Saturday 9 February 2013

When English is really that scary. And difficult. (part 1)

Setinggi apapun tingkat bahasa Inggris-mu, pasti ngerti kan maksudnya judul di atas. Well, di sini saya cuma mau berbagi cara belajar bahasa Inggris, in a FUN way. Kalau nggak fun, garansi uang kembali mungkin kamu bisa nambahin cara yang lebih menyenangkan dari saya? ;)

Okay, let's start!

Ada beberapa cara dan media dalam belajar bahasa Inggris, daftar di bawah ini saya buat berdasarkan pengalaman saya belajar bahasa Inggris sejak SD hingga sekarang sudah punya penghasilan sendiri *cailah*. Semoga bisa mengurangi rasa takut dan parno buat yang selama ini nggak suka atau bahkan sampai benci belajar bahasa Inggris. Sejujurnya, menghapalkan kata baru terkadang bisa berujung membosankan dan akhirnya nggak ada yang nyantol. Untuk itu, nggak usah repot-repot menghapalkan kata baru. Kosakata bahasa Inggris saya selalu bertambah tidak setiap hari, bahkan bisa jadi cuma 2 minggu sekali. Yuk, langsung aja tengok daftar di bawah ini:

1. BUKU


Belajar itu dari hal yang sederhana dan mudah, bacalah buku bahasa Inggris yang ringan dulu.

       Nggak bisa dipungkiri lagi, kali pertama kita mengenal bahasa Inggris pasti melalui buku pelajaran di sekolah. Apalagi sekarang TK aja kosakata bahasa Inggris-nya udah melebihi yang kelas 1 SMP. Melalui buku, saya memang belajar bahasa Inggris, tapi bukan buku pelajaran bahasa Inggris di sekolah. Semenarik apapun bukunya, saya tetap tidak tertarik.             
       Saya pecinta buku cerita, dulu saya rajin dibawa bokap ke Gramedia setiap akhir pekan (sekarang sih pergi-pergi aja sendiri nggak usah ditemenin bokap segala, bayar juga sendiri lah pastinya!). Buku cerita berbahasa Inggris yang kali pertama saya punya adalah buku cerita tentang baby Daisy (pacarnya Donald Duck), kertasnya tebal seperti karton, halamannya sedikit dan kalimatnya pun singkat-singkat. Karena memang itu buku buat anak-anak usia belajar membaca, sedangkan saat itu saya sudah pertengahan tahun SD (sekitar kelas 3 atau 4, saya juga agak lupa). Alasan saya beli buku itu sebenarnya pun sederhana; gambarnya bagus. #mentalvisual #yeahIjudgethecoverfirst Saya bisa baca buku itu berulang-ulang sampai saya hapal kalimat-kalimat di dalamnya hanya karena saya suka melihat gambarnya. 
        Intinya sih, belilah buku yang memang kamu sukai dan yang pastinya bakal dibaca. Nggak perlu muluk beli The Casual Vacancy edisi bahasa Inggris lah, saya aja males baca versi bahasa Indonesia-nya ;) Mulai dari yang sederhana dulu, kalau langsung ke yang susah ya berat bebanya bray! Setelah buku baby Daisy, saya nggak mendadak gila beli buku-buku bahasa Inggris kok. Pernah sekali nengok Harry Potter #5 punya kakak temen yang beli di Amerika, dan liat tebelnya jadi nggak tertarik baca. Gimana-gimana kosakata saya waktu itu nggak tinggi-tinggi amat dan pasti pusing lah ya baca buku setebel itu dan harus dikit-dikit buka kamus. To be honest, saya buka kamus seperlunya aja. Sisanya saya lebih suka nonton film buat cari arti sebuah kata, sooner or later pasti tau artinya. Kalau urgent banget ya mentok buka kamus atau cari di internet.

2. LAGU


Hayoo tebak ini lagu siapa? ;)

     Jaman saya SD, Westlife dan Backstreet Boys itu bak Super Junior dan Koboi Junior jaman sekarang. Semua anak cewek pasti nggak mau ketinggalan gosip dan merchandise terbaru hasil bonus majalah dan tabloid. Including me ;) Sejujurnya saya nggak hapal lagu-lagu boyband idola saya tersebut, saya cuma nyanyi sedengernya aja. Lirik salah mah sebodo amat, tapi dari situ saya jadi familiar dengan kata-kata tertentu yang sering banget disebutkan di lagu-lagu. Meski nggak tau artinya, membuat telinga familiar dengan kata asing bisa membantu dalam Listening yang sering jadi master momok dalam belajar bahasa Inggris.
       Beranjak SMP, Avril Lavigne dan Linkin Park menjadi teman saya belajar bahasa Inggris, bersama dengan Britney Spears, Christina Aguilera, Vanessa Carlton dan Michele Branch. Believe me or not, Avril Lavigne adalah penyanyi dengan pronunciation alias pengucapan terjelas menurut saya. Meskipun di lirik lagu-lagunya ada beberapa kata yang "tidak untuk di bawah umur", tapi justru dari situ saya jadi tau bahasa gaul atau slang Amerika. Masalah arti, bisa dicek di kamus atau internet ;) 
      Begini cara saya belajar kosa kata baru sekaligus menguji ketajaman telinga; (saya ambil contoh pengalaman saya) booming single Avril berjudul "Complicated" langsung bikin saya nyoba dengerin lagunya, tanpa menengok teks lirik yang tersedia di kertas di dalam kaset (duh, jadul amat yee!). Beberapa bagian saya sudah familiar dengan kata-katanya dan bisa hapal liriknya (sebagian). Biar keren, saya juga pengen hapal keseluruhan dan bisa nyanyi bareng temen-temen. Akhirnya saya tengok teks lirik dan yah, emang ada beberapa bagian yang saya salah dengar tapi sebagian besar udah benar. Karena ngerasa kerjaan itu menantang dan menguji bener/engga-nya saya mendengar, saya jadi ketagihan. Lanjut lagu berikutnya! :D #sampaisealbumkhatam
     Tingkat uji bener/engga dengerin lagu tanpa nengok teks lirik ini udah sampai di tahap lagu-lagu yang dinyanyikan dengan cepat (termasuk lagu rap). Nah, challenge ditingkatkan dengan menulis sendiri lirik lagu (tanpa nengok contekan teks lirik) yang lagi didengerin. Saya lakukan ini pada lagu-lagu kesukaan saya, dulu awal memulai tantangan ini dengan lagu-lagu Rihanna yang meski nggak terlalu jelas pengucapannya at least saya masih familiar dan tempo lagunya pun nggak terlalu cepat. Saya bisa 3-5 kali dengerin lagunya cuma buat nulis 1 lirik lagu; 3 kali nulis acak (sedengernya aja), ke-4 melengkapi kata-kata yang nggak sempet ketulis dan ke-5 mengecek ulang mulai awal lagu sampai akhir.
       Mungkin nggak semua orang senganggur saya sampai iseng banget nulis lirik lagu sendiri :D tapi tantangan itu sebenernya sih buat treatment saya sendiri biar nggak malas listening atau mencermati kata-kata dalam bahasa Inggris dan nggak bergantung melulu pada teks lagu. Listening itu perkara familiar atau tidak, dengerin yang berbahasa Inggris aja udah males gimana mau koleksi kata bahasa Inggris bertambah? Gimana mau sukses di ujian listening? #prang

Karena takut kepanjangan dan bikin pembaca tidur di tengah-tengah, tulisan ini saya belah manggis menjadi dua bagian. Bagian ke-2 bisa dibaca di sini.

No comments:

Post a Comment

I'd love to read all your sweet comments.
Please leave it on the box below and I'll reply as soon as I can :)
Have a nice day! x

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin