Hello again!
Menurut blog The Food Librarian sih gampang banget bikinnya, kalau boleh ngutip nih ya, tinggal campur aja semua bahan-bahannya, masukin cetakan, tinggal aja mandi (karena judulnya ini muffin buat sarapan), mateng deh. But the fact is, it was NOT that simple!
;
Di resep asli emang ada vanili dan chocochip, sedangkan di versi saya keduanya tidak dipakai. Vanili atau bubuk vanila, saya lupa beli dan hasilnya tidak ada masalah, mungkin kurang wangi dikit hehe. Chocochip, karena masalah budget yang terbatas, saya urungkan beli dan menggantinya dengan permen warna-warni yang kebetulan ada di lemari makanan. Saya juga tambahkan Milo bubuk (tanpa susu) untuk tambahan rasa.
Well, meski kuenya beberapa nggak ngembang seperti seharusnya karena kayaknya panas ovennya nggak merata, tapi overall kuenya oke kok :D
Alright, segini dulu aja deh dari saya. Next time kita lanjut di cerita-cerita yang lain ya. Kalau mau nyobain resepnya, jangan lupa 'pamerin' ke saya juga ya! Lebih bagus lagi kalau dikirim ke rumah hasilnya ;) Have fun cooking! :D
Well, since January started with a not-so-excited post about 2012, I give you a make-up post this time.
Udah lama banget ya kayaknya nggak bikin post tentang masak-memasak alias bagi-bagi resep, terakhir bikin pancake ya kalau ga salah? (yang nulis sendiri malah lupa)
Alright, kali ini saya bikin sejenis cake yang berjudul Chocolate Breakfast Muffin. I took the recipe from The Food Librarian which adopted it from King Arthur Flour. Shortly, I used the recipe from The Food Librarian in this case.
Menurut blog The Food Librarian sih gampang banget bikinnya, kalau boleh ngutip nih ya, tinggal campur aja semua bahan-bahannya, masukin cetakan, tinggal aja mandi (karena judulnya ini muffin buat sarapan), mateng deh. But the fact is, it was NOT that simple!
Karena saya ngelakuin semuanya sendiri, mulai nimbang-nimbang tepung, coklat bubuk dan bahan-bahan kering lainnya, lelehin mentega, mixer semuanya secara bertahap sesuai resep, manasin oven (ya, oven saya masih jadul), masangin cup di cetakan satu per satu, nuangin adonan ke cup, nempelin permen sampai ngeluarin kue yang udah mateng dari cetakan: all by my self. And for the record, itu semua nggak cepet dan nggak mudah. Sejujurnya, saya enjoy aja ngejalaninnya, nggak peduli nyokap ngomel-ngomel karena saya nggak prepare seperti maunya beliau. Tapi ini mau saya, cara saya, we'll see what it's gonna be later. Dengan cara saya. Duh, jadi curcol begini -___-"
Anyhoo, setelah jungkir balik, muka belepotan coklat dan tangan lengket adonan, jadi deh Muffin Candy ala saya :D
Resepnya bisa dilihat di bawah ini:
Tahap pembuatan:
1. Lelehkan mentega. Kalau udah mencair, diamkan sebentar sebelum dicampurkan dengan adonan. Kalau masih panas, nanti telurnya jadi telur dadar :D
2. Campur bahan-bahan kering (tepung, brown sugar, vanili, garam, coklat bubuk, baking soda, baking powder), aduk sampai tercampur semua.
3. Kocok bahan-bahan cair seperti susu (saya pakai susu kotak yang siap pakai), cuka dan telur.
4. Masukkan campuran bahan-bahan kering ke kocokan bahan cair, aduk sampai rata.
5. Pelan-pelan masukkan mentega yang sudah dilelehkan tadi dan aduk adonan sampai lembut dan tercampur rata.
6. Siapkan cup kertas di dalam cetakan cupcake/muffin dan tuangkan adonan ke dalamnya. Ingat, jangan sampai penuh ya, cukup separuhnya aja karena nanti kuenya akan mengembang saat dipanggang.
7. Waktu itu saya tempel permennya langsung sebelum dipanggang. Saran saya, tunggu sampai adonan setengah matang baru ditempel permen. Karena nanti hasilnya seperti saya, permennya pecah di dalam, warnanya jadi lumer.
8. Panggang 20-25 menit dengan api besar.
9. Cek kematangan: keluarin loyangnya dikit, ambil tusuk sate, tusukkan ke salah satu kue sampai ke dasar, kalau ada adonan basah yang menempel berarti kue belum matang. Tapi pada umumnya, kue yang matang akan mengembang cantik (atau di kasus yang fatal, mengembang jauh melebihi cetakan alias meluber keluar).
10. Kalau udah matang, keluarin dari cetakan, dinginkan di cooling rack atau di piring langsung juga nggak apa-apa. Tunggu bentar sampai nggak terlalu panas dan muffin siap dinikmati :)
Di resep asli emang ada vanili dan chocochip, sedangkan di versi saya keduanya tidak dipakai. Vanili atau bubuk vanila, saya lupa beli dan hasilnya tidak ada masalah, mungkin kurang wangi dikit hehe. Chocochip, karena masalah budget yang terbatas, saya urungkan beli dan menggantinya dengan permen warna-warni yang kebetulan ada di lemari makanan. Saya juga tambahkan Milo bubuk (tanpa susu) untuk tambahan rasa.
Sedikit tips, waktu itu baking powder emang lagi nggak ada stok di rumah, saya googling dan nemuin trik buat bikin baking powder sendiri. How? Kebetulan di rumah banyak stok soda kue/baking soda dan ada sebotol cream of tar tar. Lalu?
Menurut resep:
1 sdt baking powder
1 sdt baking soda
Baking powder = Baking soda + Cream of tar tar
1 sdt = 1/2 sdt baking soda + 1/2 sdt cream of tar tar
Jadi, dalam kasus saya, baking soda yang saya pakai adalah 1 1/2 sdt ditambah 1/2 sdt cream of tar tar :D
Hasilnya, kata resep The Food Librarian sih bisa jadi 12 cup muffin. Eh di kasus saya bisa membengkak sampai hampir 3x lipatnya lebih. Kalau nggak salah, di resep asli malah jadi 16 cup karena cetakannya kecil. Nah cetakan saya masuk kategori kecil atau gede nih kok bisa jadi 40 cup, saya juga nggak ngerti -____-"
Well, meski kuenya beberapa nggak ngembang seperti seharusnya karena kayaknya panas ovennya nggak merata, tapi overall kuenya oke kok :D
Mungkin pertama nyobain teksturnya legit, ya emang, karena tujuannya memang begitu (baca di blog The Food Librarian). Makanya, lebih enak kalau dimakan sambil ngeteh hangat-hangat di sore yang mendung dan hujan deres trus baca novel seru di teras. Berasa Lady dari Inggris ya? :p
Alright, segini dulu aja deh dari saya. Next time kita lanjut di cerita-cerita yang lain ya. Kalau mau nyobain resepnya, jangan lupa 'pamerin' ke saya juga ya! Lebih bagus lagi kalau dikirim ke rumah hasilnya ;) Have fun cooking! :D