Saturday, 24 January 2009

Dream on, dream on!

Masih dalam semarak pelantikan Presiden Amerika, Barrack H. Obama, saya mau sedikit berbagi cerita. Terlepas dari bagaimana latar belakang dan bagaimana gaya berpolitik Obama, saya mau mengambil sisi positif dari kemunculan Obama di permukaan periode ini.


Tentu banyak yang udah tahu kalau Obama pernah mengenyam pendidikan di SD Menteng 01 Jakarta, mendadak teman-teman kecil Obama waktu itu jadi sering masuk TV menjelang election dan inagurasi untuk dimintai komentar mengenai kawan lama mereka itu. Nah, hal inilah yang menarik buat saya. Bukan mengenai apa yang diceritakan teman-teman masa kecil Obama itu tetapi bahwa pepatah gapailah cita-cita setinggi langit itu ternyata memang nyata.

Well, mungkin dulunya Obama nggak pernah bercita-cita jadi presiden negara adidaya itu but let see it again, miracle is always there waiting for us to come and chance never stay away from anybody. Setiap orang punya chance yang sama dan tinggal bagaimana kita menyikapinya. Obama adalah salah satu orang yang menyikapi kesempatan di hadapannya dengan bersikap optimis dan bekerja keras.

Alright, now I'm not gonna talk about those shits anymore. I'm not here for campaign or give some good words or whatever.
And this is what I'm gonna talk about. Did anyone see it from the childhood's story of Obama when he lived in Indonesia (yang cuma 2 tahun itu) which the media has been exposed? That nothing impossible in this world? Well, that's what I see from that memorable life story of Obama.

Pastinya teman-teman kecil Obama di SD Menteng itu nggak bakal nyangka kalau temen mereka yang aneh dulu itu sekarang memegang kekuasaan di negara superpower, Amerika. Ini nih yang bikin saya sadar kalau kata impossible itu rasanya nggak usah diciptakan saking useless-nya. Ini juga yang membuat saya sadar kalau teman-teman yang kelihatan sepele di sekeliling kita itu suatu saat bisa jadi somebody, termasuk kita sendiri.

Mungkin dulu waktu kecil, waktu main sama temen-temen segeng kita suka ngayal kalo gede mau jadi apa. Ada yang pengen jadi dokter (basic banget!), polisi (lebih basic lagi!!), atau pramugari. Atau mungkin juga ada yang pengen jadi diplomat (kayak saya hehe). Well, meskipun sudah terlambat (karena saya udah setua ini), tapi saya jadi menghargai impian-impian yang meluncur dari mulut anak kecil meskipun kedengarannya remeh itu. Karena mimpi itu suatu saat bisa jadi kenyataan, dengan kerja keras dan ikhtiar tentunya.

Dari dulu saya selalu berpikir bahwa Amerika itu negara mimpi, you can be anything in America. Anything. Nggak bakal ada yang menghalangi impian kita untuk jadi kenyataan, mau jadi dancer kek, mau jadi pelukis, mau jadi fashion designer, mau jadi... apapun. Karena negara itu seperti memberi kesempatan dan fasilitas bagi warganya untuk mewujudkan mimpinya. Sedangkan di negara kita, mungkin ada doktrin bahwa mimpi itu hanya untuk pengangguran. Well, Andrea Hirata bisa ke Perancis itu berangkat dari mimpi lho. Seolah ada peraturan tak tertulis yang mengatakan bahwa jangan pernah bermimpi yang tidak-tidak. Mimpi itu hak setiap manusia, kita bebas mengimpikan apa saja. Termasuk keliling dunia gratis :]


Mimpi, impian, merupakan harapan di mana harapan itu bisa juga berarti doa. Dan sebuah doa pasti ditujukan pada Yang Maha Kuasa. Sekali lagi, di Amerika, anak-anaknya selalu ditanamkan untuk percaya pada mimpi mereka. Believe in your dreams. Saya akan tanamkan itu juga buat anak saya kelak karena nggak ada yang membahagiakan di dunia ini selain mimpi yang terkabul.

Saya nggak akan membahas bagaimana kondisi negara ini sehingga menyebabkan mimpi-mimpi anak-anak Indonesia sirna begitu saja. Karena kita semua tahu bagaimana tanggapan negara ini tentang mimpi warganya.

Well, I think that's it. Jangan pernah meremehkan teman-teman yang ada di sekelilingmu. Siapa tahu salah satu dari mereka nantinya adalah astronot pertama Indonesia. Dream on, people!

P.S.: ada yang mau tanda tangan saya sekarang? :]

[RECIPE] Cupcake, cupcake!

Yeah, akhirnya saya keturutan juga bikin cupcake! Tanpa bantuan nyokap sama sekali!!! Am I great? Am I great? huh? huh? HUH??

Well, agenda saya di minggu kedua liburan saya yang long lasting ini *lebay* adalah bikin cupcake. Kalo bikin pancake udah hampir tiap pagi saya bikin buat sarapan, sekarang saya mau bikin cupcake yang kalo kamu coba googling gambarnya pasti langsung ngiler.

Resepnya sebenernya juga hasil browsing, tapi nggak di Google. Melainkan di Youtube. Lho kok? Iya, emang sih kita bisa cari resep apapun lewat Youtube. Tips make make up aja ada kok, apalagi resep memasak. Tapi gimana caranya bisa tahu kalo hasil resepnya itu reliable alias bisa dipercaya? Hmm... saya kenalin sama professor saya, Nigella Lawson. Video-nya bisa dilihat di Youtube atau mungkin bisa koleksi resep-resepnya di situsnya. Kalau di rumah langganan TV kabel, bisa juga ikutin acaranya di Discovery Travel and Living. Honestly, she's the one makes me do this crazy little thing called baking :]


Alright, selain bisa nonton videonya, berikut ini saya tuliskan resepnya buat yang kurang bisa memahami video Nigella di atas.


Hiasan:
meses
sprinkles
chocochip

Cara membuat:
1. Masukkan bahan sesuai urutan di atas kecuali susu putih cair, aduk adonan sampai merata baru kemudian tuangkan susu sambil terus diaduk.
2. Olesi cup di dalam cetakan dengan mentega sampai merata. Hal ini tidak perlu dilakukan, kalau cup yang digunakan adalah aluminium cup.
3. Tuangkan adonan ke dalam cup sampai setengahnya, karena adonan akan mengembang ketika dipanggang.
4. Panaskan oven kemudian masukkan cetakan ke dalamnya dan panggang sampai sekitar 20 menit.
5. Di 10 menit pertama, silahkan dicek kematangannya. Tusuk kue terdekat dengan tusuk gigi atau tusuk sate, lihat apabila ujung tusuk menyisakan adonan mentah berarti kue belum matang tapi kalo hanya sekedar basah kemungkinan kue sudah hampir matang.
6. Bila sudah matang, angkat kue dan keluarkan dari cetakannya dengan bantuan spatula kecil bila sudah dingin.
7. Sekarang kita buat icing-nya, aduk putih telur dalam mangkuk sampai berbusa kemudian masukkan gula halus dan cuka. Aduk sampai merata.
8. Siapkan beberapa mangkuk kecil, sesuaikan dengan jumlah warna yang ingin digunakan dan tuang adonan icing ke mangkuk-mangkuk tersebut.
9. Teteskan pewarna yang berbeda di masing-masing mangkuk dan aduk sampai warna merata. Jangan meneteskan pewarna terlalu banyak bila ingin warna pastel (muda).
10. Oleskan icing berwarna tadi di atas kue dengan bantuan sendok teh supaya lebih cepat. Pastikan icing merata di seluruh permukaan kue.
11. Terakhir, taburkan hiasan di atasnya sesukamu. Nggak cuma hiasan yang sudah saya sebutkan di atas yang bisa digunakan, tapi bisa juga ditambah hiasan menggunakan spread icing atau coklat cair.
12. Selain menggunakan icing, di video juga dijelaskan tentang penggunaan coklat untuk cover kue. Panaskan susu di atas panci dan masukkan coklat yang sudah diparut atau dipotong-potong supaya lebih cepat meleleh.
13. Nggak perlu terlalu lama, angkat panci dan aduk sampai merata. Kemudian tuangkan di atas kue sampai merata di seluruh permukaannya. Bisa juga ditambahkan hiasan sprinkles.
14. Cupcake pun siap dinikmati.

Tips: lakukan pembuatan icing dengan cepat karena icing cepat mengering.

Khusus waktu mengoleskan icing di atas kue, saya dibantu oleh adik saya yang waktu itu lagi asyik main game di laptop saya. Seperti yang udah saya bilang, pembuatan dan pengolesan icing harus cepat karena cepat kering. Well, it's kinda fun in this part because you can spread any color that you want and put any sprinkles on the top of the cake. My lil brother enjoy it!


Oh, mungkin yang udah nonton videonya agak bingung ngelihat catatan saya. Ada sedikit improvisasi emang, kalau Nigella memberikan pilihan antara vanili untuk kue putih dan coklat bubuk untuk kue coklat tapi saya memasukkan keduanya dengan porsi yang sudah dikira-kira sebelumnya. Lalu untuk resep icing, mungkin gampangnya bisa aja beli tepung icing di toko bahan kue. Anyway, resep icing yang saya tulis di atas itu merupakan resep ala Bude saya yang cetakan cupcake sekaligus cup-nya udah saya rampok :]

Total budget semuanya sih cuma Rp 8000, soalnya saya cuma beli susu dan menteganya :] Lainnya ambil stok di dapur dan bahkan sprinkles, pewarna biru sama gula halusnya disumbang sama Bude saya hehe. Maka, kalau kamu punya saudara atau bahkan nyokap yang pinter masak, bersyukurlah kalo kamu pengen bikin makanan apapun. Karena mereka selalu punya stok di dapur, jadi kamu bisa hemat pengeluaran buat beli bahannya. Ini tips juga anyway!

Okay, I'm done here and it's time for you to try out what I've done and of course you can tell me later. Have fun baking!

Friday, 16 January 2009

Chronicle of Narnia: Prince Caspian


Directed by Andrew Adamson

Staring: Ben BarnesWilliam Moshley, Skandar Keynes, Georgie Henley, Anna Popplewell

Masih dibintangi aktor-aktor yang sama seperti sekuel sebelumnya, Narnia kali ini menawarkan petualangan baru bagi keempat Pevensie bersaudara. Dalam film ini, dikisahkan Peter, Susan, Edmund dan Lucy sudah menjalani setahun kehidupan di Inggris dan mereka pun mulai beradaptasi dengan kehidupan mereka yang sesungguhnya. Namun, ketika terompet Narnia ditiup oleh seseorang, mereka pun harus dihadapkan pada kenyataan bahwa Narnia tengah memanggil mereka kembali ke tanah kerajaan.

Masih juga melibatkan peperangan antar dua kubu, kali ini Narnia harus berperang melawan bangsa Tamerine yang telah merebut tanah kekuasaan Narnia seribu tahun lalu. Ketika Raja dan Ratu mereka mendadak menghilang karena kembali ke dunianya. Belum lagi konflik internal dalam kerajaan Tamerine, seorang pangeran yang melarikan diri karena akan dibunuh pamannya yang ingin menggantikan tahta sang pangeran dengan putranya sendiri yang baru saja lahir ke dunia. Prince Caspian pun akhirnya harus menerima kenyataan bahwa bangsa Narnia itu masih ada dan tidak seburuk dan sejahat perkiraan leluhurnya yang terdahulu.

Sekuel ini menampilkan view yang cantik sekali dibandingkan film pendahulunya. Mulai pantai pasir putih dengan air laut yang jernih dan reruntuhan istana yang begitu indah dengan tanaman-tanaman merambat yang menggantung di sana-sini. Somehow saya melihatnya bukan seperti tempat yang mengerikan seperti kebanyakan reruntuhan bangunan kuno, saya salut banget sama penata cahaya dan editornya yang membuat scene di bagian itu kelihatan seperti cerita dongeng kuno yang cantik.

Dan selain peperangan, persaingan dan sebagainya itu masih ada sedikit kisah romance antara Prince Caspian dan Susan yang kini sudah tumbuh dewasa. Well, kalau nantinya ada kelanjutan dari film ini, saya ingin lihat kelanjutan kisah cinta mereka. Saya nggak setuju gitu waktu Peter dan Susan memutuskan nggak kembali lagi ke Narnia, karena menurut saya mereka Narnian yang sampai kapanpun akan kembali ketika Narnia membutuhkan mereka.

Secara keseluruhan sih, nggak ada yang perlu dikritik dari film ini menurut saya. Kecuali rambut Lucy yang selalu kelihatan lurus rapi sekalipun habis tertiup angin sekalipun. Seharusnya dibiarkan natural saja seperti Susan dan yang lainnya. Aneh aja ngelihat setiap pergantian frame rambutnya yang tadinya agak messy, mendadak rapi kembali kayak habis dicatok.

Hmm yang jelas saya benar-benar terhibur sama sekuel film yang dari film pertama ini nggak mengecewakan, meskipun saya belum baca bukunya :]

Mamma Mia!

Directed by Phyllida Lloyd
Staring: Meryl Streep, Pierce Brosnan, Amanda Seyferd

Satu lagi film musikal yang saya tonton, Mamma Mia menawarkan view yang juga cantik selain adegan menyanyi dan menari yang ditonjolkan dalam film ini. Dibintangi aktris senior Meryl Streep yang bikin siapa aja menganga takjub melihat aktingnya yang luar biasa.

Mamma Mia mengisahkan Sophie (Amanda Seyferd) yang hendak menikah dengan pacarnya Sky di usia 20 tahun, ia ingin mengetahui identitas ayahnya yang sampai sekarang pun belum ia ketahui karena ibunya sendiri, Donna (Meryl Streep), juga tidak yakin siapa di antara ketiga mantan pacarnya yang telah menghamilinya. Sophie pun mengundang ketiganya; Sam (Pierce Brosnan), Harry dan Bill, untuk menghadiri pesta pernikahannya tanpa sepengetahuan ibunya. Sophie beranggapan bahwa ia akan segera mengetahui yang mana ayahnya di antara ketiga pria mantan pacar ibunya itu begitu ia melihatnya. Apakah Sophie akhirnya tau siapa ayahnya yang sebenarnya? Dan kenapa Donna malah merasakan dilema ketika bertemu salah satu dari mereka?

Film yang sampai akhir tahun 2008 lalu jadi Box Office di Inggris ini memang patut diacungi jempol. Menggunakan lagu-lagu lama milik ABBA yang dinyanyikan ulang oleh pemeran-pemerannya, seolah lirik lagu-lagu tersebut merupakan bagian dari percakapan yang terjadi. Seru banget pokoknya nonton film komedi-romantis yang dibintangi beberapa aktor besar ini!

Are we still in modern age?

It takes young victims until we all know that we are no more in modern age. I thought we were actually.

Seorang ayah mencium pipi putra kecilnya yang terbaring kaku di lengannya. Pria itu menangis pilu, tidak hanya satu orang putranya yang pergi dari kehidupannya. Tapi masih ada dua orang lagi yang sudah terbungkus kain kafan di dekat kakinya. Saya pun bisa merasakan bagaimana perasaan seorang ayah yang kehilangan 3 putranya sekaligus, di mana anak-anak itu masih sangat muda dan masa depan mereka masih begitu panjang.


Children, that's why it's getting wrong and worse.
Perang antar dua negara ini semakin menggelikan ketika yang menjadi korban adalah pihak yang lemah dan tidak berdosa, yang tidak tahu apa-apa tentang pertentangan konyol yang terjadi di negara mereka.


Women, in the other hand,
menjadi salah satu faktor kenapa semua ini menjadi semakin salah. Karena wanita-wanita ini berada di pihak yang salah. Pembela negara, mungkin itu yang mereka tanamkan di kepala masing-masing. But where's your conscience, girls? Don't you feel sorry about everything that happened to the kids, to the human in the same gender with you? I know they don't have a choice, but still, it's going wrong and worse when they get involved.

Jaman perang, saya pikir istilah itu cuma berlaku di masa lampau. Di mana kehidupan masih begitu primitif dan minim teknologi. Tapi ternyata pemikiran saya itu salah, masih ada negara yang memperebutkan wilayahnya sehingga masyarakat mereka pun berada dalam kondisi jaman perang, seakan berkontradiksi dengan jaman yang sudah melahirkan robot ini. Somehow it sounds riddiculous to me.

Bukannya seharusnya dengan kemajuan teknologi yang sekarang ini, semuanya bisa diselesaikan tanpa ada kekerasan dan korban berjatuhan? Bukannya perang perebutan wilayah dengan senjata berat dan serdadu di seluruh negeri itu produk lama peradaban?

Satu lagi yang menggelikan. Pihak yang seharusnya bisa menjadi perantara, yang seharusnya bisa mendinginkan kedua kepala itu, yang seharusnya berfungsi sesuai namanya, malah seolah mangkir dari kewajibannya. Saya hanya geleng kepala, selama setir itu masih tertanam di dasbor, mereka tidak akan bertindak apa-apa. Padahal seluruh body terdiri dari bermacam-macam bagian, kenapa kalah dengan satu setir yang sudah hampir tumbang?

This fact, this incident, makes me realize. That one violence's just gonna trigger another violence. No matter what the purpose, no matter who the victims are.

Well, this war is kinda too long. It's been years since the war had been declared. And don't they think how to finish this soon? Don't they ever think about listening to their kind friends outside? And don't the arrogant man think that war is sooo last year? Oh right, that's why they called arrogant.

It's like global warming still not enough being our problem. And this case, I feel like we ain't in millennium age or whatever. I feel like living in the time when my TV was black and white and had a bad sound and I wore vintage stuff.

This arogancy thing reminds me to a world war era once again, when there was a cold-hearted human who run a country and did genocide to anyone he thought useless. I think that kinda man had already gone to hell or something. Are they come back for the new version or what? Well honestly, they're not human I think.

Then it makes me proud of my country once again. Meskipun banyak masalah yang muncul di negara kita, yang tak kunjung usai dan semakin ruwet. Meskipun banyak yang menjelek-jelekkan citra negara ini, tapi setidaknya kita sudah merdeka. Kita punya teritori yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan di masa lalu dan jangan sampai negara kita yang kaya raya ini jatuh miskin.

Mungkin kita bukan negara adidaya, bukan negara penghasil teknologi canggih, bukan negara yang jadi tempat berhutang negara lain, tapi setidaknya kita punya persatuan itu. Punya kemampuan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas negara, sekalipun juga pernah ada konflik internal dan sempat kehilangan beberapa wilayah negara.

Well, saya pikir, manusia modern itu manusia yang bertindak dengan akal dan pikiran serta didukung dengan nuraninya. Bukan ototnya. Bukannya pola pikir 'let's war!' itu pola pikir barbar yang primitif. Sekali lagi, produk jaman purba. Saya pikir, orang-orang yang well-educated itu tentunya bisa berpikir dengan kepala dingin dan mencari jalan keluar sebuah masalah secara rasional.

Logikanya, perkembangan rasio manusia seharusnya akan membawa kita ke peradaban yang lebih damai dan jauh dari kekerasan.

So, I'm still wondering, can we still call this century as millenium age or we're back to the world war era with Blackberry?

Movie Marathon

Well, this is the first thing I did on my holy-holiday. I rented some movies that I wanted to watch months a go because I didn't have much time to watch them. Then I decided to make a list about the movies I gotta rent right when I got my holiday in hand. And now, it's right on my palm hand.
I rent three movies at once. It was Golden Compass, Chronicles of Narnia: Prince Caspian and Mamma Mia! Actually I planned to rent Camp Rock, Narnia: Prince Caspian, Mamma Mia! and Step Up for my first week of holiday. But apparently I wasn't lucky at the time so I didn't get my list fulfilled.
Alright I'm gonna give you some shits about the move then. Let see, Golden Compass and Narnia is kinda similar in some ways. You know, it's a fantasy movie and sort of fairy tale stuff or whatever. And for Narnia especially, well, it's quite too many pretty (and cute!!) guys for a fantasy movie, isn't it? :] But, that's OKAY.
FYI, I watched Narnia right after Golden Compass. And I'm kinda surprised that the Prince Caspian would be that charming (that's what the prince does, rite?) on that movie :D And Peter and Edmund, they've been grown up and they look adorable. I love the scene when Peter and Prince Caspian stand in front of the huge ice blocks where they both hypnotized by the evil queen who I forget her name. They got the same feeling and they made the same mistake. And it's kinda cool when a cute king and a charming prince stand together and realized that they want the same thing which they've been argued about since they first met.
And now about Golden Compass, I'm kinda scared when I heard that polar bear did the roar thing. Polar bear should be cute and cuddling, not scary. Well, I know if that happens in the real animal world but still, it scares me. And about the little girl, she's kinda too smart for a little kid I guess. I mean, the words she said is too adult-thing for a little girl. Well, I'd prefer say that it sounds too clever for a dunno-nothing-about-the-world girl. And Nicole Kidman, WOW, I've never seen her played the antagonist part. Even though I don't feel her played the part as a bad man, she's great still.
Then, the last one, MammaMia! After the bombastic High School Musical, Hairspray, Across the Universe and now this. Well, I have to say that Meryl Streep did her best in this movie. I mean, it's quite hard for a woman in her age. The dancing, the singing and of course the acting (the last point is her hobby I believe) is kinda too hard to do when you get older. She's the greatest actress I've ever seen. And Amanda Seyferd is kinda good too :]
And do you know what's the similiarity between Narnia above and MammaMia? Both setting is including beautiful blue ocean, it said river in Narnia but river doesn't have white sands on the sides. So, I think it was the ocean or sea. The oceans are clear, torquise, tempting and the view is really charming. Well, at least it charmed me :]
Mamma Mia! scenes
Narnia scenes
Aren't they beautiful, huh?
Well, from all those movies I rented on my holiday, I found something interesting. Actually it's the movie property from Chronicles of Narnia: Prince Caspian. No, not the Prince Caspian. It's the wardrobe anyway. The dress that Lucy wore when they first got back to the Narnia, yes the uniform. It's a must have item of today on my closet. And there's another one, it's the students bag, the vintage sling bag for school. I wanna have it too!!!
I want those stuff!!
Alright, I can't wait what I can do next week. Well, I got some plans actually but I don't know. Based on my experience, plans change. So just go with the flow, right? Did I mention that this is my holiday? Exactly.
P.S.: review about the movies? Sure, I wrote that. Check it on the REVIEW section on Channel bar.

Thursday, 8 January 2009

I got it!!!!!!!!!!!

AKHIRNYA!!! Sekali lagi, saya dibuat lega gara-gara Twilight. Kali ini mengenai penantian saya buat beli CD OST Twilight yang denger-denger rumornya sold out mulu di Jakarta yang udah lebih dulu rilis. Dan sekali lagi, saya bisa pamer ke temen-temen Twilight Indonesia kalo di Surabaya yang jauh dari ibukota ini, saya bisa punya CD yang sampe waktu saya nulis posting ini ada yang masih nyari di Jakarta :D

Actually, I've already had the soundtracks in my notebook, so it means that I knew the tracks. But, still, it's not complete till I have the original album :]

I'm not gonna talk about how good it is because you can read all my shits about that [ here ] alright? Jadi, sekarang saya mau berbagi gimana ceritanya saya dapetin itu CD yang LIMITED banget di Indonesia Raya ini.

Hari itu rencananya saya mau nonton Madagaskar 2 bareng adek saya. Sambil nunggu jam nonton yang masih sejam-an lagi, saya jalan muter-muter mall bareng nyokap dan adek. Usai beli Quickly, nyokap dan adek saya mutusin break deket konter Quickly. Daripada bengong, saya pun milih lihat-lihat di Disctarra. Nggak ada rencana sama sekali buat beli di toko itu, saya bahkan awalnya kepikiran mau nyari OST High School Musical 3.

Pas liat-liat di bagian rak artis luar negeri, mata saya melihat cover yang nggak asing lagi. Saya langsung ambil CD itu, OST Camp Rock (gotcha!). Ternyata di belakang CD itu juga ada CD OST MamaMia! yang DVD-nya baru rilis di Indonesia itu, saya pun iseng liat-liat. Eh, pas mendongak ke rak di atasnya, saya lihatlah itu CD yang bikin saya sampai memekik histeris. Kayaknya CD itu dikelilingi cahaya putih yang menyilaukan. Bagaikan dewa. I couldn't stop saying 'Oh My God!'. Apalagi, OST Twilight lah! Saya ambil satu yang paling luar, karena nggak pengen dapet CD yang cacat sedikitpun jadinya saya ambil juga satu lagi yang masih ada di rak buat pembanding. Eh ternyata tinggal dua biji! Satunya front case-nya scratched gitu dikit, jadi saya balikin lagi ke rak.

Kemudian saya teringat kalo lagi nggak bawa dompet, maka saya pun bergegas mendekati nyokap yang lagi duduk-duduk di deket konter Quickly yang ada di depan Disctarra (CD-nya saya taruh dulu lah!).

Saya : Ma, aku ngutang dulu dong
Nyokap : Ngutang ? *ketawa*

Sekalipun nyokap tertawa ngejek gitu, nyokap saya tetep mengabulkan permintaan saya *love you Mom!*

Saya : Beli ini nih *megang CD Twilight yang tadi*
Nyokap : Berapa harganya?
Saya : Nggak tahu
Nyokap : Kok nggak tahu, ya diliat dong harganya
Saya : Nggak ada nih

Trus nyokap saya pergi ke rak bagian lagu-lagu Indonesia, meninggalkan saya sendirian yang kebingungan nyari bandrol harga. Kemudian datanglah mas-mas penjaganya.

si Mas : Ada yang bisa dibantu, Mbak?
Saya : Mas, ini harganya berapa? *nyodorin CD-nya langsung*
si Mas : *ngeliatin barcode di balik CD case*
si Mas : 75 ribu, Mbak *balikin CD-nya ke saya*
Saya : Oh, makasi

Dan saya pun langsung meluncur ke nyokap yang ternyata lagi nyari CD Tompi yang baru.

Saya : 75 ribu, Ma
Nyokap : Hmm--Mbak ini Tompi yang baru bukan? *nyodorin album Tompi yang pertama*

Pas lagi nungguin si mbak kasir ngeluarin alarm dari dalam case-nya, saya nanya buat memastikan. Kata temen-temen yang udah dapet duluan, CD-nya ada posternya juga. Nah, yang saya liat, kok CD-nya nggak keliatan penuh. Biasa aja. Jangan-jangan nggak ada posternya.

Saya : Mbak, itu ada posternya nggak?
si Mbak : Nggak ada, Mbak

Saya cuma bisa mengerutkan kening, heran. Waktu si mbak ngebuka CD case-nya juga nggak ada lipetan-lipetan apa gitu yang mirip kertas poster. Saya pun merengut kecewa. Mungkin yang ada posternya yang special edition, batin saya.

Sampe di rumah, saya langsung menelanjangi CD yang baru saya dapatkan kayak durian runtuh itu. And you know what, cover depan yang saya kira buku saku berisi lirik ternyata adalah LIPETAN POSTER yang saya cari-cari dari tadi. Mungkin si mbak nggak tahu atau nggak ngira kalo lipetan itu ternyata sebuah MINI POSTER.

Sebelumnya sih saya berharap dapet yang gambar Edward, tapi nyatanya saya dapet yang the most common picture: Edward-Bella. Yah, tak apa lah, toh gambarnya juga bagus :] FYI, posternya beda-beda di tiap CD. Tapi paling banyak ya yang Edward-Bella. Katanya sih ada yang Edward, Bella, dan James gitu. Well, I guess my poster is not kinda bad sekalipun kembarannya segambreng :]



Monday, 5 January 2009

Photoshop Tutorial by Moi (REVISED)

INDONESIAN ONLY

Karena keterbatasan waktu yang saya miliki, saya jadi nggak bisa memenuhi permintaan teman-teman yang udah nyembah-nyembah *hehe* buat diajarin jurus-jurus rahasia saya main Photoshop :] Jadi, supaya saya nggak dihantui rasa bersalah mulu, saya mutusin buat merilis e-book ini supaya teman-teman berasa belajar langsung sama saya meskipun kita nggak duduk berdua di depan komputer.

Ok, silahkan download e-book berjudul "The Magic Book of Photo Editing" dengan mengklik tombol download di bawah ini. Don't worry, it's free of charge. Enjoy!


P.S. : apapun yang kamu pelajari lewat e-book ini, bukan sesuatu yang mutlak. Bermain di Photoshop itu berkaitan dengan warna-warni dan seni yang seringkali berhubungan dengan kreativitas. So, be creative!


LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin