Saturday, 2 May 2015

BOOK | Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya

Penulis Adhitya Mulya
Penerbit Gagasmedia
Shop bukabuku.com [ here ]
Harga IDR 38.400,- (after discount)
Rate 4/5 at Goodreads 


Pak Gunawan divonis mengidap kanker dan hanya punya waktu 1 tahun untuk hidup. Usianya masih muda, anak-anaknya masih kecil dan tentu masih butuh kasih sayang dan bimbingannya.

Tapi ia tidak membiarkan kematian memisahkannya dari keluarga tercintanya, dari anak-anaknya. Oleh karena itu, ia membuat sejumlah rekaman video yang khusus diperuntukkan bagi kedua putranya, Satya dan Cakra.

Semua sudah dipersiapkan, ia tidak ingin sang istri, Bu Itje, kebingungan membesarkan dua anak laki-laki tanpa kehadiran seorang suami di sisinya. Selain video berisi 'jawaban', Pak Gunawan juga sudah mempersiapkan segala hal termasuk dari segi materi. Supaya kelak sang istri tidak membebani anak-anak mereka, karena baginya, tugas suami adalah memastikan istrinya selalu tercukupi.

Satya, putra sulung Pak Gunawan dan Bu Itje yang berwajah rupawan, sudah berkeluarga dan dikaruniai 3 orang putra yang usianya hampir berdekatan. Ia sedang mengalami dilema dalam keluarganya; menyangkut hubungan dengan ketiga putranya dan juga istrinya. Ia merasa sudah menjadi Bapak yang baik bagi anak-anaknya meski lebih banyak menghabiskan waktu di lepas pantai, tempat kerjanya. Lalu kenapa anak-anak seolah takut kepadanya? Belum lagi, Rissa, istrinya yang mengirimkan pesan penting melalui email. Padahal mereka biasa berbincang melalui telepon. Apakah ia sudah menjadi suami yang baik bagi Rissa?

Cakra, putra bungsu Pak Gunawan dan Bu Itje yang berwajah (agak) lumayan, masih jomblo tapi sudah punya rumah dan pekerjaan mapan. Julukan 'Gembel Cinta' dilekatkan sang kakak kepadanya, karena memang sedemikian ngenes hidupnya. Berbagai tawaran (jodoh) disodorkan padanya, tapi nggak ada yang bersambut. Giliran nemu yang disuka, ceweknya naksir cowok lain. Apes! Hingga ketika Bu Itje menawarkan anak temannya untuk dikenalkan padanya, di situlah takdir mulai memainkan perannya. 

Bu Itje tinggal seorang diri di Bandung, sambil mengurus 8 warung nasi yang ia besarkan sepeninggal sang suami. Sesekali masih keep in touch dengan kedua anaknya; Cakra yang tinggalnya paling dekat di Jakarta dan Satya di Denmark. Belakangan ia divonis kanker payudara, sel kanker sudah menyebar dan harus segera diangkat melalui operasi. Tapi ia memutuskan untuk tidak memberi tahu kedua anaknya, karena suaminya pernah berpesan untuk tidak membebani mereka. Cakra tidak akan melanjutkan rencananya mencari jodoh kalau ia tahu kondisi Mamah-nya. Pun Satya, ia akan meninggalkan pekerjaannya di Denmark begitu saja untuk merawat Mamah-nya. Namun untuk kali ini, ia sungguh butuh teman berbagi.

Akankah Bu Itje berhasil melewati operasinya untuk melihat Cakra bahagia? Berhasilkah Satya mengembalikan keharmonisan rumah tangganya bersama Rissa?

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin