hehe), pengumuman yang lolos bakal ditempel jam 5 sore. Pas jam 5, saya udah nanya sana-sini lewat SMS dan Twitter tapi nggak ada jawaban juga. Akhirnya, sekitar jam 6, ada SMS dari Mia yang isinya daftar nama-nama yang lolos ke tahap interview esok harinya. And I was one of them! :D
Pertamanya tentu Alhamdulillah yang terucap meski dalam hati, berikutnya saya masih deg-degan apa yang bakal ditanyain pas interview ntar.
Berasa kurcaci: moi, Mia, Hana
Dan besoknya, saya pun pergi interview dan langsung dipanggil giliran pertama bersama satu orang teman. Nggak, kita nggak diwawancarai bareng-bareng, kita beda ruangan. Waktu udah duduk dihadapan para juri, eh asessor maksudnya, saya langsung diajak bicara sama salah satu dari mereka. Saya diberitahu supaya nggak perlu nervous dan bersikap biasa aja. Saya nggak nervous, tapi saya ngos-ngosan gara-gara naik tangga dan nggak dikasih kesempatan ambil napas dulu -,-'
Hasilnya? Yah, saya sukses meracau dan haha-hihi sama asessor-nya :D Nggak tau deh hasilnya gimana, for me, nothing to lose anyway ;]
Waktu keluar dari ruangan interview, ternyata saya menemukan perbedaan dengan ruangan sebelah tempat teman saya masih diinterview. Di mana perbedaannya? Asessor. Saya diwawancarai 5 orang sekaligus, sedangkan teman saya cuma 3 orang! Untungnya yang mewawancarai pada baik, kalo jutek semua ya bye-bye internship. Karena saya malah akan balik jutek ke mereka nantinya hoho.
-- -- -- -- --
Waktu bongkar-bongkar (gudang kaleee) folder foto-foto, saya nemuin tumpukan (pengandaian aja hehe) foto makanan yang nggak pernah saya sentuh. Cuma dipindah doang dari MMC ke laptop. Melihat tumpukan foto-foto yang bikin ngiler pas siang-siang di bulan Ramadhan itu, saya pun jadi punya ide buat bikin pameran foto. Di mana? Nggak usah jauh-jauh (dan pastinya tanpa dipungut biaya alias gratis), di sini aja. Jadi kan itu foto-foto nggak nganggur gitu aja hoho. Anyway, ternyata saya juga baru nyadar kalo saya suka banget motretin makanan dan hasilnya (menurut saya dan beberapa orang teman) memang bagus. Mungkin ini sebuah pertanda suatu hari nanti saya jadi fotografer kuliner. AMIIIINNNN YA ALLAH.
Check out my first exhibition on the next post!
P.S.: more photos, as ussual, will be following on Deviantart
wah mau dunk emak diajak ke apa itu namanya?? sour sally? tempat apa toh itu? jual es krim tah ya? mau dunk,,, ^^
ReplyDeleteoh iya atu lagi,, nickmu skr ganti demetrianikki?? trus yang sararocks?
jual froyo (frozen yogurt) makk... hadohhh anak ITS ga pernah main2 ke mall yee ?? ahaha *peace!!*
ReplyDeleteyaa kapan2 kalo kita jalan bertiga lagi ma Pudi (sama Khusni jg kalo bisa), ke sana yaa :]
demetrianikki itu username twitter-ku, sararocks ya tetep nama eke bo' :D