Saya merasa banyak mendapat kado lebih awal di ulang tahun kali ini. Banyak banget surprise yang tak terkira dan bikin saya merasa lebih baik, lebih bahagia dan lebih mensyukuri apa yang saya punya :]
Waktu itu saya iseng buka YM dan melihat ID Pudika lagi on, saya pun ngajak dia chat. Eh nggak taunya dia ngabarin mau ngajakin ketemuan bareng Raisa, sahabat saya yang terdampar di Jakarta dan sekarang mau pulang kampung. Saya langsung melihat celah-celah dalam jurnal di mana kita bisa reuni. Paling memungkinkan ya Kamis, saya totally free karena cuma kuliah pagi sampe jam 9. Ternyata Raisa cuma bisa sampe Rabu doang, dia nggak nginep soalnya. Cuma transit trus malemnya langsung kembali ke desanya ;]
Karena waktu itu udah malem, pembicaraan ditunda dan biar masing-masing nyari jalan keluar kapan enaknya bisa ketemu. Soalnya jarang banget nih ketemu Raisa, dulu pas masih kuliah di Surabaya aja susahnya amit-amit padahal saya sama dia satu universitas. Tapi kampusnya beda hehe (FYI, saya kampus B dan dia kampus C). Jadi, sekarang gimana caranya lah pokoknya bisa ketemu.
Pas malem-malem saya mau mengistirahatkan mata, mendadak si Raisa sms ngajakin buka bareng. Berarti ketemuannya malem pas mau buka. Okelah tak apa, setelah perdebatan ini itu tentang ke mana kita bakal Bubar akhirnya keputusan digetok di Wapo deket kampus saya. Jam 5 kita ke sana dan semua meja ternyata sudah direservasi. Padahal itu masih jam 5 for God's sake! Terpaksa kita harus angkat kaki (ya masa' angkat tangan?!) dari situ dan kembali kebingungan di mana buka puasanya. Saya menyarankan satu tempat saya biasa makan siang bareng anak-anak BLM, Boaz. Pudi dan Raisa ok jadi kita langsung terbang ke tempat yang berjarak beberapa meter dari Wapo itu. Bahkan di warung kecil itu pun tempatnya penuh beberapa menit kemudian, untungnya kita langsung ke situ. Kalo nggak, bisa nggak buka hari itu :[
Usai buka, kita solat Maghrib dulu di kampus saya dan tentunya foto-foto bareng dong buat kenang-kenangan!! :D
The best moment in my life, honesty, is when I meet my old fellas :]
-- -- -- -- --
Mencari baju buat Lebaran itu susah-susah gampang, tema baju Lebaran tahun ini sih maunya Vintage dan saya tahu nyari baju model begitu di toko bukan perkara mudah. Jadi saya memutuskan berburu di online shop di Multiply. Nemu online shop yang jual dress vintage juga karena keberuntungan, klik sana klik sini dan akhirnya nyambung ke online shop yang khusus jual baju-baju era 60-70an. Sialnya, baju-baju yang ada di katalog kalau nggak lagi dibook ya udah Sold :[ Mana itu baju-bajunya pada lucu-lucu dan bikin mupeng berat huffhh... Akhirnya sampailah saya di cutie flea, di situ saya menemukan dress vintage lucu yang nggak dibook dan belum terjual. Yes! Waktu melihat harganya, saya menganga kaget soalnya murah banget. Oke, saya udah kira-kira berapa bujet yang harus saya keluarkan terhitung sama ongkos kirimnya. Eh, waktu saya tengok contact person-nya, ternyata tokonya berlokasi di Surabaya. Setelah tanya-tanya dan deal, si mbaknya bilang kalau ongkirnya free. Double YAY!!! :D
Dua hari kemudian barangnya nyampe, soalnya kita deal pas tengah malam dan saya baru bisa transfer sore keesokan harinya. Ternyata juga, saya transfernya kebanyakan hoho. Si mbak-nya bilang harganya IDR 25.000 dan saya transfer 35.000, trus katanya uangnya ntar diselipin di dalam paketnya. Perasaan, waktu itu sih liatnya IDR 35.000, saya belum cek lagi harganya di katalog beneran IDR 35.000 atau nggak hehe.
Waktu bajunya dilihat nyokap dan adek saya yang kecil, semua mengira-ngira bajunya beli di manaaa gitu dan harganya selangit. Sampai tulisan ini dibuat, saya belum bilang di mana saya beli dan harganya berapa. Saya cuma bilang kalau baju itu belinya di Surabaya. Biar mereka penasaran ahaha.
-- -- -- -- --
Di hari yang sama waktu saya nunjukin baju baru saya, malamnya mendadak ada orang nyariin saya di rumah. Saya pun penasaran siapa yang malam-malam nyariin saya, saya keluar dan menemukan laki-laki pake helm sama bawa bungkusan coklat bentuk kotak.
Pas saya buka pager, bapak itu keliatan buru-buru nyodorin dua lembar kertas putih ke saya buat ditandatangani. Saya liat logo yang cukup familiar di sudut kiri atas kertas, JNE. Jadi bapak ini adalah kurir yang mengantarkan pesanan saya. Saya menduga-duga dalam hati, bikin deg-degan pengen tahu apakah dugaan saya benar.
Pak Kurir: Maaf ya, Mbak, nganternya malem.
Saya: Oh ya, nggak apa-apa, Pak.
Pak Kurir: Barangnya banyak yang harus dianter soalnya.
Saya: Oh...
Setelah tanda tangan dan menyerahkan paket itu ke saya, pak kurir langsung tancap gas. Mungkin masih banyak banget paket yang harus diantar menjelang Lebaran begini. Terakhir pas saya window shopping di Multiply sih, udah banyak toko-toko yang ngasih batas waktu terakhir pemesanan karena mengikuti hari libur shipping service-nya. Saya bisa bayangin gimana hectic-nya pesanan yang masuk dan mendesak minta diantar. Semangat, Pak Kurir!! :D
Dan setelah masuk ke dalam rumah, orang-orang pada nanyain siapa yang nyariin saya tadi dan bungkusan apa yang sedang saya bawa. Saya cuma bilang, "Kurir ngater paket." dan saya bawa itu paket ke kamar. Saya membukanya kayak di dalamnya itu makanan yang sudah saya nanti-nanti dan saya sangat kelaparan. Sobekan pertama kertas pembungkusnya udah kelihatan bungkus putih kardus, saya makin menggila nyobekin kertasnya. Dan akhirnya, walaa... isinya tepat seperti dugaan saya. WONDERSHOE. Pesanan saya.
Kalau diitung-itung, periode pengerjaan sepatu pesanan saya lebih cepat sekitar 2 atau 3 hari. That's the surprise! I didn't predict it'd be finished this fast :]
Hasilnya bener-bener nggak mengecewakan, sepatunya bagus banget. Emang keliatan ya sepatu yang bagus sama yang murahan hehe (ketauan nih biasa beli yang murahan ;p). Meskipun nyokap sempet komplain gara-gara saya nggak dengerin pesan beliau buat nggak beli barang online (karena itu juga saya nggak bilang beli dress vintage itu di mana), tapi saya bisa jelaskan bahwa saya nggak kecewa sama pesanan saya yang satu ini. Yang saya dapat ya persis seperti yang saya harapkan.
Bulan depan pesan yang mana yaa... :]
-- -- -- -- --
Khusus buat yang satu ini, saya agak bingung. Ini kado bukan ya? hehe
Di post sebelumnya saya udah cerita kalau saya ikut seleksi anak magang di salah satu lembaga Psikologi Terapan punya kampus. Dan hasilnya... jeng jeng jeng... I'm in!
Di satu sisi, saya bersyukur dan saya bisa melihat keluarga saya bahagia karenanya. Tapi di sisi lain, saya kok malah seperti mengalami anti-klimaks dari semua ini. Saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri, "Bisakah saya melakukannya?". Afni yang saya curhatin pun langsung menunjukkan respon nggak terima dan malah berbalik mendukung saya. "Kita sesama rekan kerja harus saling mensupport..." begitu katanya. Ya, dia juga ketrima dan akan jadi rekan kerja saya selain teman kuliah selama setahun ke depan :]
Entah kenapa saya malah apatis sama keadaan yang satu ini. Di awal, saya sih nothing to lose karena saya memang berniat ikut buat mengetahui sampai sejauh mana kemampuan saya dan pengen tahu hasil Psikotes-nya. Eh, ternyata saya lolos sampai tahap interview dan ujungnya saya diterima jadi anak magang. Waktu interview, saya udah deg-degan. Bukan proses interview-nya yang bikin saya deg-degan tapi keputusan apakah saya diterima atau tidak yang bikin saya cemas. Saya bertaruh nggak akan diterima waktu itu, dengan rasionalisasi saya nggak punya nilai presentasi waktu role play. But then, I lose and I got in.
Teman-teman saya yang juga ketrima mengucapkan selamat tapi kok saya ya biasa aja, no euphoria or whatever. Semoga ini cuma sementara, saya sedang mencari faktor yang bisa membuat saya semangat jadi anak magang. Insya Allah sudah saya temukan and I hope it could be last till the end of my year. Amin :]
-- -- -- -- --
Kado lainnya datang lebih bermakna dan lebih berkesan buat saya. Dari Yang Maha Kuasa. Seperti yang sudah saya tulis beberapa hari yang lalu, pelajaran dari-Nya itu merupakan kado terbaik buat saya tahun ini.
Saya hanya bisa tersenyum bahagia, senyum yang dalam dengan mengucap syukur yang tak terkira. Sampai mau nangis rasanya kalau inget semua kejadian itu, bukan karena kejadiannya yang tidak mengenakkan di hati tetapi bagaimana Allah mencoba menunjukkan pada saya. Bagaimana Allah mencoba menujukkan perhatiannya pada saya dan membuat saya sadar akan itu.
Subhanallah :]
-- -- -- -- --
Lebaran ternyata maju lebih cepat dari dugaan saya. Saya lihat di kalender tanggal 21 dan awal puasa kan tanggal 23 jadi perkiraan saya antara 21 atau 22, tapi nyatanya banyak yang bilang jatuh pada tanggal 20. Exactly on my birthday :]
Berhari-hari sebelumnya saya menyiapkan mental untuk hari itu, dan yang terpenting sehari sebelumnya. Di mana tepat setahun yang lalu saya kehilangan nenek saya tercinta. Saya masih belum siap melihat 'kekosongan' itu somehow. Nggak ada lagi sosok yang dijadikan tempat buat sungkem dan akan memberikan saya nasehat berupa doa tulus. I miss that moment so bad.
Lebaran tahun lalu sih berlalu agak sepi, keluarga besar saya masih dalam suasana berduka meskipun meninggalnya nenek saya waktu itu sekitar seminggu sebelum Lebaran tapi tanpa keberadaan beliau rasanya Lebaran jadi nggak lengkap. Meski demikian, keluarga besar saya bukanlah orang-orang yang suka menyimpan duka (saya doang kayaknya). Lebaran tahun lalu itu, meski masing-masing masih menyimpan rasa sedih tetapi kita semua berusaha buat cheer up dan menyambut Idul Fitri seperti seharusnya. Bukankah itu hakikat Idul Fitri yang sebenarnya, sebuah hari Kemenangan? :]
Dan semoga Lebaran tahun ini, saya bisa memaknainya lebih baik. Semoga eyang-eyang saya di atas sana bisa melihat bahwa kami semua di sini sedang berbahagia merayakan hari yang suci dan berdoa semoga mereka juga bisa merasakan kebahagiaan kami di sini. Amin.
-- -- -- -- --
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H. Minal Aidzin Wal Faidzin. Mohon maafkan tutur kata dan perbuatan saya yang mungkin tidak berkenan di hati selama ini :]
Waktu itu saya iseng buka YM dan melihat ID Pudika lagi on, saya pun ngajak dia chat. Eh nggak taunya dia ngabarin mau ngajakin ketemuan bareng Raisa, sahabat saya yang terdampar di Jakarta dan sekarang mau pulang kampung. Saya langsung melihat celah-celah dalam jurnal di mana kita bisa reuni. Paling memungkinkan ya Kamis, saya totally free karena cuma kuliah pagi sampe jam 9. Ternyata Raisa cuma bisa sampe Rabu doang, dia nggak nginep soalnya. Cuma transit trus malemnya langsung kembali ke desanya ;]
Raisa, moi, Pudi
Karena waktu itu udah malem, pembicaraan ditunda dan biar masing-masing nyari jalan keluar kapan enaknya bisa ketemu. Soalnya jarang banget nih ketemu Raisa, dulu pas masih kuliah di Surabaya aja susahnya amit-amit padahal saya sama dia satu universitas. Tapi kampusnya beda hehe (FYI, saya kampus B dan dia kampus C). Jadi, sekarang gimana caranya lah pokoknya bisa ketemu.
di salah satu cermin di kampus saya :]
Pas malem-malem saya mau mengistirahatkan mata, mendadak si Raisa sms ngajakin buka bareng. Berarti ketemuannya malem pas mau buka. Okelah tak apa, setelah perdebatan ini itu tentang ke mana kita bakal Bubar akhirnya keputusan digetok di Wapo deket kampus saya. Jam 5 kita ke sana dan semua meja ternyata sudah direservasi. Padahal itu masih jam 5 for God's sake! Terpaksa kita harus angkat kaki (ya masa' angkat tangan?!) dari situ dan kembali kebingungan di mana buka puasanya. Saya menyarankan satu tempat saya biasa makan siang bareng anak-anak BLM, Boaz. Pudi dan Raisa ok jadi kita langsung terbang ke tempat yang berjarak beberapa meter dari Wapo itu. Bahkan di warung kecil itu pun tempatnya penuh beberapa menit kemudian, untungnya kita langsung ke situ. Kalo nggak, bisa nggak buka hari itu :[
Usai buka, kita solat Maghrib dulu di kampus saya dan tentunya foto-foto bareng dong buat kenang-kenangan!! :D
The best moment in my life, honesty, is when I meet my old fellas :]
-- -- -- -- --
Mencari baju buat Lebaran itu susah-susah gampang, tema baju Lebaran tahun ini sih maunya Vintage dan saya tahu nyari baju model begitu di toko bukan perkara mudah. Jadi saya memutuskan berburu di online shop di Multiply. Nemu online shop yang jual dress vintage juga karena keberuntungan, klik sana klik sini dan akhirnya nyambung ke online shop yang khusus jual baju-baju era 60-70an. Sialnya, baju-baju yang ada di katalog kalau nggak lagi dibook ya udah Sold :[ Mana itu baju-bajunya pada lucu-lucu dan bikin mupeng berat huffhh... Akhirnya sampailah saya di cutie flea, di situ saya menemukan dress vintage lucu yang nggak dibook dan belum terjual. Yes! Waktu melihat harganya, saya menganga kaget soalnya murah banget. Oke, saya udah kira-kira berapa bujet yang harus saya keluarkan terhitung sama ongkos kirimnya. Eh, waktu saya tengok contact person-nya, ternyata tokonya berlokasi di Surabaya. Setelah tanya-tanya dan deal, si mbaknya bilang kalau ongkirnya free. Double YAY!!! :D
Dua hari kemudian barangnya nyampe, soalnya kita deal pas tengah malam dan saya baru bisa transfer sore keesokan harinya. Ternyata juga, saya transfernya kebanyakan hoho. Si mbak-nya bilang harganya IDR 25.000 dan saya transfer 35.000, trus katanya uangnya ntar diselipin di dalam paketnya. Perasaan, waktu itu sih liatnya IDR 35.000, saya belum cek lagi harganya di katalog beneran IDR 35.000 atau nggak hehe.
Waktu bajunya dilihat nyokap dan adek saya yang kecil, semua mengira-ngira bajunya beli di manaaa gitu dan harganya selangit. Sampai tulisan ini dibuat, saya belum bilang di mana saya beli dan harganya berapa. Saya cuma bilang kalau baju itu belinya di Surabaya. Biar mereka penasaran ahaha.
-- -- -- -- --
Di hari yang sama waktu saya nunjukin baju baru saya, malamnya mendadak ada orang nyariin saya di rumah. Saya pun penasaran siapa yang malam-malam nyariin saya, saya keluar dan menemukan laki-laki pake helm sama bawa bungkusan coklat bentuk kotak.
Pas saya buka pager, bapak itu keliatan buru-buru nyodorin dua lembar kertas putih ke saya buat ditandatangani. Saya liat logo yang cukup familiar di sudut kiri atas kertas, JNE. Jadi bapak ini adalah kurir yang mengantarkan pesanan saya. Saya menduga-duga dalam hati, bikin deg-degan pengen tahu apakah dugaan saya benar.
Pak Kurir: Maaf ya, Mbak, nganternya malem.
Saya: Oh ya, nggak apa-apa, Pak.
Pak Kurir: Barangnya banyak yang harus dianter soalnya.
Saya: Oh...
Setelah tanda tangan dan menyerahkan paket itu ke saya, pak kurir langsung tancap gas. Mungkin masih banyak banget paket yang harus diantar menjelang Lebaran begini. Terakhir pas saya window shopping di Multiply sih, udah banyak toko-toko yang ngasih batas waktu terakhir pemesanan karena mengikuti hari libur shipping service-nya. Saya bisa bayangin gimana hectic-nya pesanan yang masuk dan mendesak minta diantar. Semangat, Pak Kurir!! :D
Dan setelah masuk ke dalam rumah, orang-orang pada nanyain siapa yang nyariin saya tadi dan bungkusan apa yang sedang saya bawa. Saya cuma bilang, "Kurir ngater paket." dan saya bawa itu paket ke kamar. Saya membukanya kayak di dalamnya itu makanan yang sudah saya nanti-nanti dan saya sangat kelaparan. Sobekan pertama kertas pembungkusnya udah kelihatan bungkus putih kardus, saya makin menggila nyobekin kertasnya. Dan akhirnya, walaa... isinya tepat seperti dugaan saya. WONDERSHOE. Pesanan saya.
Kalau diitung-itung, periode pengerjaan sepatu pesanan saya lebih cepat sekitar 2 atau 3 hari. That's the surprise! I didn't predict it'd be finished this fast :]
Hasilnya bener-bener nggak mengecewakan, sepatunya bagus banget. Emang keliatan ya sepatu yang bagus sama yang murahan hehe (ketauan nih biasa beli yang murahan ;p). Meskipun nyokap sempet komplain gara-gara saya nggak dengerin pesan beliau buat nggak beli barang online (karena itu juga saya nggak bilang beli dress vintage itu di mana), tapi saya bisa jelaskan bahwa saya nggak kecewa sama pesanan saya yang satu ini. Yang saya dapat ya persis seperti yang saya harapkan.
Bulan depan pesan yang mana yaa... :]
-- -- -- -- --
Khusus buat yang satu ini, saya agak bingung. Ini kado bukan ya? hehe
Di post sebelumnya saya udah cerita kalau saya ikut seleksi anak magang di salah satu lembaga Psikologi Terapan punya kampus. Dan hasilnya... jeng jeng jeng... I'm in!
Di satu sisi, saya bersyukur dan saya bisa melihat keluarga saya bahagia karenanya. Tapi di sisi lain, saya kok malah seperti mengalami anti-klimaks dari semua ini. Saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri, "Bisakah saya melakukannya?". Afni yang saya curhatin pun langsung menunjukkan respon nggak terima dan malah berbalik mendukung saya. "Kita sesama rekan kerja harus saling mensupport..." begitu katanya. Ya, dia juga ketrima dan akan jadi rekan kerja saya selain teman kuliah selama setahun ke depan :]
Entah kenapa saya malah apatis sama keadaan yang satu ini. Di awal, saya sih nothing to lose karena saya memang berniat ikut buat mengetahui sampai sejauh mana kemampuan saya dan pengen tahu hasil Psikotes-nya. Eh, ternyata saya lolos sampai tahap interview dan ujungnya saya diterima jadi anak magang. Waktu interview, saya udah deg-degan. Bukan proses interview-nya yang bikin saya deg-degan tapi keputusan apakah saya diterima atau tidak yang bikin saya cemas. Saya bertaruh nggak akan diterima waktu itu, dengan rasionalisasi saya nggak punya nilai presentasi waktu role play. But then, I lose and I got in.
Teman-teman saya yang juga ketrima mengucapkan selamat tapi kok saya ya biasa aja, no euphoria or whatever. Semoga ini cuma sementara, saya sedang mencari faktor yang bisa membuat saya semangat jadi anak magang. Insya Allah sudah saya temukan and I hope it could be last till the end of my year. Amin :]
-- -- -- -- --
Kado lainnya datang lebih bermakna dan lebih berkesan buat saya. Dari Yang Maha Kuasa. Seperti yang sudah saya tulis beberapa hari yang lalu, pelajaran dari-Nya itu merupakan kado terbaik buat saya tahun ini.
Saya hanya bisa tersenyum bahagia, senyum yang dalam dengan mengucap syukur yang tak terkira. Sampai mau nangis rasanya kalau inget semua kejadian itu, bukan karena kejadiannya yang tidak mengenakkan di hati tetapi bagaimana Allah mencoba menunjukkan pada saya. Bagaimana Allah mencoba menujukkan perhatiannya pada saya dan membuat saya sadar akan itu.
Subhanallah :]
-- -- -- -- --
Lebaran ternyata maju lebih cepat dari dugaan saya. Saya lihat di kalender tanggal 21 dan awal puasa kan tanggal 23 jadi perkiraan saya antara 21 atau 22, tapi nyatanya banyak yang bilang jatuh pada tanggal 20. Exactly on my birthday :]
Berhari-hari sebelumnya saya menyiapkan mental untuk hari itu, dan yang terpenting sehari sebelumnya. Di mana tepat setahun yang lalu saya kehilangan nenek saya tercinta. Saya masih belum siap melihat 'kekosongan' itu somehow. Nggak ada lagi sosok yang dijadikan tempat buat sungkem dan akan memberikan saya nasehat berupa doa tulus. I miss that moment so bad.
Lebaran tahun lalu sih berlalu agak sepi, keluarga besar saya masih dalam suasana berduka meskipun meninggalnya nenek saya waktu itu sekitar seminggu sebelum Lebaran tapi tanpa keberadaan beliau rasanya Lebaran jadi nggak lengkap. Meski demikian, keluarga besar saya bukanlah orang-orang yang suka menyimpan duka (saya doang kayaknya). Lebaran tahun lalu itu, meski masing-masing masih menyimpan rasa sedih tetapi kita semua berusaha buat cheer up dan menyambut Idul Fitri seperti seharusnya. Bukankah itu hakikat Idul Fitri yang sebenarnya, sebuah hari Kemenangan? :]
Dan semoga Lebaran tahun ini, saya bisa memaknainya lebih baik. Semoga eyang-eyang saya di atas sana bisa melihat bahwa kami semua di sini sedang berbahagia merayakan hari yang suci dan berdoa semoga mereka juga bisa merasakan kebahagiaan kami di sini. Amin.
-- -- -- -- --
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H. Minal Aidzin Wal Faidzin. Mohon maafkan tutur kata dan perbuatan saya yang mungkin tidak berkenan di hati selama ini :]