Wednesday, 18 February 2009

Freedom Writers

Penulis Richard Lagravenese 
Staring:
Hilary Swank, Mario

A very incredible movie I've ever seen. This movie talked about a world issue: racism in United States. Film yang diproduseri oleh pemain utamanya sendiri, Hilary Swank ini berdasarkan kisah nyata. Ceritanya diangkat dari diary murid-murid ruang 203 Woodrow Wilson High School. Bersetting di sebuah kota di Amerika bernama Long Beach dan berlangsung pada tahun 1994, ketika seorang guru baru hasil pertukaran (volunteer integration) dari New Port Beach dipindahkan ke Wilson. Named Erin Gruwell, an English teacher who brought a change in class 203. Pada saat itu, peperangan antar geng yang mengatasnamakan ras terjadi di mana-mana. Baku tembak, perkelahian antar geng sampai kerusuhan massal merupakan hal biasa yang terjadi. Alasannya sederhana saja, perebutan teritori (wilayah) untuk mempertahankan kehidupan dan kehormatan bangsa (masing-masing).

Talking about teritory, somehow it sounds like inhuman. Sehingga pertemuan pertama kelas bahasa Inggris di mana Ms.Gruwell mengajar pun menjadi ricuh karena beragamnya ras yang ada di dalamnya; Latino, Afro-American, White, Chinese, Cambodian, Jewish. Menurut mereka, it's better when the other race doesn't share the same place with another. Ms.Gruwell mencoba menengahi namun malah mendapat penolakan karena dianggap 'you know nothing about us' bahkan seorang murid kulit hitam meneriakinya 'Stop acting like you understand our situation!'. Ms.Gruwell tidak menyerah begitu saja, ia terus berusaha menjalankan tugasnya sebagai guru bahasa Inggris dengan baik sekaligus menyatukan murid-muridnya yang berasal dari beragam ras dengan memberikan sebuah jurnal yang hanya berupa sebuah buku tulis sederhana pada masing-masing murid di mana mereka bisa menuliskan apapun di sana.

Banyak pihak yang memandang upaya mulianya ini dengan tatapan pesimis. Di luar itu, Erin Gruwell harus dihadapkan pada kenyataan bahwa ia tidak mendapat dukungan dari suami tercintanya (diperankan oleh Patrick Dempseyyeah that man from Grey's Anatomy) dan memintanya untuk bercerai. Bagaimana Erin G. bisa bertahan sementara dukungan untuknya nyaris tidak ada? Tidak dari suaminya, bahkan pihak sekolah sendiri.

Film yang disponsori oleh MTV ini memang tidak memenangkan sebuah nominasi Oscar sekalipun mengusung tema yang sama seperti film peraih Piala Oscar, Crash. Tapi, konflik, peristiwa dan penekanan nilai-nilai kebenarannya lebih mendalam bahkan ada poin penyelesaiannya. Apa yang dilakukan Ms.G tidak terbatas pada perubahan pada diri murid-murid di kelas 203, namun berdampak pada keluarga murid-murid tersebut di mana efek yang didapat bernilai positif. Lebih besar lagi, bersama murid-muridnya, Erin G. mendirikan yayasan penulis dengan mengangkat semangat yang sama ketika berada di kelas 203 dan ditujukan untuk seluruh siswa di Amerika. Erin Gruwell kemudian memutuskan untuk meninggalkan Wilson dan mengajar di California State University di kota yang sama.

No comments:

Post a Comment

I'd love to read all your sweet comments.
Please leave it on the box below and I'll reply as soon as I can :)
Have a nice day! x

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin