Sepanjang saya di Sampang, saya belum pernah melihat langit merah ala sore milik Sampang. Jadilah saya, Ayik dan Putra cabut ke sawah buat nungguin langit bersemu merah sisa hari KKN.
Sawah dari tempat kontrakan itu seperti Plaza Surabaya dan WTC, sebelahan, tetanggaan. Jadi tinggal nyebrang doang udah sawah-sawah. Lihat sawah-sawah waktu matahari menguning itu cantik banget, daun-daun padi jadi kelihatan hijau terang yang bikin mood jadi nyaman. It was fabolous!
Jalan dikit lagi agak ke dalam desa dan melihat lebih banyak lagi sawah tapi frame langitnya lebih bagus lagi kayak di kalender, dengan matahari yang mulai bersembunyi di balik horizon. Cantik :]
Suatu malam saya diajakin pergi ke Api Tak Kunjung Padam, awalnya saya nggak berminat. Karena objek wisata yang seperti itu bukan objek wisata favorit saya, pikiran saya waktu itu "Nggak ada target buat motret". Tapi buat nemenin Ayik, bolehlah.
Pergi berempat bareng Ryo dan Putra, meninggalkan kota Sampang dan masuk ke Pamekasan. Jalur masuk ke objek wisata juga nggak bisa dibilang mulus, istilahnya, jalannya makadam. Memang ada bekas aspal, tapi sebagian besar sudah rusak berat dan kalau nggak hati-hati bisa oleng masuk sawah. Apalagi waktu itu kita ke sana malam hari. Horror to the max!
Sesampainya di sana, bayangan saya adalah sebuah area luas dengan lidah api tersebar menjulur-julur dari bawah tanah. Tapi yang saya dapati adalah sebuah lingkaran berpagar yang di dalamnya, yah, ada api yang tersebar menjulur-julur dari dalam tanah. Di beberapa titik malah digunakan untuk memasak oleh penduduk sekitar. Di sekeliling lingkaran itu juga tercium bau gas yang khas, Putra dan Ryo sempat menyebutkan nama gasnya tapi saya lupa hehe. Karena siangnya sempat hujan, jadi beberapa titik dalam lingkaran itu tidak menjulurkan api. Tapi kata dua cowok tadi, begitu tanahnya kering, apinya bakal keluar lagi. Lumayan takjub sih melihat ada api yang bisa menjulur dari bawah tanah begitu. But still, it ain't my fave object to shot :]
Dan Api Tak Kunjung Padam adalah objek terakhir yang saya kunjungi selama KKN yang sudah berlangsung sekitar sebulan. Nggak terasa emang, meski awalnya saya dan temen-temen sekamar sempet bikin kalender (nyomot kalender program yang dibikinin sekretaris) yang bisa dicoretin supaya kita bisa bilang "Wah udah H-sekian!" atau "Kurang 3 hari lagi kita pulang!".
Tapi semakin ke sini kalender itu udah nggak ada pengaruhnya lagi karena waktu bergulir cepet banget. Tiba-tiba udah minggu terakhir aja, padahal rasanya kemarin baru naruh koper di kamar trus jatuh ke kasur kelelahan.
Saya ngerasain KKN ini, yah, seperti mindset awal: latihan sebelum backpacking. Saya anggap ini liburan ke desa dan memang itu yang saya rasakan bareng temen-temen saya setim. Sama sekali nggak kerasa kayak orang KKN, atau memang KKN itu ya seperti ini? Hahaa
Ngantri mandi nggak pagi nggak malam, masak-masak bareng, goncengan bertiga, kadang malah nggak pake helm semua, main gitar, nyanyi-nyanyi malam-malam sampai ditegur tetangga (maaf ya, Pak, kita suka bikin ribut hihi), sampai joget-joget nggak jelas di hadapan masyarakat se-Sampang di event karnaval HUT Sampang. Semuanya jadi memori tersendiri buat saya.
Konflik? Tentu aja ada, baik secara personal atau terhadap tim saya sendiri. Tapi itu nggak bertahan lama karena tim saya solid dan permasalahan sepertinya enggan nongol lama-lama sama kita hehe. Saya nggak pernah ngerasa males temenan sama si A atau enggan deket-deket si B. Hebatnya, saya masih bisa toleran sama semua kekurangan teman-teman saya setim dengan tetap menjaga hubungan baik sama mereka. Padahal, in real life, saya udah jauhin itu orang sejauh-jauhnya. Itulah hebatnya tim saya, mereka menciptakan atmosfer seru yang bikin anggotanya betah dan nyaman di dalamnya.
Lewat postingan ini saya mau bilang makasih banyak sama temen-temen sekamar saya: Nanda yang anak-anak di luarnya tapi dewasa banget di dalam, Endah yang aslinya ngemong banget, Lilla yang mengingatkan saya sama temen SD saya dulu dan bikin saya geleng-geleng karena dia gamers sejati, "Bu Dokter" Dita yang hobi ninggalin barang-barangnya di mana-mana dan yang terakhir Ayik, teman sefakultas yang tadinya nggak deket dan ternyata hobi jalan-jalan juga. I'm gonna miss you all guys! Miss our moments together. Nggak peduli meski kamar kita dibilang kamar pemalas dibanding kamar sebelah, tapi tetep kamar kita paling seru! Berkat kalian saya betah ikut KKN ini, kalian lah yang pertama jadi motivator saya buat bertahan di KKN ini meski kalian nggak pernah sadar ;D I love you all!
Buat "Aengsareh Gank", kalian bikin KKN saya berarti banget, kalian adalah temen-temen baru yang rasanya udah saya kenal lama (Well, kecuali Dines kayaknya hehe). Dengerin celotehan "Pak Ketu" Denis yang medoknya selalu bikin ketawa, celetukan Bram yang cool dan sekaligus bikin pengen jitak, Debi dengan senyum zombie dan muka seriusnya yang malah bikin ngakak, Tika yang rajin dan kadang jadi ibunya anak-anak, Rizma yang selalu bikin rame, Tantu yang bak 'singa dilepas dari kandangnya' hehe, Alvin si gadget freak dan pangeran bergitar yang kalau ketawa mukanya bakpao semua, Ema si makcik Malay yang suka digodain anak-anak, JP (nama aslinya Ayu) yang mungil dan polos tapi makannya setara Putra, Rizca yang juga medok dan polos banget kalo nanya, Ryo yang multikultur dan sering jadi tombol subtitle kalau lagi ngobrol sama penduduk lokal hehe, Putra yang selalu ready kalau diajakin jalan, Dio yang suka bawa-bawa kertas sama pensil buat memuaskan hobi menggambarnya, Aji yang malesnya amit-amit tapi kadang bikin ngakak juga, Ayu "Nipponmoto" (karena ini juga yang bikin Ayu JP dipanggil JP doang, julukannya diambil karena dia dari Sastra Jepang, anak-anak iseng ngawur ngasih nama yang berbau Jepang) yang bawaannya tenang, orangnya murah senyum dan terakhir, Dines, temen SMP yang ketemu lagi di KKN ini, ternyata makin gendut dan diam-diam suka mellow sendiri sambil bawa gitar hahaa. Gonna miss you all guys! I'm so glad to have you all in my life. Makasi banget udah menciptakan tim yang menyenangkan buat kita semua :D
Dan yang terakhir, saya mau mengucap syukur pada Sang Pemberi Rizki. Karena-Nya saya bisa KKN di tempat yang nyaman, dengan tetangga yang ramah dan welcome sekali, bersama tim yang menyenangkan dan solid, melalui momen yang tidak pernah membuat saya sedih dan sulit untuk dilupakan.
Alhamdulilllahirabbilalamin :]
Sampai ketemu lagi lain waktu, Sampang!
Sawah dari tempat kontrakan itu seperti Plaza Surabaya dan WTC, sebelahan, tetanggaan. Jadi tinggal nyebrang doang udah sawah-sawah. Lihat sawah-sawah waktu matahari menguning itu cantik banget, daun-daun padi jadi kelihatan hijau terang yang bikin mood jadi nyaman. It was fabolous!
Jalan dikit lagi agak ke dalam desa dan melihat lebih banyak lagi sawah tapi frame langitnya lebih bagus lagi kayak di kalender, dengan matahari yang mulai bersembunyi di balik horizon. Cantik :]
Suatu malam saya diajakin pergi ke Api Tak Kunjung Padam, awalnya saya nggak berminat. Karena objek wisata yang seperti itu bukan objek wisata favorit saya, pikiran saya waktu itu "Nggak ada target buat motret". Tapi buat nemenin Ayik, bolehlah.
Pergi berempat bareng Ryo dan Putra, meninggalkan kota Sampang dan masuk ke Pamekasan. Jalur masuk ke objek wisata juga nggak bisa dibilang mulus, istilahnya, jalannya makadam. Memang ada bekas aspal, tapi sebagian besar sudah rusak berat dan kalau nggak hati-hati bisa oleng masuk sawah. Apalagi waktu itu kita ke sana malam hari. Horror to the max!
Sesampainya di sana, bayangan saya adalah sebuah area luas dengan lidah api tersebar menjulur-julur dari bawah tanah. Tapi yang saya dapati adalah sebuah lingkaran berpagar yang di dalamnya, yah, ada api yang tersebar menjulur-julur dari dalam tanah. Di beberapa titik malah digunakan untuk memasak oleh penduduk sekitar. Di sekeliling lingkaran itu juga tercium bau gas yang khas, Putra dan Ryo sempat menyebutkan nama gasnya tapi saya lupa hehe. Karena siangnya sempat hujan, jadi beberapa titik dalam lingkaran itu tidak menjulurkan api. Tapi kata dua cowok tadi, begitu tanahnya kering, apinya bakal keluar lagi. Lumayan takjub sih melihat ada api yang bisa menjulur dari bawah tanah begitu. But still, it ain't my fave object to shot :]
Dan Api Tak Kunjung Padam adalah objek terakhir yang saya kunjungi selama KKN yang sudah berlangsung sekitar sebulan. Nggak terasa emang, meski awalnya saya dan temen-temen sekamar sempet bikin kalender (nyomot kalender program yang dibikinin sekretaris) yang bisa dicoretin supaya kita bisa bilang "Wah udah H-sekian!" atau "Kurang 3 hari lagi kita pulang!".
Tapi semakin ke sini kalender itu udah nggak ada pengaruhnya lagi karena waktu bergulir cepet banget. Tiba-tiba udah minggu terakhir aja, padahal rasanya kemarin baru naruh koper di kamar trus jatuh ke kasur kelelahan.
Saya ngerasain KKN ini, yah, seperti mindset awal: latihan sebelum backpacking. Saya anggap ini liburan ke desa dan memang itu yang saya rasakan bareng temen-temen saya setim. Sama sekali nggak kerasa kayak orang KKN, atau memang KKN itu ya seperti ini? Hahaa
Ngantri mandi nggak pagi nggak malam, masak-masak bareng, goncengan bertiga, kadang malah nggak pake helm semua, main gitar, nyanyi-nyanyi malam-malam sampai ditegur tetangga (maaf ya, Pak, kita suka bikin ribut hihi), sampai joget-joget nggak jelas di hadapan masyarakat se-Sampang di event karnaval HUT Sampang. Semuanya jadi memori tersendiri buat saya.
Konflik? Tentu aja ada, baik secara personal atau terhadap tim saya sendiri. Tapi itu nggak bertahan lama karena tim saya solid dan permasalahan sepertinya enggan nongol lama-lama sama kita hehe. Saya nggak pernah ngerasa males temenan sama si A atau enggan deket-deket si B. Hebatnya, saya masih bisa toleran sama semua kekurangan teman-teman saya setim dengan tetap menjaga hubungan baik sama mereka. Padahal, in real life, saya udah jauhin itu orang sejauh-jauhnya. Itulah hebatnya tim saya, mereka menciptakan atmosfer seru yang bikin anggotanya betah dan nyaman di dalamnya.
Lewat postingan ini saya mau bilang makasih banyak sama temen-temen sekamar saya: Nanda yang anak-anak di luarnya tapi dewasa banget di dalam, Endah yang aslinya ngemong banget, Lilla yang mengingatkan saya sama temen SD saya dulu dan bikin saya geleng-geleng karena dia gamers sejati, "Bu Dokter" Dita yang hobi ninggalin barang-barangnya di mana-mana dan yang terakhir Ayik, teman sefakultas yang tadinya nggak deket dan ternyata hobi jalan-jalan juga. I'm gonna miss you all guys! Miss our moments together. Nggak peduli meski kamar kita dibilang kamar pemalas dibanding kamar sebelah, tapi tetep kamar kita paling seru! Berkat kalian saya betah ikut KKN ini, kalian lah yang pertama jadi motivator saya buat bertahan di KKN ini meski kalian nggak pernah sadar ;D I love you all!
Buat "Aengsareh Gank", kalian bikin KKN saya berarti banget, kalian adalah temen-temen baru yang rasanya udah saya kenal lama (Well, kecuali Dines kayaknya hehe). Dengerin celotehan "Pak Ketu" Denis yang medoknya selalu bikin ketawa, celetukan Bram yang cool dan sekaligus bikin pengen jitak, Debi dengan senyum zombie dan muka seriusnya yang malah bikin ngakak, Tika yang rajin dan kadang jadi ibunya anak-anak, Rizma yang selalu bikin rame, Tantu yang bak 'singa dilepas dari kandangnya' hehe, Alvin si gadget freak dan pangeran bergitar yang kalau ketawa mukanya bakpao semua, Ema si makcik Malay yang suka digodain anak-anak, JP (nama aslinya Ayu) yang mungil dan polos tapi makannya setara Putra, Rizca yang juga medok dan polos banget kalo nanya, Ryo yang multikultur dan sering jadi tombol subtitle kalau lagi ngobrol sama penduduk lokal hehe, Putra yang selalu ready kalau diajakin jalan, Dio yang suka bawa-bawa kertas sama pensil buat memuaskan hobi menggambarnya, Aji yang malesnya amit-amit tapi kadang bikin ngakak juga, Ayu "Nipponmoto" (karena ini juga yang bikin Ayu JP dipanggil JP doang, julukannya diambil karena dia dari Sastra Jepang, anak-anak iseng ngawur ngasih nama yang berbau Jepang) yang bawaannya tenang, orangnya murah senyum dan terakhir, Dines, temen SMP yang ketemu lagi di KKN ini, ternyata makin gendut dan diam-diam suka mellow sendiri sambil bawa gitar hahaa. Gonna miss you all guys! I'm so glad to have you all in my life. Makasi banget udah menciptakan tim yang menyenangkan buat kita semua :D
Dan yang terakhir, saya mau mengucap syukur pada Sang Pemberi Rizki. Karena-Nya saya bisa KKN di tempat yang nyaman, dengan tetangga yang ramah dan welcome sekali, bersama tim yang menyenangkan dan solid, melalui momen yang tidak pernah membuat saya sedih dan sulit untuk dilupakan.
Alhamdulilllahirabbilalamin :]
Sampai ketemu lagi lain waktu, Sampang!