Tuesday, 22 September 2009

Prayers, Hope and Surprise!

Saya merasa banyak mendapat kado lebih awal di ulang tahun kali ini. Banyak banget surprise yang tak terkira dan bikin saya merasa lebih baik, lebih bahagia dan lebih mensyukuri apa yang saya punya :]

Waktu itu saya iseng buka YM dan melihat ID Pudika lagi on, saya pun ngajak dia chat. Eh nggak taunya dia ngabarin mau ngajakin ketemuan bareng Raisa, sahabat saya yang terdampar di Jakarta dan sekarang mau pulang kampung. Saya langsung melihat celah-celah dalam jurnal di mana kita bisa reuni. Paling memungkinkan ya Kamis, saya totally free karena cuma kuliah pagi sampe jam 9. Ternyata Raisa cuma bisa sampe Rabu doang, dia nggak nginep soalnya. Cuma transit trus malemnya langsung kembali ke desanya ;]

P1010448 copy copy
Raisa, moi, Pudi

Karena waktu itu udah malem, pembicaraan ditunda dan biar masing-masing nyari jalan keluar kapan enaknya bisa ketemu. Soalnya jarang banget nih ketemu Raisa, dulu pas masih kuliah di Surabaya aja susahnya amit-amit padahal saya sama dia satu universitas. Tapi kampusnya beda hehe (FYI, saya kampus B dan dia kampus C). Jadi, sekarang gimana caranya lah pokoknya bisa ketemu.

P1010449 copy copy
di salah satu cermin di kampus saya :]

Pas malem-malem saya mau mengistirahatkan mata, mendadak si Raisa sms ngajakin buka bareng. Berarti ketemuannya malem pas mau buka. Okelah tak apa, setelah perdebatan ini itu tentang ke mana kita bakal Bubar akhirnya keputusan digetok di Wapo deket kampus saya. Jam 5 kita ke sana dan semua meja ternyata sudah direservasi. Padahal itu masih jam 5 for God's sake! Terpaksa kita harus angkat kaki (ya masa' angkat tangan?!) dari situ dan kembali kebingungan di mana buka puasanya. Saya menyarankan satu tempat saya biasa makan siang bareng anak-anak BLM, Boaz. Pudi dan Raisa ok jadi kita langsung terbang ke tempat yang berjarak beberapa meter dari Wapo itu. Bahkan di warung kecil itu pun tempatnya penuh beberapa menit kemudian, untungnya kita langsung ke situ. Kalo nggak, bisa nggak buka hari itu :[

Usai buka, kita solat Maghrib dulu di kampus saya dan tentunya foto-foto bareng dong buat kenang-kenangan!! :D

The best moment in my life, honesty, is when I meet my old fellas :]

-- -- -- -- --


Mencari baju buat Lebaran itu susah-susah gampang, tema baju Lebaran tahun ini sih maunya Vintage dan saya tahu nyari baju model begitu di toko bukan perkara mudah. Jadi saya memutuskan berburu di online shop di Multiply. Nemu online shop yang jual dress vintage juga karena keberuntungan, klik sana klik sini dan akhirnya nyambung ke online shop yang khusus jual baju-baju era 60-70an. Sialnya, baju-baju yang ada di katalog kalau nggak lagi dibook ya udah Sold :[ Mana itu baju-bajunya pada lucu-lucu dan bikin mupeng berat huffhh... Akhirnya sampailah saya di cutie flea, di situ saya menemukan dress vintage lucu yang nggak dibook dan belum terjual. Yes! Waktu melihat harganya, saya menganga kaget soalnya murah banget. Oke, saya udah kira-kira berapa bujet yang harus saya keluarkan terhitung sama ongkos kirimnya. Eh, waktu saya tengok contact person-nya, ternyata tokonya berlokasi di Surabaya. Setelah tanya-tanya dan deal, si mbaknya bilang kalau ongkirnya free. Double YAY!!! :D

01 dress packet
02 dress packet
03 dress


Dua hari kemudian barangnya nyampe, soalnya kita deal pas tengah malam dan saya baru bisa transfer sore keesokan harinya. Ternyata juga, saya transfernya kebanyakan hoho. Si mbak-nya bilang harganya IDR 25.000 dan saya transfer 35.000, trus katanya uangnya ntar diselipin di dalam paketnya. Perasaan, waktu itu sih liatnya IDR 35.000, saya belum cek lagi harganya di katalog beneran IDR 35.000 atau nggak hehe.

Waktu bajunya dilihat nyokap dan adek saya yang kecil, semua mengira-ngira bajunya beli di manaaa gitu dan harganya selangit. Sampai tulisan ini dibuat, saya belum bilang di mana saya beli dan harganya berapa. Saya cuma bilang kalau baju itu belinya di Surabaya. Biar mereka penasaran ahaha.


-- -- -- -- --


Di hari yang sama waktu saya nunjukin baju baru saya, malamnya mendadak ada orang nyariin saya di rumah. Saya pun penasaran siapa yang malam-malam nyariin saya, saya keluar dan menemukan laki-laki pake helm sama bawa bungkusan coklat bentuk kotak.

Pas saya buka pager, bapak itu keliatan buru-buru nyodorin dua lembar kertas putih ke saya buat ditandatangani. Saya liat logo yang cukup familiar di sudut kiri atas kertas, JNE. Jadi bapak ini adalah kurir yang mengantarkan pesanan saya. Saya menduga-duga dalam hati, bikin deg-degan pengen tahu apakah dugaan saya benar.

Pak Kurir: Maaf ya, Mbak, nganternya malem.
Saya: Oh ya, nggak apa-apa, Pak.
Pak Kurir: Barangnya banyak yang harus dianter soalnya.
Saya: Oh...

Setelah tanda tangan dan menyerahkan paket itu ke saya, pak kurir langsung tancap gas. Mungkin masih banyak banget paket yang harus diantar menjelang Lebaran begini. Terakhir pas saya window shopping di Multiply sih, udah banyak toko-toko yang ngasih batas waktu terakhir pemesanan karena mengikuti hari libur shipping service-nya. Saya bisa bayangin gimana hectic-nya pesanan yang masuk dan mendesak minta diantar. Semangat, Pak Kurir!! :D

Dan setelah masuk ke dalam rumah, orang-orang pada nanyain siapa yang nyariin saya tadi dan bungkusan apa yang sedang saya bawa. Saya cuma bilang, "Kurir ngater paket." dan saya bawa itu paket ke kamar. Saya membukanya kayak di dalamnya itu makanan yang sudah saya nanti-nanti dan saya sangat kelaparan. Sobekan pertama kertas pembungkusnya udah kelihatan bungkus putih kardus, saya makin menggila nyobekin kertasnya. Dan akhirnya, walaa... isinya tepat seperti dugaan saya. WONDERSHOE. Pesanan saya.

04 shoes
05 shoes
06 shoes


Kalau diitung-itung, periode pengerjaan sepatu pesanan saya lebih cepat sekitar 2 atau 3 hari. That's the surprise! I didn't predict it'd be finished this fast :]

Hasilnya bener-bener nggak mengecewakan, sepatunya bagus banget. Emang keliatan ya sepatu yang bagus sama yang murahan hehe (ketauan nih biasa beli yang murahan ;p). Meskipun nyokap sempet komplain gara-gara saya nggak dengerin pesan beliau buat nggak beli barang online (karena itu juga saya nggak bilang beli dress vintage itu di mana), tapi saya bisa jelaskan bahwa saya nggak kecewa sama pesanan saya yang satu ini. Yang saya dapat ya persis seperti yang saya harapkan.

Bulan depan pesan yang mana yaa... :]


-- -- -- -- --


Khusus buat yang satu ini, saya agak bingung. Ini kado bukan ya? hehe

Di post sebelumnya saya udah cerita kalau saya ikut seleksi anak magang di salah satu lembaga Psikologi Terapan punya kampus. Dan hasilnya... jeng jeng jeng... I'm in!

Di satu sisi, saya bersyukur dan saya bisa melihat keluarga saya bahagia karenanya. Tapi di sisi lain, saya kok malah seperti mengalami anti-klimaks dari semua ini. Saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri, "Bisakah saya melakukannya?". Afni yang saya curhatin pun langsung menunjukkan respon nggak terima dan malah berbalik mendukung saya. "Kita sesama rekan kerja harus saling mensupport..." begitu katanya. Ya, dia juga ketrima dan akan jadi rekan kerja saya selain teman kuliah selama setahun ke depan :]

Entah kenapa saya malah apatis sama keadaan yang satu ini. Di awal, saya sih nothing to lose karena saya memang berniat ikut buat mengetahui sampai sejauh mana kemampuan saya dan pengen tahu hasil Psikotes-nya. Eh, ternyata saya lolos sampai tahap interview dan ujungnya saya diterima jadi anak magang. Waktu interview, saya udah deg-degan. Bukan proses interview-nya yang bikin saya deg-degan tapi keputusan apakah saya diterima atau tidak yang bikin saya cemas. Saya bertaruh nggak akan diterima waktu itu, dengan rasionalisasi saya nggak punya nilai presentasi waktu role play. But then, I lose and I got in.

Teman-teman saya yang juga ketrima mengucapkan selamat tapi kok saya ya biasa aja, no euphoria or whatever. Semoga ini cuma sementara, saya sedang mencari faktor yang bisa membuat saya semangat jadi anak magang. Insya Allah sudah saya temukan and I hope it could be last till the end of my year. Amin :]


-- -- -- -- --


Kado lainnya datang lebih bermakna dan lebih berkesan buat saya. Dari Yang Maha Kuasa. Seperti yang sudah saya tulis beberapa hari yang lalu, pelajaran dari-Nya itu merupakan kado terbaik buat saya tahun ini.

Saya hanya bisa tersenyum bahagia, senyum yang dalam dengan mengucap syukur yang tak terkira. Sampai mau nangis rasanya kalau inget semua kejadian itu, bukan karena kejadiannya yang tidak mengenakkan di hati tetapi bagaimana Allah mencoba menunjukkan pada saya. Bagaimana Allah mencoba menujukkan perhatiannya pada saya dan membuat saya sadar akan itu.

Subhanallah :]


-- -- -- -- --


Lebaran ternyata maju lebih cepat dari dugaan saya. Saya lihat di kalender tanggal 21 dan awal puasa kan tanggal 23 jadi perkiraan saya antara 21 atau 22, tapi nyatanya banyak yang bilang jatuh pada tanggal 20. Exactly on my birthday :]

Berhari-hari sebelumnya saya menyiapkan mental untuk hari itu, dan yang terpenting sehari sebelumnya. Di mana tepat setahun yang lalu saya kehilangan nenek saya tercinta. Saya masih belum siap melihat 'kekosongan' itu somehow. Nggak ada lagi sosok yang dijadikan tempat buat sungkem dan akan memberikan saya nasehat berupa doa tulus. I miss that moment so bad.

Lebaran tahun lalu sih berlalu agak sepi, keluarga besar saya masih dalam suasana berduka meskipun meninggalnya nenek saya waktu itu sekitar seminggu sebelum Lebaran tapi tanpa keberadaan beliau rasanya Lebaran jadi nggak lengkap. Meski demikian, keluarga besar saya bukanlah orang-orang yang suka menyimpan duka (saya doang kayaknya). Lebaran tahun lalu itu, meski masing-masing masih menyimpan rasa sedih tetapi kita semua berusaha buat cheer up dan menyambut Idul Fitri seperti seharusnya. Bukankah itu hakikat Idul Fitri yang sebenarnya, sebuah hari Kemenangan? :]

Dan semoga Lebaran tahun ini, saya bisa memaknainya lebih baik. Semoga eyang-eyang saya di atas sana bisa melihat bahwa kami semua di sini sedang berbahagia merayakan hari yang suci dan berdoa semoga mereka juga bisa merasakan kebahagiaan kami di sini. Amin.


-- -- -- -- --


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H. Minal Aidzin Wal Faidzin. Mohon maafkan tutur kata dan perbuatan saya yang mungkin tidak berkenan di hati selama ini :]

Monday, 14 September 2009

La La Land

Minjem judul lagunya Demi Lovato boleh dong? :]

Life updates kali ini isinya seru-seruan doang. Mulai dari artworks yang BERHASIL saya selesaikan di sela-sela tugas kuliah yang mencekik tanpa ampun sampai pengalaman saya keluar zona aman.

Masih inget sketsa fashion illustration yang saya buat dua minggu yang lalu kan? Yap, akhirnya saya menyelesaikannya juga dan inilah hasilnya. Ada 6 gambar dalam 6 kartu terpisah. Tentunya gambar-gambar itu nggak cuma iseng saya bikin, ada tujuannya tenang aja *so what??*. Ada 6 orang beruntung (atau sebaliknya ya?) yang akan menerima 6 kartu tersebut. Siapa aja mereka? Kalo saya sebutin di sini, nggak jadi surprise dong buat mereka ;] Jadi, sementara ini nikmatin aja dulu yaa hasil karya saya :D

right 1
right 2
art 1
art 2

-- -- -- -- --

Akhirnya Sour Sally mendarat juga di Surabaya!!! Setelah J.Co, wisata froyo saya (yang nyendat-nyendat gara-gara kesibukan kuliah) sampai juga di perhentian kedua yaitu Sour Sally. Franchise froyo yang udah populer banget di Jakarta ini ada di Tunjungan Plaza Surabaya. Waktu itu saya mesen pake topping Oreo karena lagi sakit perut jadi menghindari makan yang asem-asem kayak stroberi yang selalu jadi topping wajib. Ternyata enak juga makan yogurt pake topping selain buah :]

Sour Sally
pesanan saya

Saya juga nyicip pake topping mochi (hasil nyolek punya Mia) dan rasanya... biasa aja. Mochinya mungil banget sampe rasanya tenggelam sama asemnya froyo. Yang bisa saya rasain sih cuma kenyal-kenyal aja sama lembut-lembut halus hehe.

Coba Sour Sally bagi-bagi merchandise juga, pasti saya beli (asal harganya masih manusiawi dan bukan dewawi). Maskot logonya lucu banget!!!

Oh ya, I brought the cute green spoon home ;]

-- -- -- -- --

Zona aman saya adalah segala hal yang berhubungan dengan internet dan arts, you know what I mean. Maka, untuk pertama kalinya saya menantang diri dengan ikut mendaftar magang di salah satu lembaga milik kampus dan saya lolos tahap Psikotesnya.

Waktu sesi FGD (Focus Group Discussion) sih lumayan, biasa-biasa aja kayak diskusi di kelas pas kuliah. Begitu sesi Role Play, saya benar-benar nggak bisa pegangan ke mana-mana. Role play-nya adalah memperagakan tester yang sedang menguji! Jelaslah saya nggak ngerti dan nggak tahu apa yang harus dilakukan. Waktu ngelihat daftar tes yang akan dirole-playkan, untungnya sama dengan rangkaian tes waktu Psikotes. Jadi, untungnya juga, saya masih inget apa aja yang tadi dilakukan dan dikatakan oleh mbak-mbaknya :]

Di tes yang pertama, saya berperan jadi asisten tester. Masih sederhana, membagikan lembar tes dan pensil trus balik lagi ke belakang. Kebetulan giliran saya adalah dua tes yang terakhir, jadi saya masih punya waktu buat mempersiapkan mental dan hati *halah*. Time keeper bilang waktu kurang 10 menit waktu role play tes sesi pertama sedang berlangsung. Kok cepet? pikir saya waktu itu. Akhirnya tester yang saya asistenin mempercepat role-nya karena yang di belakang masih banyak. Nyampe tes ke-3, waktunya tinggal 5 menit. Dalam hati saya bilang, masa si Endah (tester tes ke-3) bagi waktu sama saya masing-masing 2.5 menit? Feeling saya waktu itu bilang waktunya nggak bakal cukup sampe saya dan ternyata feeling saya itu benar! Saya nggak sempat role play. Agak aneh juga rasanya soalnya saya ngerasa role play itu bagian paling inti dari tahap awal seleksi ini, menunjukkan gimana kita membawakan dan mengadministrasikan sebuah alat tes. Saya pasrah.

Menurut kabar burung (Elang, hehe), pengumuman yang lolos bakal ditempel jam 5 sore. Pas jam 5, saya udah nanya sana-sini lewat SMS dan Twitter tapi nggak ada jawaban juga. Akhirnya, sekitar jam 6, ada SMS dari Mia yang isinya daftar nama-nama yang lolos ke tahap interview esok harinya. And I was one of them! :D

Pertamanya tentu Alhamdulillah yang terucap meski dalam hati, berikutnya saya masih deg-degan apa yang bakal ditanyain pas interview ntar.

Next Magangers
Berasa kurcaci: moi, Mia, Hana

Dan besoknya, saya pun pergi interview dan langsung dipanggil giliran pertama bersama satu orang teman. Nggak, kita nggak diwawancarai bareng-bareng, kita beda ruangan. Waktu udah duduk dihadapan para juri, eh asessor maksudnya, saya langsung diajak bicara sama salah satu dari mereka. Saya diberitahu supaya nggak perlu nervous dan bersikap biasa aja. Saya nggak nervous, tapi saya ngos-ngosan gara-gara naik tangga dan nggak dikasih kesempatan ambil napas dulu -,-'

Hasilnya? Yah, saya sukses meracau dan haha-hihi sama asessor-nya :D Nggak tau deh hasilnya gimana, for me, nothing to lose anyway ;]

Waktu keluar dari ruangan interview, ternyata saya menemukan perbedaan dengan ruangan sebelah tempat teman saya masih diinterview. Di mana perbedaannya? Asessor. Saya diwawancarai 5 orang sekaligus, sedangkan teman saya cuma 3 orang! Untungnya yang mewawancarai pada baik, kalo jutek semua ya bye-bye internship. Karena saya malah akan balik jutek ke mereka nantinya hoho.

-- -- -- -- --

Waktu bongkar-bongkar (gudang kaleee) folder foto-foto, saya nemuin tumpukan (pengandaian aja hehe) foto makanan yang nggak pernah saya sentuh. Cuma dipindah doang dari MMC ke laptop. Melihat tumpukan foto-foto yang bikin ngiler pas siang-siang di bulan Ramadhan itu, saya pun jadi punya ide buat bikin pameran foto. Di mana? Nggak usah jauh-jauh (dan pastinya tanpa dipungut biaya alias gratis), di sini aja. Jadi kan itu foto-foto nggak nganggur gitu aja hoho. Anyway, ternyata saya juga baru nyadar kalo saya suka banget motretin makanan dan hasilnya (menurut saya dan beberapa orang teman) memang bagus. Mungkin ini sebuah pertanda suatu hari nanti saya jadi fotografer kuliner. AMIIIINNNN YA ALLAH.

Check out my first exhibition on the next post!




P.S.: more photos, as ussual, will be following on Deviantart

Saturday, 12 September 2009

A Point of View

I told you on the couple last post that several problems haunting my life like crazy and now, I think, I got a lesson from it.

Kejadian akhir-akhir ini (selain prestasi akademik terakhir yang tidak progresif) membuat saya banyak merenung, yes I told you before. Dan sekarang semakin membuat saya merenung lebih lama dan lebih dalam. Banyak hal yang membuat saya tidak habis pikir kenapa bisa terjadi, bukan pada saya atau bahkan kehidupan saya. Yang saya tanyakan adalah kenapa bisa terjadi pada X atau dalam situasi Y atau apalah yang secara tidak langsung masih berkaitan dengan saya tapi saya tidak menduga prediksi saya bisa tepat. In negative way.

Bingung? Baiklah, saya langsung pada intinya saja. I'm gonna talk about friends. Honestly, I've never got friends-thingy like this before. Permasalahan dengan seorang teman akan selesai dengan kata 'maaf' dan bahkan masalahnya pun sangat ringan sampai mudah dilupakan hanya dalam beberapa menit setelah baikan. Yang saya hadapi akhir-akhir ini sudah merupakan sebuah dinamika sungguhan dalam kelompok masyarakat dan saya sedikit terkejut karenanya.

Saya tidak akan membahas permasalahan apa tepatnya yang sedang saya hadapi, karena itu tidak penting. What matter is the way I see the problems and what lessons I got from them. Because I'm talking about friends, so the lesson is certainly based on that topic.

1. Teman sejati is a true friend a.k.a bestfriend
Sosok teman sejati sangat sulit dicari, someone who will stay there when you reach the lowest point in your life. Seseorang yang akan menjagamu ketika bersama maupun tidak. Seorang saudara yang akan menutupi keburukan saudaranya di hadapan orang lain, mengutip Hadis Riwayat Muslim dari Abu Hurairah: "Barangsiapa yang menutupi aib saudara muslimnya, maka Allah akan menutup aibnya di dunia maupun di akhirat" :]

2. Mulut terkadang lebih tajam dari mata pedang

Keep it silent if it's necessary. Dengan adanya ujian-ujian ini saya jadi sadar kalau akhir-akhir ini saya tidak diam lagi seperti dulu, which become a reminder for me to come back to the path I should be. Apa yang keluar dari mulut ini, terkadang bisa menghancurkan seseorang dan mengubah sudut pandang pemikirannya. Bisa baik, tapi juga bisa buruk. So, you'd better THINK first before you say something, THINK about the EFFECT to your self, to the people you talk with, to other people who heard it accidentally or to the people you talk about.

3. Blend means blend, not grouping with your own kind
Ketika kita berada bersama dengan orang lain, dalam skala besar (forum misalnya), then appreciate people around you with not buzzing alone with your best fellas or whatsoever. Bayangkan kalau kamu yang berada sendirian di tengah orang-orang yang sudah saling mengenal dan nggak ngerti apa yang mereka bicarakan karena kamu nggak pernah/jarang bersama mereka. Males banget kan? Mau nimbrung, iya kalo yang dibahas itu topik untuk umum. Kalau masalah pribadi? Jadi rikuh sendiri kan. Jadi kesampingkan dulu 'masalah'-mu dengan sahabat dan membaurlah dengan membahas topik bersama yang lebih umum (and of course more fun!).

4. Bestfriends ain't a tissue paper
They're not used, they're accompany and support you no matter what. Biasanya ini menyangkut masalah akademis: kuliah, sekolah de el el. Kalo lagi butuh, dibaik-baikin kayak tuan putri, eh .. giliran lagi berantem langsung deh didepak gitu aja kayak nggak pernah kenal. Nggak hanya pada sahabat/teman, we are human, we are social creature. Bertemanlah bukan karena kamu butuh seseorang di saat-saat tertentu, tapi bertemanlah karena kamu butuh seorang teman dalam hidupmu.

5. Backstabber is a coward
Bentuknya macam-macam, mulai menghasut sampai ngomongin di belakang. Tapi pada intinya, backstabber adalah musuh tersembunyi yang berwajah teman. This is more dangerous because they know you inside and out and they can break you down just like that! Why I named them coward? Karena mereka bilang suka tapi aslinya benci abis, karena mereka nggak berani bilang benci di depan orangnya langsung dan beraninya cuma menghasut orang-orang di sekitarnya dan malah ngejelek-jelekin di belakang orangnya. Backstabber juga punya nama lain, si muka dua. Kasihan ya, nggak punya muka pasti sampe beli dua biji.

6. Honesty will keep your friendship longer
Katakan sejujurnya dan langsung pada orangnya, nggak perlu ngedumel di belakang dan jadinya malah bergosip. Bukankah itu gunanya teman? Tempat pengkritik dan pemberi saran? Teman yang paling dekat dengan kita, yang bisa menilai kita luar dalam, yang bisa komplain tanpa kita merasa tersinggung karena kita percaya itu untuk kebaikan kita juga. Like I said on the #5, ngomongin temen sendiri di belakang sama aja kayak backstabber. Communicate it if you don't like and they will smile because you make her/his life better.


Dan saya rasa, kesimpulan dari permasalahan beruntun yang saya hadapi belakangan adalah selalu mencari hikmah dan pelajaran yang coba ditunjukkan oleh Tuhan. By introspection :]

Karena ujian-ujian itu intinya adalah untuk membuat hidup kita lebih berkualitas dan lebih bermakna, tentunya supaya kita menjadi lebih baik di masa depan. Trust me, every problems you gotta deal with your besties is the best way to know them. It will increase the quality of your friendship :]




P.S.: and I couldn't say anything than billion litter of thanks to the One who give me life so I got a best gift in my birthday :]

Tuesday, 1 September 2009

Lovely September

September, my favorite month, is finally coming! Horayyy!! Why is that? Because in this month I was born years a go :] Sementara itu, saya ingin menuliskan wishlist yang saya harap bisa saya dapatkan di bulan ini. Yah, itung-itung jadi referensi buat yang mau ngasih saya kado :D

One... two... three... Go!


blazer

Boyfriend blazer

#1 Black/Grey Blazer

I want this soooo bad but I still have no time to go and grab some :[ And looking for blazer with this style is a bit difficult, karena yang biasanya menjual blazer model begini setau saya hanya toko-toko branded yang JELAS mahal harganya. I plan to just sew some instead ;]


boots

I want the brown one

#2 Suede Ankle-boot
Sudah dari awal tahun ini saya pengen banget punya sepatu model ini, tapi masih belum kesampaian karena nyarinya di sini susah. Model yang saya pengen maksudnya, kebanyakan boot-nya terlalu tinggi, terlalu ramai dengan fringe-nya atau model sol sepatunya saya nggak suka. Dan ketika menemukan model yang saya pengen, warnanya nggak ada :[ Sebenarnya saya udah nemuin, model dan warna yang cocok di sebuah online shop, tapi kali ini harganya yang nggak cocok. Mahal gila!



Demi Lovato - Here we go again cover album

#3 Demi Lovato - Here we go again
What I can say with this one? Nothing. It's absolutely obvious that this album rocks!


Blue Bloods series

#4 Blue Blood Series
Sudah niat menabung dari jauh-jauh hari tapi masih belum juga kesampaian :[ Padahal masih rencana mau beli satu dulu, tapi budget kok rasanya tidak juga mengindikasikan dukungan yang signifikan.



iPod pouch
camera pouch

I wanna make this one by my self

#5 Cute camera pouch
Nyarinya susssssssaaaaaaaaaaahhhh banget! Jangan bilang kenapa saya nggak googling. I did dan nemunya ya di luar negeri sana di mana harganya juga sangat di luar logika. Banyak nemu sih di etsy.com, aje gile. Ngiler, ngiler deh kalo masuk situs itu -,-' Rencana mau bikin sendiri dulu yang dari bahan flanel, tapi beli kain flanelnya itu juga kapan T.T


Nigella Recipe Books


#6 Nigella Recipe Book
Pernah suatu kali saya jalan-jalan ke TGA dan menemukan buku Nigella, tapi bukan buku resepnya melainkan buku biografinya. And you know how much the price is? Rp 300.000,- Itu buku biografinya doang for God's sake! Sampai sekarang sih saya belum nemuin buku kumpulan resep Nigella di toko buku yang sering saya kunjungi, di Periplus pun rasanya juga nggak ada. I really wanna have this book since she always saves me from cooking-phobia :D

Kalau saya tulis semua wishlist saya, nanti jadinya malah daftar barang-barang yang harus saya beli dong ahaha. Sejauh ini enam saja, supaya bisa jadi reminder buat saya untuk stick dulu sama yang enam ini dan (sejenak) mengesampingkan lainnya.

Oh I wish I had a money machine right now.

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin